Puluhan warga Aceh gelar teatrikal kecam pelaku kekerasan seks anak
Merdeka.com - Puluhan masyarakat sipil di Banda Aceh yang menamakan dirinya Awak Droe Only (ADO) menggelar aksi di Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (5/10). Aksi tersebut mengecam tindak kekerasan dan menghukum pelaku kekerasan seksual terhadap anak.
Aksi yang berlangsung di bawah pengawalan pihak kepolisian dimulai sejak pukul 10.00 WIB sempat menyita perhatian warga yang melintas. Masa aksi membawa sejumlah poster maupun spanduk yang mengecam dan meminta dihukum seberat-beratnya pelaku predator pada anak.
Seperti tertulis pada poster dan spanduk 'hukum predator anak seberat-beratnya', 'tangkap pelaku kekerasan terhadap anak', dan 'mari kita jaga bersama, anak adalah titipan Allah'.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Kapan kekerasan seksual paling banyak terjadi pada anak? Dalam data IDAI yang dihimpun pada periode 1 Januari hingga 27 September 2023, Meita menyebut kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan oleh korban yang berusia remaja atau pada rentang usia 13-17 tahun.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
Tidak ada orasi dalam aksi ini. Hanya saja peserta aksi melakukan aksi teatrikal mengenai aksi kekerasan yang menimpa anak-anak akhir-akhir ini di Aceh.
Ada dua anak yang berperan sebagai korban dalam aksi teatrikal itu, seorang anak dibakar oleh dua lelaki, dan seorang lagi dikasari oleh dua laki-laki. Terlihat juga seorang wanita hamil dalam aksi teatrikal tersebut.
Teatrikal ini merupakan fenomena yang terjadi dalam satu bulan terakhir di Aceh ada sejumlah kekerasan yang menimpa anak. Kekerasan terhadap anak terjadi dalam jangka waktu berdekatan dan beruntun di Aceh yang dianggap oleh peserta aksi sudah memprihatinkan.
Seperti kekerasan yang menimpa Ayu Azahara (6) warga Pandrah, Kabupaten Bireuen yang diduga dibakar hingga nyawanya tak bisa diselamatkan. Lalu kasus pemerkosaan anak di bawah umur, murid kelas 3 Sekolah Dasar (SD) di Pidie.
Lalu kekerasan yang menimpa Nurul Fatimah (11) hingga meninggal dunia siswi MIN Keunalo, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar. Nurul diduga meninggal karena dianiaya oleh beberapa rekan sekelasnya di sekolah tersebut.
Pada tanggal 28 September 2015 lalu kemudian Aceh digegerkan bocah kelas 3 SD diperkosa oleh pria yang sudah bersuami. Kasus ini terjadi di Kabupaten Pidie. Lalu semakin miris ada anak SD di Meulaboh, Aceh Barat, yang masih berusia 14 tahun melahirkan bayi perempuan. Bocah SD ini melahirkan di RSU Cut Nyak Dhien, Meulaboh karena diperkosa oleh pria yang sudah beristri dan memiliki dua anak.
"Kekerasan yang dialami oleh anak perempuan menunjukkan Aceh sudah berada pada level darurat kekerasan pada anak, ini butuh perhatian kita semua, terutama pemerintah," kata Koordinator Lapangan, Verri al Buchari.
Oleh karena itu, dia meminta kepada seluruh orang tua agar menjaga dan mendidik anaknya yang lebih baik. Agar tidak kembali terjadi kekerasan terhadap anak seperti yang telah terjadi akhir-akhir ini.
"Pelaku pemerkosa terhadap anak itu harus dihukum seberat-beratnya," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Haji Uma menyatakan masyarakat Aceh tengah mencari pemenang dari kontes kecantikan transgender yang disebut bernama Nyak Ayu Saree.
Baca SelengkapnyaPria itu terpergok basah kakak dari salah satu korban.
Baca SelengkapnyaKorban diperkosa sebanyak dua kali oleh ayahnya di tahun 2021 dan 2022.
Baca SelengkapnyaPelaku menjanjikan jajanan kepada pelaku agar mau ikut.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaRumah pelaku ramai didatangi warga. Massa mengancam akan menghakimi pelaku jika tidak diproses secara hukum.
Baca SelengkapnyaRemaja putri berusia 16 tahun di Aceh Timur menjadi korban pemerkosaan oleh 16 pemuda yang rata-rata masih remaja. Baru tiga pelaku yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPengakuan pelaku telah memperkosa korban dua kali di dua lokasi berbeda
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPaling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaHasil jualan anak jalanan itu masuk ke kantong si raja tega.
Baca Selengkapnya