Polri Ungkap Fredy Pratama Gembong Narkoba Kehabisan Modal, Terungkap di Sini Lokasi Persembunyiannya
Polri telah bekerja dengan kepolisian dari Thailand, Malaysia, dan Australia untuk menangkap Fredy.
Polri telah bekerja dengan kepolisian dari Thailand, Malaysia, dan Australia untuk menangkap Fredy.
Nama Fredy Pratama masih menjadi buronan kelas kakap kepolisian dari empat negara. Hal ini karena sepak terjangnya sebagai salah satu gembong narkoba paling dicari akibat pengedaran narkotika lintas negara.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa menjelaskan saat ini Polri telah bekerja dengan kepolisian dari Thailand, Malaysia, dan Australia untuk menangkap Fredy.
“Perlu saya sampaikan kami pada 2 minggu lalu, melakukan pertemuan di Malaysia dengan 4 kepolisian. Yaitu Australia, Thailand, Malaysia dan Indonesia,” kata Mukti saat jumpa pers, Senin (6/5).
Sementara dari hasil pertemuan kepolisian empat negara, didapat informasi kalau Fredy masih bersembunyi di hutan daerah Thailand. Oleh sebab itu Polri, sampai saat ini masih melakukan perburuan terhadap Ferdy.
“Hasil pertemuan kami dengan kepolisian Australia, Malaysia dan Thailand menjelaskan bahwa Fredy Pratama masih berada di Thailand, dan masih berada di dalam hutan,” ujarnya.
Wakasatgas Penanggulangan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba (P3GN) ini menjelaskan Fredy kini kehabisan modal untuk mengedarkan narkoba. Pihaknya bekerjasama dengan polisi Thailand mencari aliran TPPU Fredy dari hasil narkoba.
“Karena dia sudah kehabisan modal. Karena kami sudah sepakat kemarin, untuk Fredy Pratama akan kita lengkapi perlengkapan dari Thailand, akan dilakukan upaya TPPU terhadap istrinya Fredy Pratama di Thailand,” kata dia.
merdeka.com
Meski dalam kasus TPPU Fredy ditangani oleh Thailand, Mukti menegaskan Polri tetap meminta kepada kepolisian Thailand untuk memulangkan Fredy ke tanah air.
“Tapi dari pihak kepolisian Thailand meminta hanya mereka yang ungkap untuk TPPU. Untuk fredy pratama sendiri ini masih 50:50. Apakah diserahkan ke Indonesia atau tidak,” jelasnya.
“Kemarin saya desak agar diserahkan ke Indonesia, karena tindak pidana awal adalah di Indonesia, sementara Thailand hanya masalah TPPU,” sambung Jenderal Bintang Satu Polri tersebut.
Polri telah menyita aset yang terkait Fredy Pratama di Indonesia sebesar Rp432,2 miliar. Total tersangka yang berhasil diringkus sebanyak 60 orang.
Di antaranya 4 orang tersangka pada kasus laboratorium gelap di Sunter telah ditetapkan sebagai tersangka. Secara rinci untuk tahap dua sebanyak 45 tersangka, P-19 sebanyak 1 tersangka, dan masih proses penyidikan sebanyak 14 orang.
etika Polri bertemu dengan Kepolisian Thailand di Malaysia untuk membahas rencana penanganan TPPU yang akan menyasar harta dari istri Fredy.
Baca Selengkapnya"Setelah kami sita aset-asetnya, tentu ruang lingkup Fredy Pratama akan semakin sempit," kata Brigjen Pol. Mukti Juharsa
Baca SelengkapnyaKabareskrim menyebut Fredy Pratama terdeteksi kerap keluar masuk antara Thailand dan negara lainnya kecuali Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolisi: Fredy Pratama Tidak Pindah-Pindah, Masih di Dalam Hutan Thailand
Baca SelengkapnyaPolisi sebelumnya menangkap 8 jaringan Freddy Pratama di Lampung
Baca SelengkapnyaLokasi Fredy Pratama masih disebut berada di pedalaman hutan Thailand.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Yakin Fredy Pratama ‘Escobar Indonesia’ Masih Sembunyi di Hutan
Baca SelengkapnyaPerburuan terhadap jaringan gembong narkoba Fredy Pratama masih terus dilakukan jajaran Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca Selengkapnya