Pulang ke Indonesia, TKI asal Banten dikabarkan hilang di Qatar
Merdeka.com - Sani’ah (20), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten, dikabarkan hilang di Qatar. Sani’ah yang selama ini berkerja di Arab Saudi hilang dalam perjalanan pulang ke Indonesia.
"Pihak keluarga lapor ke kita jika Sani'ah yang bekerja di Saudi Arabia hilang saat transit di Qatar," kata ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banten, Maftuh Hafi.
Maftuh mengungkapkan, Sani'ah telah bekerja di Arab Saudi selama dua tahun. Dia rencananya akan pulang ke Indonesia. Dalam perjalanan, Sani'ah sempat mengirimkan foto tiket pesawat dan meminta dijemput di Bandara Soekarno Hatta.
-
Kenapa kerabat pria itu melaporkan kehilangannya? Setelah menerima beberapa pesan yang mencurigakan dari ponsel pria itu, yang menginformasikan bahwa dirinya akan meninggalkan Spanyol dan membuang ponselnya, kerabatnya merasa curiga dan melaporkannya ke polisi.
-
Siapa jemaah haji yang tertunda keberangkatannya? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Kapan mantan TKW ini pulang ke kampung halaman? 'Tahun 2001 itu saya pulang, ketika itu bekerja di Malaysia untuk membantu perekonomian keluarga. Jadinya setiap bulan uangnya saya kirim, dan saya tidak memiliki tabungan,' katanya, mengutip program Berani Berubah di Youtube Fokus Indosiar.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Siapa yang melepas keberangkatan jemaah haji Banyuwangi? Kibaran bendera oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menandai diberangkatkannya 27 armada bus jamaah haji asal bumi Blambangan pada Sabtu malam (26/5).
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Namun, saat keluarga menjemput dan menunggunya di bandara, Sani'ah tak kunjung datang. bahkan setelah keluarga menanyakan ke pihak maskapai, Sani'ah tak ada di dalam pesawat.
"Keluarga menjemput ke Bandara tapi tidak datang-datang, pihak keluarga juga mencoba menghubungi tidak ada kabar," lanjutnya.
Keesokan harinya keluarga kembali mencoba menunggu di bandara. Namun tak membuahkan hasil. "Sudah seminggu sampai sekarang kita menerima laporan, belum ada kabar," katanya.
Maftuh mengatakan pihaknya akan meminta bantuan pemerintah untuk mencari kejelasan keberadaan Sani'ah.
"Kita akan datangi keluarga, sudah mendapatkan data lengkap kita akan langsung ke Kementerian Luar Negeri untuk berkoordinasi," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk mencari keberadaan korban berinisial SN tersebut.
Baca Selengkapnya59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.
Baca SelengkapnyaValendo rencananya hendak pergi ke Malaysia untuk melancong via Surabaya.
Baca SelengkapnyaDuka mendalam dialami keluarga BS (53) karena anak gadisnya, JN (24) hilang. Padahal, perempuan itu bakal melangsungkan pernikahan Minggu (3/11) ini.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku masih menyelidiki travel yang memberangkatkan jemaah umrah ini.
Baca SelengkapnyaPetugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.
Baca SelengkapnyaAparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial
Baca SelengkapnyaNiron Bin Sunar ditemukan pada tanggal 11 Juli 2023 waktu setempat. Setelah ditemukan, jasadnya langsung dimakamkan.
Baca SelengkapnyaRencananya mereka akan dipulangkan pada Sabtu (1/6) malam sekitar jam 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Baca SelengkapnyaJemaah haji asal embarkasi UPG-34 batal pulang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaHampir sebulan meninggal, jenazahnya belum bisa dibawa ke Tanah Air dan biaya pemulangan mencapai Rp120 juta.
Baca Selengkapnya