Puluhan warga tapa pepe di Alun-Alun Utara peringati naik tahta HB X
Merdeka.com - Polemik pergantian nama dan gelar Raja Keraton Yogyakarta kembali bergulir. Setelah hampir dua tahun yang lalu Sri Sultan HB X mengeluarkan Sabda Raja, puluhan orang yang mengatasnamakan pejuang keistimewaan menggelar aksi tapa pepe untuk menyatakan penolakannya terhadap pergantian nama dan gelar raja di Alun-Alun Utara, Rabu (26/4).
Dengan mengenakan surjan (baju Jawa lurik) dan pakaian muslim, puluhan orang ini melakukan tapa pepe di antara dua pohon beringin yang ada di Alun-Alun Utara. Sambil membawa gambar Panembahan Senopati yang merupakan pendiri kerajaan Mataram, puluhan orang ini juga membawa gambar Sri Sultan HB I hingga Sri Sultan HB IX dalam aksinya.
Koordinator tapa pepe, Abdul Muhaimin menegaskan, mereka menolak pergantian nama Hamengku Buwono X menjadi Hamengku Bawono ka 10. Penolakan ini dilakukan karena menganggap apa yang dilakukan oleh Sultan HB X adalah bentuk pelanggaran paugeran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
-
Kenapa pengangkatan KGPH Purbaya diprotes? Adik Pakuwana XII, GKR Wandasari atau Gusti Moeng, menyebut pengangkatan KGPH Purbaya sebagai putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta tidak sesuai adat.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Siapa yang dipecat Kejagung? Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kajari Bondowoso, Jawa Timur Puji Triasmoro dan Kasie Pidsus Alexander Kristian Diliyanto Silaen karena diduga terlibat korupsi.
-
Siapa yang menolak pernikahan HOS Tjokroaminoto dengan Soeharsikin? Keputusan ini sempat ditentang sang ayah. Patih Ponorogo itu keberatan karena putrinya hidup penuh perjuangan dalam rumah tangganya dengan HOS Tjokroaminoto.
-
Bagaimana cara Bambang menolak kenaikan pangkat? 'Pak, saya mohon dengan sangat. Sudilah Bapak membatalkan niat itu. Saya keberatan menjadi jenderal,' kata Bambang.
-
Apa usulan Bamus Betawi tentang gubernur Jakarta? 'Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden,' kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
"Aksi ini bukan untuk melawan. Kami tidak punya pretensi untuk melawan. Kami hanya mengingatkan dan mendoakan Sri Sultan agar segera sadar dengan langkahnya mengganti nama dan gelar adalah tidak tepat dan melanggar paugeran," tutur Muhaimin, Rabu (26/4).
Muhaimin mengatakan bahwa sebagai seorang raja, Sri Sultan HB X seharusnya menjadi pemelihara paugeran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kami berharap, sambung Muhaimin, agar para Sri Sultan HB X dan Rayi Dalem (kerabat Kraton) untuk segera sadar dan kembali menaati paugeran (Aturan).
Sedangkan menurut aktivis Pejuang Keistimewaan Sejati, Adjie Bancana, aksi tapa pepe selain untuk mengingatkan Sri Sultan HB X juga dalam rangka memeringati Jumenengan (naik tahtanya) Hamengku Buwono X.
"Para pejuang keistimewaan tidak mengenal Hamengki Bawono. Kami hanya mengenal Hamengku Buwono. Adat dan budaya ini ada untuk kelanggengan di Yogya. Perubahan boleh, tapi jangan dibongkar pondasi. Jika (pondasi) dibongkar bisa rusak," tegas Adjie.
Setelah lebih dari satu jam melakukan tapa pepe, puluhan peserta aksi ini kemudian berjalan diiringi ucapan shalawat hingga pintu gerbang Pagelaran Keraton. Sebelum membubarkan diri, mereka sempat menyebutkan sejumlah janji pribadi yang diungkapkan Herjuno Darapito, nama Sri Sultan Hamengku Buwono X sebelum bertahta.
Sejumlah janji yang dianggap dilanggar yakni tidak mempunyai iri dan dengki dengan orang lain, tidak merengkuh orang lain meskipun tidak senang, dan tidak melanggar paugeran. Kemudian berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah serta tidak memiliki ambisi selain kesejahteraan rakyat.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengusulkan pemindahan makam Pangeran Diponegoro yang berada di Makassar ke Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaSeseorang berambut panjang yang mengenakan kaos hitam juga memukul pesilat Pagar Nusa yang mengawal rombongan Rizki.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, jika nantinya usulan tersebut dilaksanakan akan berpotensi untuk mencederai cita cita reformasi dan bertentangan dengan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Lapangan Lagoon di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (24/8) sore.
Baca SelengkapnyaDalam acara jumenengan tersebut juga ditampilkan tarian sakral dari Pura Mangkunegaran Solo, Bedaya Anglir Mendhung.
Baca SelengkapnyaTB Hasanuddin tersinggung dengan pencopotan baliho bendera PDI Perjuangan dan baliho Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaKali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.
Baca SelengkapnyaJaringan masyarakat sipil di Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Malioboro. Aksi ini dilakukan merespon syarat pencalonan kepala daerah Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaDiketahui, sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali
Baca SelengkapnyaHanya saja, Sultan menerangkan bahwa DIY diakui sebagai daerah istimewa karena asal-usul, sejarah dan budayanya.
Baca Selengkapnya