Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Psikolog: Anak hasil pernikahan siri bisa jadi minder

Psikolog: Anak hasil pernikahan siri bisa jadi minder Ilustrasi pernikahan. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/A.KaZaK

Merdeka.com - Melakukan nikah siri bukan tanpa risiko. Paling terkena dampaknya adalah anak. Menurut psikolog Efnie Indrianie, masalah yang ditimbulkan adalah status anak di lingkungan sekitar.

"Biasanya, problem bagi para anak hasil pernikahan siri itu adalah masalah pengakuan secara hukum dan sosial. Hal ini jelas berdampak secara psikologis, hingga berpotensi anak tersebut memiliki konsep yang negatif terhadap dirinya sendiri," kata Efnie saat dihubungi merdeka.com, Jumat (19/12).

Saat anak beranjak dewas, maka akan banyak bertanya dan berinteraksi dengan temannya. "Gejala ini bisanya dimulai dari 4 kelas SD, saat si anak berumur sekitar 9 tahun, di mana saat itu adalah masa-masa bagi anak tersebut, untuk mulai berproses mencari identitas dirinya, baik dalam kejelasan status sosial maupun pengembangan bakat. Jika saat itu pendampingan pada mereka tidak baik, hal itu bisa berakibat terjebaknya si anak pada lingkungan yang tidak baik pula," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Efnie mengatakan, sejumlah ganjalan sosial terkait status anak hasil pernikahan siri ini bisa juga disebabkan karena stigma-stigma yang buruk tentang status si anak di lingkungan.

Berbagai masalah mulai dari tidak diakui, penolakan status sosial, atau bahkan penghinaan sangat rentan diterima oleh anak-anak hasil pernikahan siri tersebut.

"Berbagai kasus seperti penolakan status sosial atau tidak diakui oleh lingkungannya, bisa membuat anak-anak hasil pernikahan siri ini kehilangan perasaan aman dan nyaman sejak kecil. Hal ini bisa menyebabkan si anak tidak bahagia saat sudah dewasa, bahkan bisa jadi minder. Dengan banyaknya pressure terhadap status sosialnya, si anak itu akan cenderung merasa tidak berguna dan terbuang, dan ini yang berbahaya," kata Efnie.

Secara agama, status anak dari hasil pernikahan siri ini tetap mendapat hak sama, dengan anak hasil perkawinan sah berdasarkan negara. Namun, karena tidak dicatat oleh hukum formal negara, maka status anak hasil nikah siri itu dikatakan 'di luar nikah', jika dilihat dari kaca mata administratif kependudukan yang dimiliki pemerintah.

Hal ini dikarenakan, status nikah siri itu jelas bertentangan dengan UU No.1 Tahun 1974, Pasal 43 ayat 1. Di situ disebutkan bahwa; "Anak yang dilahirkan di luar perkawinan, hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibu dan keluarga ibunya".

Risiko akibat ketidaktahuan perempuan terhadap hukum yang berlaku di Indonesia itu, menyebabkan para perempuan yang menjalani nikah siri ini, serta anak-anak hasil perkawinannya, rentan untuk dirugikan oleh sang suami saat terjadi hal-hal terkait aspek hukum di waktu mendatang.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Alasan Anak Putuskan Menjauh dari Orang Tua, Jangan Salahkan Mereka
5 Alasan Anak Putuskan Menjauh dari Orang Tua, Jangan Salahkan Mereka

Hubungan orang tua dan anak dapat menjadi renggang dan menjauh karena beberapa alasan.

Baca Selengkapnya
Punya Banyak Saudara Bisa Munculkan Masalah Kesehatan Mental pada Anak, Ini Penyebabnya
Punya Banyak Saudara Bisa Munculkan Masalah Kesehatan Mental pada Anak, Ini Penyebabnya

Memiliki banyak saudara ternyata bisa memunculkan masalah mental pada anak.

Baca Selengkapnya
Broken Home: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Broken Home: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Rumah adalah fondasi yang kokoh, tempat di mana anak belajar, tumbuh, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Namun, sayangnya, tidak semua seperti itu.

Baca Selengkapnya
Mengapa Sindiran ke Anak Bisa Jadi Kesalahan Parenting yang Berdampak Buruk bagi Perkembangan
Mengapa Sindiran ke Anak Bisa Jadi Kesalahan Parenting yang Berdampak Buruk bagi Perkembangan

Menyindir anak terkait hal yang mereka lakukan bisa menimbulkan dampak buruk dalam pola pengasuhan yang dilakukan.

Baca Selengkapnya
Anak Gangguan Mental Emosial saat Ini Lebih Banyak Dibanding Dulu, Ini Penjelasan BKKBN
Anak Gangguan Mental Emosial saat Ini Lebih Banyak Dibanding Dulu, Ini Penjelasan BKKBN

Peran keluarga sangat vital dalam menjaga kestabilan kondisi mental anak-anak.

Baca Selengkapnya
Dampak Pertengkaran Orangtua Terhadap Kesehatan Mental Anak
Dampak Pertengkaran Orangtua Terhadap Kesehatan Mental Anak

Terjadinya pertengkaran orangtua terutama yang ditunjukkan di depan anak bisa sangat berpengaruh terhadap kondisi mental mereka.

Baca Selengkapnya
Ketahui Dampak Pertengkaran Orangtua terhadap Mental Anak, Perlu Dihindari Sebisa Mungkin
Ketahui Dampak Pertengkaran Orangtua terhadap Mental Anak, Perlu Dihindari Sebisa Mungkin

Terjadinya pertengkaran antara orangtua bisa sangat mempengaruhi kondisi mental anak.

Baca Selengkapnya
Ketahui Neglectful Parenting, Pola Pengasuhan Serba Cuek dari Orangtua dan Dampaknya pada Anak
Ketahui Neglectful Parenting, Pola Pengasuhan Serba Cuek dari Orangtua dan Dampaknya pada Anak

Neglectful parenting merupakan pola pengasuhan serba tidak terlibat dari orangtua.

Baca Selengkapnya
Mitos Anak Terakhir Menikah dengan Anak Terakhir Menurut Adat Jawa, Disebut Bawa Kemalangan
Mitos Anak Terakhir Menikah dengan Anak Terakhir Menurut Adat Jawa, Disebut Bawa Kemalangan

Mitos pernikahan anak terakhir dengan anak terakhir menurut adat Jawa disebut akan bawa malapetaka.

Baca Selengkapnya
Orangtua Tak Boleh Sembarangan Menitipkan Anak, Pastikan Jangan Melakukannya Terlalu Lama
Orangtua Tak Boleh Sembarangan Menitipkan Anak, Pastikan Jangan Melakukannya Terlalu Lama

Menitipkan anak merupakan praktik yang umum dilakukan pada orangtua pekerja terutama di saat ini.

Baca Selengkapnya
Fakta Anak Kedua Menikah dengan Anak Kedua, Saling Mengalah
Fakta Anak Kedua Menikah dengan Anak Kedua, Saling Mengalah

Pasangan pernikahan anak kedua memiliki beberapa potensi konflik.

Baca Selengkapnya
Psikolog Jelaskan Bahwa Keluarga Punya Peran Penting untuk Cegah Pernikahan Dini
Psikolog Jelaskan Bahwa Keluarga Punya Peran Penting untuk Cegah Pernikahan Dini

Masih marak terjadinya pernikahan dini di Indonesia bisa diatasi dengan peranan yang tepat bagi keluarga.

Baca Selengkapnya