Ridwan Kamil Curhat ke Wapres, Warga Jabar Banyak Tertular Covid-19 dari Pemudik
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan penanganan wabah virus Corona atau Covid-19 kepada Wapres Ma'ruf Amin melalui telekonference. Pada kesempatan itu ia mengeluhkan banyaknya warga Jabar yang tertular Covid-19 dari pendatang alias pemudik.
Pun ia mengkhawatirkan alat rapid test akan habis hanya untuk mengetes pemudik, bukan warga Jabar.
"Yang kami khawatir, adalah mudik pak. Sekarang catatan kami yang sudah mudik itu sudah ada 70.000 pak. Sudah ada 70.000 yang mudik duluan ke Jawa Barat," kata Kang Emil, Jumat (3/4).
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Siapa yang melakukan tes kesehatan di RSUD Tarakan? Seperti halnya Jakarta yang tengah sibuk melakukan tes kesehatan kepada bakal pasangan calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.Di mana ada tiga pasangan, yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil - Suswono, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana yang akan secara bergantian mulai dari Jumat (30/8) sampai Minggu (1/9) menjalani tes kesehatan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
Menurut dia, 70.000 tersebut artinya berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP). Di mana, pihaknya terus melakukan test dengan para ODP.
"Ini artinya kami mendapatkan 70.000 ODP baru. Padahal ODP ini semuanya sedang kami tes oleh rapid test," jelas Kang Emil.
Menurut dia, jika terus kedatangan ini, akan kehabisan alat tes Covid-19.
"Jadi kalau kedatangan lagi puluh puluh ribu mudik, kami akan kehabisan alat untuk mengetes untuk meyakinkan bahwa mereka orang-orang mudik yang sehat," keluhnya.
Lansia di Ciamis Tertular Covid-19 Anaknya dari Jakarta
Ia mencontohkan kejadian di Ciamis. Ada seorang lansia yang tertular Covid-19 anaknya yang dari Jakarta.
"Kenyataannya, banyak yang tidak sehat Pak Wapres saya laporkan. Kemarin di Ciamis ada Lansia sekarang positif Covid di Ciamis gara-gara didatengi anaknya dari Jakarta. Sebelum anaknya sakit, dia sakit tapi masih bisa dimanage tanpa ke rumah sakit. Salah satunya itu," kata Kang Emil.
Dia pun juga kedapatan di Bandung, di mana seorang suami kedapatan istrinya positif Covid-19.
"Saya tanya apa pola kerjanya? Dia jawab istri saya kerjanya di Jakarta. Kemarin karena diliburkan dia pulang. Dia bergejala, pas di tes positif pak," jelas Kang Emil.
Menurut dia, cerita-cerita ini bisa membuat, bukan hanya Jabar yang kewalahan dengan para pemudik Jakarta.
"Dua cerita ini Pak Wapres menunjukkan bahwa jika mudik ini tidak kita tahan, kami di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogya, pasti kewalahan luar biasa karena pulangnya itu ke pelosok-pelosok pak," kata Kang Emil.
Dia pun memaparkan peta di Jabar, bahwa banyak yang lansia. Apalagi, mayoritas yang mudik adalah usianya milenial.
"Saya sedang kampanye sekarang, milenial jangan pulang, jika sayang orang tuamu, kakek nenekmu jangan pulang, tinggal di Jakarta dan sekitarnya Kira-kira begitu. Saya sedang mengkampanyekan janganlah mudik karena akan ada insentif dua. Satu libur mudik diganti di bulan lain, kemudian penghasilan anda akan dibantu. Kalau KTP DKI oleh Pak Anies, kalau perantau tidak ber-KTP DKI dibantu Pak Jokowi, oleh Bapak lewat pemerintah pusat," katanya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi turut menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas di area RSUD Tarakan. Namun, sifatnya situasional.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil dan Suswono akan menjalani tes kesehatan selama sekitar 11 jam sebagai tahapan proses Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaRK menjalani tes treadmil di lantai sembilan RSUD Tarakan. Dia mengaku melihat pemandangan Jakarta dengan gedung-gedung pencakar langit yang dipenuhi polusi.
Baca SelengkapnyaSalah satu jalur yang diantisipasinya yakni jalur mudik Jawa Timur.
Baca Selengkapnya