PSBB Jabar Segera Berakhir, Ridwan Kamil Minta Pergerakan Manusia Diperketat
Merdeka.com - Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat Provinsi Jawa Barat kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan. Di sisi lain, pergerakan manusia tetap harus dijaga untuk menekan potensi penularan virus corona (Covid-19).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengklaim bahwa PSBB skala Jabar sudah berjalan baik. Indikatornya ada penurunan pasien sebanyak 270 orang dari sebelumnya 430 pasien pada akhir April 2020.
Total ketersediaan ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit di Jabar dipergunakan hanya 33,69 persen. Kasus rata-rata yang awalnya 40 kasus per hari, sejak dua minggu terakhir PSBB ini di angka 21-an kasus per hari. Ini pun disebut berkat kinerja dari tenaga medis dan dokter.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
"Secara presentase juga, secara jumlah penduduk ini Jabar sekarang ranking 23 dari 34 provinsi. Jadi untuk penduduk terbesar se-Indonesia, menempati presentase di urutan ke-23," kata dia di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (18/5).
Meski demikian, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang positif Covid-19 meningkat. Mereka hadir di tengah kerumunan dan sebagian adalah pemudik dari zona merah. Untuk itu, ia mengimbau warga tetap menjaga agar tidak mudik.
"Karenanya, jangan mudik jangan berkerumun," katanya.
PSBB di Jawa Barat sendiri berlangsung pada 6 hingga19 Mei 2020. Kebijakan ini, meski tidak akan dilaksanakan di tingkat provinsi, tetap akan dilakukan secara proporsional di tingkat kabupaten dan kota atau disesuaikan dengan kondisi penyebaran Covid-19 di tingkat kelurahan atau desa.
"PSBB Provinsi Jabar dilanjutkan, tapi berbasis proporsional, tidak lagi maksimal di seluruh 27 kabupaten kota, akan jadi PSBB provinsi dengan proporsional, di mana kepada yang zonanya masih zona merah itu akan dilanjutkan," kata dia.
Ia sendiri akan segera mengumumkan level atau status kedaruratan di tingkat kabupaten dan kota, serta di sekitar 5.300 desa di Jabar. Setiap desa atau kelurahan akan diberi status penyebaran Covid-19, dibagi dalam lima level. Mulai dengan kategori hitam yang paling parah, merah, kuning, biru hingga hijau yang terbilang aman.
Berdasarkan level kewaspadaan, katanya, belum ada kabupaten dan kota di Jabar yang masuk Level 1 atau zona warna hijau. Status yang ada adalah 4 kabupaten dan kota memiliki Level 2 atau zona warna biru, 14 kabupaten dan kota dengan Level 4 atau zona warna merah, dan 9 daerah lainnya di Level 3 atau warna kuning.
Di samping itu, ia meminta Polri dan TNI mengetatkan pengawasan aktivitas masyarakat pada pelaksanaan PSBB di tingkat kabupaten kota meski belum ditentukan daerah mana.
"Makanya kami minta kepada Kapolda dan Pangdam agar lakukan siaga satu. Dari semua waktu ini, adalah minggu ini, dari sekarang sampai Lebaran, karena potensi lalu lintas akan naik,” pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca Selengkapnya