Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan warga Makassar termakan kabar hoaks adopsi anak korban gempa Palu

Ratusan warga Makassar termakan kabar hoaks adopsi anak korban gempa Palu Korban gempa Palu berdatangan di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejak Kamis (4/10), beredar informasi mengenai 100 anak-anak pengungsi korban bencana di Sulawesi Tengah yang kini ditampung di gedung sekolah TK Akar Panrita Mamminasata, Makassar siap diadopsi.

Kabar ini beredar di media sosial yang ternyata tidak benar alias hoaks. Namun situasi terburu gaduh, ratusan warga silih berganti berdatangan ke tempat penampungan sementara tersebut untuk memastikan kebenaran informasi adopsi anak. Ada yang datang langsung dan ada juga yang menanyakan lewat saluran telepon.

"Hingga petang ini warga yang datang ke tempat kami sudah ratusan orang termasuk yang menghubungi via telepon, karena katanya nomor telepon saya ada tertera di informasi medsos itu. Entah informasi hoaks itu berasal dari mana. Bukan hanya nomor telepon saya, nomor rekan lain juga dihubungi termasuk nomor telepon kantor padahal semua itu tidak benar. Itu hoaks. Anak-anak itu bukan barang yang bisa diserahkan begitu saja," kata Kepala Sekolah TK Akar Panrita Mamminasata, Fitriana Basira yang ditemui, Jumat (5/10).

Orang lain juga bertanya?

Disebutkan, sejak Senin (1/10) malam, pengungsi asal Sulawesi Tengah yang menumpang pesawat Hercules milik TNI AU tiba di gedung TK Akar Panrita Mamminasata, Jalan Kirab Remaja, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.

Jumlahnya ada 116 orang dengan rincian 84 kategori anak mulai dari usia balita, anak TK, SD, SMP dan SMA, lalu perempuan dewasa ada 31 orang dan laki-laki dewasa satu orang.

"Niat kami dari yayasan tulus mau membantu, menaungi. Korban bencana itu khususnya anak-anak itu masih butuh waktu pemulihan, tidak mungkin kita lepas begitu saja. Apalagi soal keberadaan orang tuanya saat ini belum pasti. Bisa saja masih hidup atau sudah meninggal dunia," jelas Fitriana Basira.

Karena beredarnya informasi hoaks itu, kata Fitriana lagi, selain membuat rusak nama baik sekolah, juga menciptakan ketidaknyamanan. Karena sedianya fokus memberikan perhatian untuk pemulihan tetapi kini harus juga disibukkan bagaimana menjawab dan menjelaskan kepada kepada masyarakat, bahwa tidak ada kegiatan pelayanan adopsi anak-anak pengungsi.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Penumpang Kereta Cepat Whoosh Ditodong di Stasiun Tegalluar, Begini Fakta Sebenarnya
Viral Penumpang Kereta Cepat Whoosh Ditodong di Stasiun Tegalluar, Begini Fakta Sebenarnya

Viral satu penumpang kereta cepat Whoosh mengalami penodongan di Stasiun Tegalluar, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Polda Kepri Pastikan Ajakan Demo Besar-besaran Hoaks
CEK FAKTA: Polda Kepri Pastikan Ajakan Demo Besar-besaran Hoaks

Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.

Baca Selengkapnya
Viral Pesan Berantai Sebut Surat Suara di Kepulauan Sangkarrang sudah Tercoblos 02, KPU Makassar Pastikan Hoaks
Viral Pesan Berantai Sebut Surat Suara di Kepulauan Sangkarrang sudah Tercoblos 02, KPU Makassar Pastikan Hoaks

KPU sudah menerima laporan terkini berupa foto dan video kotak suara yang dikirim ke pulau-pulau di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang tersebut.

Baca Selengkapnya
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian

Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.

Baca Selengkapnya
Heboh UNHCR Minta Pulau Kosong untuk Tampung Pengungsi Rohingya, Cek Faktanya
Heboh UNHCR Minta Pulau Kosong untuk Tampung Pengungsi Rohingya, Cek Faktanya

Beredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong

Baca Selengkapnya
Video Surat Suara di Madura Tercoblos dan Tidak Dibagikan Hoaks, Ini Fakta Sebenarnya
Video Surat Suara di Madura Tercoblos dan Tidak Dibagikan Hoaks, Ini Fakta Sebenarnya

Dalam video, terlihat beberapa orang cekcok dengan nada suara yang cukup keras.

Baca Selengkapnya
Polda NTT Kejar Penyebar Info Hoaks Terkait Penerimaan Catar Akpol
Polda NTT Kejar Penyebar Info Hoaks Terkait Penerimaan Catar Akpol

Akun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Tumpukan Mayat Korban Banjir di Aceh
CEK FAKTA: Hoaks Tumpukan Mayat Korban Banjir di Aceh

Beredar video banjir di Aceh pada 18 November 2023 yang diklaim menyebabkan tumpukan mayat

Baca Selengkapnya
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI

Menurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres

Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Bantuan Sosial Rp150 Juta dari BP2MI untuk TKI
CEK FAKTA: Hoaks Bantuan Sosial Rp150 Juta dari BP2MI untuk TKI

CEK FAKTA: Hoaks Bantuan Sosial Rp150 Juta dari BP2MI untuk TKI

Baca Selengkapnya