Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rekan dibunuh tak digubris polisi, pesilat Blitar sweeping desa

Rekan dibunuh tak digubris polisi, pesilat Blitar sweeping desa Ilustrasi Mayat. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Dugaan pembunuhan Mujiono (30) seorang pesilat asal Desa/Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, membuat Blitar mencekam. Pesilat Blitar melakukan sweeping memburu pelaku pembunuhan yang dilakukan sejumlah pemuda Desa Kolomayan, Kecamatan Wonodadi Blitar.

Tidak hanya sweeping para pesilat juga menyebar foto pelaku ke publik. para pendekar silat yang berusaha menuntut balas orang-orang yang telah mencelakai rekan mereka. Hingga saat ini situasi wilayah Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar masih mencekam.

Data yang dihimpun merdeka.com, Mujiono dianiaya oleh sejumlah pemuda Desa Kolomayan, Kecamatan Wonodadi hingga tewas. Pasca pengeroyokan tersebut polisi dinilai tidak serius dalam menuntaskan masalah.

"Mereka (pesilat) ini merupakan rekan saudara kami yang menjadi korban. Tentunya kami tidak bisa menghalangi aksi solidaritas itu," ujar Purnomo Irawan (40) selaku juru bicara keluarga korban.

Mujiono sendiri ditemukan terkapar tak sadarkan diri dengan sejumlah luka di bagian kepala. Pelaku diduga kuat adalah sejumlah pemuda Desa Kolomayan, Kecamatan Wonodadi yang kini telah melarikan diri.

Insiden ini sendiri terjadi pada 26 Agustus 2014 malam. Penyebabnya disebabkan sepeda motor korban menyerempet salah satu peserta latihan gerak jalan (17 Agustus) di Kolamayan.

Saat jenazah diperiksa, ditemukan sebuah luka beberapa centimeter di bagian kening dan tempurung atas telinga kanan hingga sepanjang belakang kepala. Hingga saat ini diduga luka tersebut akibat hantaman batu besar di kepala korban.

Saat petugas kepolisian setempat tiba di lokasi (Desa Kolomayan), tubuh korban tergeletak sendirian ditengah jalan raya. Dalam perjalanan menuju RSU Mardi Waluyo Kota Blitar, korban mengembuskan napas terakhirnya.

"Pihak keluarga dan rekan menyesalkan tindakan polisi yang terkesan lamban. Sebab hingga kini aparat Polres Kota Blitar belum juga menetapkan tersangka," tegas Purnomo.

Bahkan, polisi sempat menyimpulkan Mujiono korban kecelakaan tunggal. Keterangan yang disampaikan kepada keluarga korban diralat setelah hasil otopsi RSU Mardi Waluyo Blitar menegaskan penyebab kematian korban adalah tindakan kekerasan.

"Sampai hari ini polisi hanya melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Padahal sudah lebih seminggu, tersangka belum juga ada," ungkapnya

Informasi yang diperoleh dari sumber merdeka.com, ada 18 saksi yang telah diperiksa. Dari jumlah tersebut penyidikan mengerucut telah menetapkan beberapa tersangka.

"Menurut kami tidak mungkin pelaku pengeroyokan hanya dua orang, sebab informasi yang kami terima polisi hanya menetapkan dua tersangka. Sebab informasinya gerak jalan itu terdiri dari dua regu dan jumlahnya lebih dari 30 orang, "papar Purnomo.

Hingga pagi ini, Rabu (3/9) di wilayah Kecamatan Wonodadi masih memanas. Sebelumnya para pendekar juga mendatangi Polsek Wonodadi. Mereka menuntut aparat segera menangkap pelaku sekaligus menjatuhkan hukuman seberat beratnya.

"Kalau memang polisi tidak bisa tegas, jangan salahkan kami menempuh cara sendiri," pungkas Purnomo.

Kekhawatiran adanya serangan balasan juga diungkapkan sekretaris Desa Pikatan, Kecamatan Wonodadi, Blitar-Fuad Fauzi. Ia mengakui bahwa kasus penganiayaan yang tidak kunjung tuntas tersebut membuat suasana mencekam. Apalagi Desa Pikatan secara geografis berdekatan dengan Desa Kolomayan.

"Sebab yang dikhawatirkan adalah adanya aksi pembalasan yang salah sasaran. Saya pikir jika kepolisian bisa bergerak cepat dengan menangkap pelaku, masalah ini akan reda," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah Kapolres Kota Blitar AKBP Julia Agustin melalui Kasat Reskrim Kota Blitar, AKP Slamet Riyadi menjelaskan, bahwa memang benar telah memeriksa sebanyak 18 saksi.

"Kita juga telah menetapkan beberapa tersangka, namun yang bersangkutan melarikan diri dan sedang kami lakukan pengejaran," kata Slamet pada merdeka.com, Rabu (3/9). (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kompolnas Beberkan Temuan Kasus 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi, Tak Ada Tembakan Peringatan Polisi Bubarkan Tawuran
Kompolnas Beberkan Temuan Kasus 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi, Tak Ada Tembakan Peringatan Polisi Bubarkan Tawuran

Kepastian itu berdasarkan penyelidikan Kompolnas dan Polres Bekasi Kota terkait kematian tujuh remaja di kali Bekasi.

Baca Selengkapnya
Viral! Konvoi Pesilat di Sragen Halangi Mobil Damkar
Viral! Konvoi Pesilat di Sragen Halangi Mobil Damkar

Viral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen

Baca Selengkapnya
Polda Jateng Buka Suara Soal Penyidik Diduga Intervensi Keluarga Pelajar Korban Penembakan di Semarang
Polda Jateng Buka Suara Soal Penyidik Diduga Intervensi Keluarga Pelajar Korban Penembakan di Semarang

Dugaan intervensi itu sebelumnya dilakukan anggota Polrestabes Semarang, sebagaimana disampaikan keluarga GRO.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Emosi DPR Kasus Polisi Tembak Siswa hingga Tewas & Dituduh Gangster, Kapolres Semarang Dipanggil
VIDEO: Emosi DPR Kasus Polisi Tembak Siswa hingga Tewas & Dituduh Gangster, Kapolres Semarang Dipanggil

Dia juga memastikan akan memanggil Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar untuk dievaluasi di DPR.

Baca Selengkapnya
Rentetan Kasus Kriminal Libatkan Polisi, Anggota Polri Disarankan Rutin ke Psikolog & Cek Kesehatan Mental
Rentetan Kasus Kriminal Libatkan Polisi, Anggota Polri Disarankan Rutin ke Psikolog & Cek Kesehatan Mental

Rentetan kasus kriminal libatkan polisi menunjukkan pembinaan mental Sumber Daya Manusia (SDM) Polri belum berjalan maksimal.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng
Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng

Laporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.

Baca Selengkapnya
Saat Jenderal Bintang Dua Geram Sukolilo Pati Dicap Kampung Penadah
Saat Jenderal Bintang Dua Geram Sukolilo Pati Dicap Kampung Penadah

wilayah Sukolilo sempat mendapat stigma dari masyarakat sebagai ‘kampung penadah’

Baca Selengkapnya
Keluarga Ungkap Ada Intervensi Polisi di Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang
Keluarga Ungkap Ada Intervensi Polisi di Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang

Keluarga korban mengaku disuruh membuat surat pernyataan serta rekaman video pada Senin (25/12) malam.

Baca Selengkapnya
FOTO: PDIP Protes Keras Penganiayaan Terhadap Relawan Ganjar di Boyolali, Minta Diusut Secara Transparan
FOTO: PDIP Protes Keras Penganiayaan Terhadap Relawan Ganjar di Boyolali, Minta Diusut Secara Transparan

PDIP kembali memprotes keras tindak penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali. Mereka mendesak kasus tersebut diproses secara transparan.

Baca Selengkapnya
Polisi Inisial R Diperiksa Usai Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak, Tes Urine Negatif Narkoba & Alkohol
Polisi Inisial R Diperiksa Usai Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak, Tes Urine Negatif Narkoba & Alkohol

Selain GRO, ada dua pelajar SMKN4 lainnya yang disebut-sebut menjadi korban namun masih menjalani perawatan.

Baca Selengkapnya
Kejanggalan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT di Mampang
Kejanggalan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT di Mampang

Brigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam mobil Alphard di halaman sebuah rumah Jalan Mampang Prapatan pada Kamis (25/4).

Baca Selengkapnya