Reyot, ranjang Bung Karno dan Inggit di Bengkulu bakal dikonservasi
Merdeka.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi bakal melakukan konservasi ranjang yang digunakan Bung Karno dan istrinya, Inggit Ganarsih, saat menjalani pengasingan di Bengkulu, dalam kurun waktu 1938 hingga 1942.
Kasub Unit Konservasi BPCB Jambi, Rhis Eka Wibawa di Bengkulu, mengatakan konservasi artinya proses pemeliharaan dengan mengindentifikasi kerusakan dan pelapukan guna menentukan penanganannya.
"Selain ranjang, kami juga mengkonservasi benda-benda lain yang digunakan Bung Karno saat menjalani pengasingan di Bengkulu, termasuk sepeda onthel dan pakaian atau tekstil," kata Rhis Eka seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/3).
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
-
Dimana lokasi rumah pengasingan Bung Karno? Lokasi rumah ini berada di Jalan Jeruk yang kini berganti nama menjadi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
-
Siapa pemilik rumah pengasingan Bung Karno? Ternyata, rumah megah bercat putih itu milik seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama Tjang Tjeng Kwat.
-
Kapan Bung Karno diasingkan ke Bengkulu? Provinsi Bengkulu pernah menjadi tempat pengasingan Presiden Soekarno selama era sebelum kemerdekaan dalam rentang tahun 1938-1942.
-
Apa yang dilakukan Bung Karno saat pulang ke Blitar? Beberapa foto yang menggambarkan hubungan harmonis anak dan ibu adalah saat di mana sang proklamator itu tengah sungkem pada ibunda tercinta.
-
Kapan Bung Karno tinggal di Istana Gebang? Di sana, Bung Karno tinggal bersama orang tua dan kakaknya.
Dia menjelaskan tekstil yang dimaksud adalah pakaian yang terdapat di rumah pengasingan tersebut yang sebagian besar merupakan kostum kelompok sandiwara tonel besutan Bung Karno.
Rhis mengatakan konservasi benda cagar budaya yang akan dilakukan pada Juni 2016 tersebut, merupakan bagian dari pemeliharaan cagar budaya yang rutin dilakukan BPCB Jambi yang membawahi wilayah Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung.
"Pemeliharaan dan pelestarian ini bertujuan memperpanjang umur benda cagar budaya karena suatu saat benda cagar budaya ini akan hancur," katanya.
Pemeliharaan dan pengawasan Benda Cagar Budaya (BCB) di wilayah kerja BPCB Jambi, katanya, dilakukan sebanyak dua kali setahun.
Untuk wilayah Bengkulu, kata dia, sejumlah benda cagar budaya yang dijaga juru pelihara, antara lain rumah pengasingan Bung Karno, Benteng Marlborough, Benteng Ana, Makam Inggris, Thomas Parr, dan Makam Sentot Alisyahbana. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Provinsi Bengkulu pernah menjadi tempat pengasingan Presiden Soekarno selama era sebelum kemerdekaan dalam rentang tahun 1938-1942.
Baca SelengkapnyaMengunjungi rumah masa remaja Bung Karno, ada lumbung padi hingga tempat tinggal pekerja.
Baca SelengkapnyaKampanye di Ende, Ganjar Pranowo Napak Tilas di Rumah Pengasingan Bung Karno
Baca SelengkapnyaJaket Bung Karno, Komitmen Pemimpin Daerah Lanjutkan Perjuangan Sejahterakan Masyarakat
Baca SelengkapnyaPeninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
Baca SelengkapnyaPotret Kamar Pensiunan Jenderal Menantu Eks Panglima ABRI, di Dalamnya Ada Lemari Unik Bikin Melongo
Baca SelengkapnyaBukit Menumbing menjadi saksi bisu pengasingan tokoh-tokoh pejuang.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengajak Pramono-Rano keliling ke Museum MH Thamrin.
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaBanyak jejak tokoh perempuan ini yang masih dapat dijumpai hingga kini.
Baca SelengkapnyaKaesang berharap agar situs sejarah tersebut dapat direvitalisasi untuk generasi selanjutnya. Dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca SelengkapnyaSejumlah foto Bung Karno tengah sungkem kepada ibunya beredar di media sosial. Momen itu menggambarkan 'surga berada di telapak kaki ibu'
Baca Selengkapnya