Punggung balita Nuriz melepuh, kalau tidur beralas pelepah pisang
Merdeka.com - Miris melihat kondisi bocah laki-laki berumur 2 tahun yang baru tiba di IGD RS Bali Royal Hospital (Bros), Denpasar, Rabu (13/4). Putra pasangan pasutri asal Ende NTT ini mengalami luka melepuh di punggung hingga ke paha, akibat terisiram air panas.
Ironisnya, itu dirasakan sejak setahun lamanya saat Nuriz Fakhira berumur satu tahun. Lantaran orang tua terhimpit kebutuhan ekonomi, dia awalnya hanya dirawat dengan obat-obatan tradisional. Bahkan karena panas yang diderita, selama setahun diceritakan kalau tidur beralaskan daun pisang.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan di Bali? Pongki menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan istrinya. 2 Sophie mengalami masalah kesehatan, namun setelah pindah ke Bali, kesehatannya sangat membaik dan kini sudah pulih sepenuhnya.
-
Kenapa anak rentan sakit saat cuaca ekstrem? Kondisi cuaca ekstrem ini bisa menyebabkan berbagai dampak kesehatan pada anak. Ketika anak sakit, hal ini bisa sangat memengaruhi liburan mereka yang seharusnya menyenangkan.
-
Kenapa anak mudah sakit di musim hujan? Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan. Sebab, di musim hujan penularan infeksi dan penyebaran virus lebih mudah terjadi. Apalagi jika anak memiliki penyakit bawaan, kondisi kesehatannya akan semakin rentan di musim penghujan.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
"Ia tidak bisa tidur di atas kain sprai karena bisa lengket kalau terkena luka bakarnya," kata ayahnya.
Derita yang dialami oleh anak ketiga dari pasangan suami dan istri Azman Hasan dan Hamsiah Oba ini dimulai saat mempersiapkan hari raya Idul Fitri tahun 2015.
Ketika itu, Nuriz Fakhira yang baru menginjak usia setahun bermain di dekat ibunya yang sedang memasak ketupat. Sialnya, kerana kaget mendengar letupan petasan, bocah ini pun terjatuh di wadah yang berisikan air panas bekas ketupat yang direbus ibunya.
"Ia jatuh di dandang tempat ibunya memasak ketupat. Akibatnya, ia mengalami luka bakar pada bagian pungung hingga pahanya." Kata Azman Hasan di RS Bros.
Hasan yang hanya berprofesi sebagai nelayan tradisional ini mengaku jika anaknya pernah dirawat di RSUD Ende. Namun karena peralatan di rumah sakit tersebut tebatas, luka bakar anaknya tidak kunjung sembuh. Akhirnya membawa putranya dibawa pulang ke rumah.
Dia mengaku selama di rumah sakit tersebut, sebagian pengobatannya ditanggung oleh Jamkesda. Meski demikian, dia tetap tidak mampu untuk membiayai pengobatan di luar tanggungan Jamskeda yang biaya lebih tinggi.
"Setelah keluar dari rumah sakit, kami merawatnya dengan obat-obatan tradisional seperti serbuk kopi, setiap pagi ia direndam di air laut," ujarnya.
Sementara itu, ketua Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Bambang Widjanarko, yang mengantar pasien ini mengatakan pihaknya akan berusaha untuk mengurus semua pembiayaan pengobatan bocah malang ini.
"Untuk perawatannya, ia mengunakan jalur umum agar cepat ditanganin oleh tim medis, sehingga luka bakar yang dialaminya cepat pulih," kata Bambang, sembari mengharapkan ada pihak yang bersedia membantu meringankan beban yang dialami oleh keluarga ini.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah kelumpuhan yang dialami, pria malang itu rela berjuang demi bertahan hidup dan mencari rezeki.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaMeisya tak menyangka setelah zikir Nabi Ayub, kondisi Bambang berangsur membaik.
Baca SelengkapnyaPara tetangga gotong royong ambil air untuk memadamkan api. Dalam waktu setengah jam api sudah dipadamkan.
Baca SelengkapnyaApi muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
Baca SelengkapnyaTangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca SelengkapnyaApi yang awalnya dinyalakan untuk membakar daun bambu kering, tiba-tiba menyebar dengan cepat dan melahap ranting-ranting di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaLantaran sang bayi kembung, suster ini beri kerok bayi. Kondisi sang bayi pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAzis Gagap membawa sang istri yang sedang sakit ke salah satu tempat pengobatan alternatif.
Baca Selengkapnya