Ribuan Hektare Sawah di Kota Jambi & Batanghari Terancam Kekeringan
Merdeka.com - Sekitar 7.185 hektare area padi sawah di Kota Jambi dan Kabupaten Batanghari terancam alami kekeringan, memasuki musim kemarau tahun ini. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batanghari khawatir dengan dua kecamatan yakni Pemayung dan Kecamatan Batin XXIV.
Sebab, dari dua kecamatan itu ada Desa Kuap, Kubu Kandang, Snaning, Lubuk Ruso dan Desa Karmeo yang cepat mengalami kekeringan jika musim kemarau tiba.
"Saat ini sudah memasuki musim kemarau, diprediksikan musim kemarau ini akan berakhir pada September mendatang. Dan saat ini di Kabupaten Batanghari terdapat 6.485 hektare sawah yang baru saja ditanam padi dan ini terancam alami kekeringan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batanghari Arif Budiman di Jambi seperti dikutip Antara, Senin (15/7).
-
Di mana tanaman padi di Banyumas yang terancam kekeringan? “Kami optimistis sebagian besar tanaman padi di Banyumas dapat diselamatkan. Meskipun saat ini msih ada yang panen, bahkan ada pula yang baru tanam khususnya di sekitar kaki Gunung Slamet karena memang di sana air selalu tersedia,“ ujar Jaka dikutip dari ANTARA pada Minggu (13/8).
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa yang terjadi di Banten akibat kekeringan? Akibat fenomena ini, warga Banten kini mengalami kesulitan untuk mendapat air bersih. Sawah dan ladang mereka pun kini kekeringan.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
Guna mengatasi kekeringan, pemerintah setempat mencoba mengaliri areal persawahan dengan memanfaatkan air dari sumur-sumur yang sebelumnya telah dibangun. Namun, kata Arif, sumur bor yang ada tidak mampu mengaliri seluruh areal persawahan. Penyebabnya, satu sumur bor hanya mampu mengaliri air untuk 15-25 hektare sawah saja.
Selain terdapat sawah yang telah tanam terancam kekeringan, petani daerah itu turut alami kendala untuk mengolah lahan karena masa tanam padi di daerah itu tidak serentak.
Saat ini, sebagian daerah lainnya ada yang baru memasuki proses pengolahan lahan dan ada yang baru akan menanam padi. Di musim kemarau ini, hal itu menjadi kendala karena lahan persawahan yang kering sulit untuk diolah dan padi yang baru ditanam membutuhkan banyak air.
"Padi usia dua sampai tiga minggu sangat membutuhkan air, namun memasuki musim kemarau ini petani merasa riskan untuk melakukan penanaman," jelas Arif.
Selain itu, terdapat 700-an hektare padi sawah di Kota Jambi yang juga terancam kekeringan yang tersebar di beberapa kecamatan di kota itu. Di antaranya Kecamatan Telanai terdapat 102 ha, Kecamatan Jambi Timur terdapat 368 ha, Kecamatan Pelayangan terdapat 132 ha, Kecamatan Danau Teluk 122 ha, Kecamatan Alam Barajo 6 ha dan di Kecamatan Danau Sipin terdapat satu hektare.
Pemerintah kota Jambi menyediakan mesin pompa air sebagai alat untuk mengaliri areal persawahan jika terjadi kekeringan. Mesin pompa air tersebut akan dipinjamkan kepada petani jika sawah mereka alami kekeringan.
"Ada enam unit mesin pompa air yang kita sediakan untuk dipinjamkan, selain itu kita juga telah meminta kelompok tani untuk membuat sumur di areal persawahan, jika terjadi kekeringan sumur tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengaliri areal persawahan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Jambi Damiri.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena El Nino mulai membawa kekeringan di Kabupaten Bekasi. Sebanyak 3.618,5 hektare tanaman padi di wilayah itu terancam gagal tanam.
Baca SelengkapnyaRibuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca SelengkapnyaKementan meninjau secara langsung area persawahan di dua Kecamatan Kabupaten Indramayu yang mengalami Kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaPetani di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus mengambil air dari kubangan sumur sedalam dua meter yang ia gali sendiri.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota setempat telah mendistribusikan sebanyak 6.346.000 liter air bersih untuk 33.871 keluarga.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) dilanda kekeringan. Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Grobogan dengan 99 desa yang kini kekurangan air.
Baca SelengkapnyaBMKG memperingatkan, musim kemarau pada tahun 2023 akan lebih kering dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPetani pun harus merogok kocek lebih banyak untuk menyelamatkan tanaman padinya.
Baca Selengkapnya