Polri: Senjata di Sudan hasil curian, bukan milik polisi Indonesia
Merdeka.com - Tim bantuan hukum terhadap 139 pasukan perdamaian atau Formed Police Unit (FPU) masih terus melakukan kerja sama dengan pemerintah Sudan untuk mengungkap penyelundupan senjata yang menyeret anggota polisi Indonesia.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar Boy memastikan tuduhan yang menyebut tim FPU mencoba menyelundupkan senjata adalah tidak benar. Senjata-senjata itu bukan milik tim FPU. "Yang jelas barang itu bukan milik FPU," tegas Boy di Mabes Polri, Kamis (2/2).
Dia mengatakan sejauh ini tim bantuan hukum sudah mendapat sedikit informasi terkait kasus tersebut. Kabarnya, senjata yang ada di koper anggota polisi Indonesia merupakan hasil curian dari sekelompok orang.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Siapa yang menemukan senjata itu? Tombak Schoningen yang ditemukan di Jerman pada 1990-an mengungkap banyak informasi tentang bagaimana kehidupan manusia Neanderthal.
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
"Konon katanya terakhir itu adalah barang-barang yang terjadi karena semacam pencurian yang pernah terjadi," kata Boy.
Namun, Boy menuturkan jika informasi tersebut masih terus didalami oleh tim bantuan hukum FPU bersama dengan otoritas setempat.
"Masih dalam proses. Kita kerja sama dengan pemerintah lokal. Sedang mengusut bagaimana bisa ada di sana. Sekarang mereka saling kerja sama untuk mencari tahu," ujar Boy.
Sebelumnya, Pasukan perdamaian dari Polri yang tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) tertahan kepulanganya di Sudan sejak Sabtu 21 Januari 2017. Menurut otoritas hukum setempat, mereka diduga berupaya menyelundupkan senjata dari Sudan. Namun, hal itu dibantah tegas oleh Polri.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.
Baca SelengkapnyaBelakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPlastik tersebut berisi senjata api jenis carl walther pabrikulm beserta 171 butir amunisi dan magazennya.
Baca SelengkapnyaKapolda menyayangkan peristiwa itu sebab personel sudah tahu aturan tidak boleh membawa senpi saat di keramaian.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra mengaku keberatan atas dakwaan tersebut.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan narasi adanya penemuan peluru tajam saat demo buruh 10 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi menerima informasi dari intelijen terkait aktivitas penjualan senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaHengki membantah soal kabar Iptu Muhamad Yudi Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara yang disebut jadi penyuplai senjata ke DE.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi memberi klarifikasi terkait penangkapan tiga polisi.
Baca SelengkapnyaSenjata api tersebut diketahui mempunyai surat izin.
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca Selengkapnya