Puluhan Ibu-Ibu di Probolinggo Tertipu Arisan Online, Kerugian Capai Rp500 Juta
Merdeka.com - Puluhan ibu-ibu di Probolinggo meradang lantaran uang arisan online dengan kerugian mencapai Rp 500 juta rupiah, amblas tak jelas jeluntrungannya. Mereka makin kesal, lantaran sang pengumpul arisan tiba-tiba lenyap bak ditelan bumi.
Karuan saja, puluhan ibu-ibu korban arisan ini pun lantas mengadukan nasibnya ke polisi. Hal ini pun dibenarkan oleh SW Djando GH, kuasa hukum ibu-ibu korban arisan online tersebut.
Menurut Djando, pihaknya sebagai kuasa hukum korban telah mengadukan kasus tersebut ke polisi. Ia bahkan turut mendampingi puluhan korban yang datang langsung ke Polres Probolinggo.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Apa yang dilakukan Agen Brilink di Bantul untuk menyelamatkan korban penipuan? Pengelola agen Brilink merangkap toko klontong Susilowati menceritakan pengalamannya menyelamatkan warga yang hampir tertipu give away. Ia bahkan dengan sigap mengantar korban ke kantor polisi agar lekas sadar.
"Iya benar, saya mendampingi puluhan ibu-ibu ke Polres Probolinggo. Saat ini baru ada 60 orang ibu-ibu yang menyerahkan kuasa pada saya. Kemungkinan bisa berkembang (korbannya), karena ini arisan online yang peserta juga ada dari luar kota," tegasnya dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (9/4).
Ia menjelaskan, kasus ini berawal dari pelaku berinisial EV, menawarkan arisan dengan sistem online melalui berbagai media sosial sejak 2020 lalu. Korban yang dimediasi oleh beberapa koordinator di bawah pelaku, juga menjanjikan tambahan prosentase dari hasil tabungan.
"Pelaku juga memberikan iming-iming hadiah, seperti perlengkapan dapur jika membernya berhasil melunasi arisannya sesuai dengan jatuh tempo. Korban menyetorkan arisannya melalui transfer ke rekening pelaku," tambahnya.
Pada 2020, beberapa member diakui mendapatkan arisan sesuai dengan yang dijanjikan pelaku. Namun, pada 2021 ini, beberapa korban yang sudah jatuh tempo, justru tak mendapatkan uangnya sendiri.
Awalnya, pelaku hanya sanggup menjanjikan saja akan melunasi arisan sebagaimana yang disepakati beserta hadiahnya. Namun, setelah berkali-kali ditagih korban, pelaku yang juga berdomisili di Probolinggo, tiba-tiba saja menghilang.
"Karena yang bersangkutan tidak berada di tempat tinggalnya lagi, maka para korban ini melaporkan ke polisi. Korban ada yang setor uang antara Rp3 juta hingga Rp36 juta. Total kerugian sementara ini hingga Rp500 juta," pungkasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Heri Sugiono membenarkan adanya kasus tersebut. Namun, ia belum dapat banyak berkomentar karena para korban secara resmi belum membuat laporan ke polisi.
"Iya benar. Tapi korban belum membuat laporan secara resmi," tegasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif memilih tempat untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaTerkait kasus penipuan diduga dilakukan oleh perusahaan PT. Bingoby Digital Kreasi dalam mengelola aplikasi e-commerce Jombingo.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Sulsel mengungkap tindak pidana penipuan daring dengan total kerugian sekurangnya Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap penipuan Jombingo.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian mencapai Rp2 miliar. Korban terdiri dari pengantin dan sejumlah vendor.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, permainan tersebut justru mengganggu ekonomi keluarga dan kinerja Polri maupun DPR dan DPRD
Baca SelengkapnyaCAN melakukan penipuan terhadap pacar, orang tua, istri hingga mantan pacarnya dengan total kerugian hingga Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaPolres Sambas menangkap seorang perempuan berinisial MS yang diduga melakukan penipuan dengan modus menjual lelang arisan.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal dari korban yang mendapatkan informasi penyedia layanan seksual dari aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaKabar kurang sedap datang dari Bunga Zainal. Ia menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh orang terdekatnya sendiri.
Baca Selengkapnya