Ramai virus Zika, Menkes Nila minta masyarakat jaga kebersihan
Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes), Nila F Moeloek mengimbau masyarakat agar berhati-hati bepergian keluar daerah maupun luar negeri. Imbauan ini terkait tengah maraknya virus Zika.
"Kita mengingatkan supaya hati-hati kalau ke luar daerah apalagi ke daerah yang endemis," kata Nila di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat (3/1).
Menurut dia, proses transfer virus Zika melalui gigitan nyamuk. Sehingga, pihaknya meminta semua masyarakat tetap menjaga kebersihan.
-
Apa saja gejala Virus Nipah? Ada beberapa gejala virus Nipah yang perlu diwaspadai, di antaranya:• Demam• Sakit kepala• Mialgia• Muntah• Sakit tenggorokan
-
Di mana virus Nipah pertama kali ditemukan? Virus Nipah sendiri pertama kali dikenali pada tahun 1999 ketika terjadi wabah di kalangan peternak babi di Malaysia.
-
Bagaimana virus Nipah bisa menyebar? Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan, baik hewan liar atau domestik, dengan kelelawar buah sebagai host alamiahnya.
-
Apa saja gejala virus Nipah? Gejala virus ini biasanya muncul dalam 4-14 hari setelah terpapar. Penyakit ini awalnya muncul sebagai demam dan sakit kepala selama 3-14 hari, dan sering kali disertai tanda-tanda penyakit pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
-
Siapa yang terinfeksi virus Nipah? Dilansir dari Kemenkes, dijelaskan bahwa virus Nipah ini bisa menjadi penyebab munculnya penyakit emerging zoonotik.
-
Bagaimana virus Nipah bisa menular ke manusia? Virus Nipah dapat menyebar melalui udara saat seseorang batuk atau bersin.
"Masyarakat jangan panik, tetap saja menjaga kebersihan," imbau Nila.
Nila menjelaskan, virus Zika memiliki rumpun yang sama dengan penyakit demam berdarah (DBD) yaitu berasal dari nyamuk Aedes Aegypti. Jika terkena gigitan nyamuk ini maka akan bisa mengakibatkan demam dan bintik-bintik merah pada tubuh.
Hingga saat ini, World Health Organization (WHO) meminta kepada masyarakat untuk mencegah agar tidak mewabahnya nyamuk. "Kalau perlu kita berikan obat mematikan jentik nyamuk."
"Bukan berarti kita takut, tapi kita harus waspada karena nyamuknya sama dengan DBD," pungkas Nila.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim penghujan seperti sekarang, sejumlah jenis penyakit juga mulai mengintai dan mengancam.
Baca SelengkapnyaDBD dapat mengakibatkan gejala yang parah hingga mengancam nyawa, sehingga edukasinya penting dipahami.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Baca SelengkapnyaKasus DBD di Jakarta tersebut terhitung sejak Januari hingga Juni 2023.
Baca SelengkapnyaBukan hanya demam dan malaria, masih ada banyak penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Jangan pernah anggap sepele gejalanya.
Baca SelengkapnyaFlu adalah penyakit yang paling sering terjadi selama musim hujan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencegahnya agar tubuh tetap fit di musim hujan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaVirus Oropouche mirip seperti penyakit DBD. Ketahui penyebab virus Oropouche selengkapnya.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah telah menyebabkan dua orang meninggal di wilayah Kerala, India. Virus Nipah adalah jenis virus zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca Selengkapnya