Ridwan Kamil Gandeng Perusahaan Asal Jerman Selesaikan Proyek Pengolahan Sampah
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjalin kerjasama dengan investor asal Jerman untuk menggarap proyek Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo yang mangkrak.
Perusahaan Jerman tersebut diketahui bernama Euwelle Environtmental Technology GmBH. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan proses pemilihan perusahaan ini sudah sangat ketat.
Proyek TPPAS Lulut Nambo sebetulnya sudah dicanangkan pada Juni 2017 dengan proyeksi investasi hingga 46 Juta USD. Namun, pengerjaannya mangkrak karena wanprestasi yang dilakukan pihak investor terdahulu.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Siapa yang terlibat dalam pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2? 'Pertamina Geothermal Energy bekerja sama dengan tiga perusahaan dari Jepang, China, dan Indonesia, yaitu Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co, Ltd. (SEPCO III), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. untuk mengembangkan proyek Lumut Balai Unit 2,' tutur Julfi.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Kapan pembangunan TAO selesai? Ya, teleskop yang berukuran 6,5 meter ini memang telah dalam proses pembangunan selama 26 tahun.
-
Kapan PLTP Lumut Balai Unit 2 beroperasi? Lebih lanjut Julfi menyampaikan bahwa proyek ini ditargetkan untuk beroperasi pada akhir tahun 2024.
-
Bagaimana upaya pembangunan infrastruktur di Pulau Taliabu? Dan akan terus ditingkatkan mengingat hal tersebut merupakan faktor utama untuk kemajuan Pulau Taliabu.
"Investor terdahulu yang sudah panjang lebar kita pilih ternyata wanprestasi. Kita jangan mudah terbuai oleh hal hal yang sifatnya terkesan luar biasa ternyata ujungnya gak punya duit, teknologinya ngaco. Nah ini kita belajar dari itu, yang menang adalah teknologi dari Jerman, nama company-nya Euwelle," kata dia, Selasa (23/3).
Keinginannya untuk mengkonversi sampah menjadi energi disanggupi oleh Euwelle. Jika proyek ini lancar, maka Jawa Barat butuh tiga hingga empat TPPAS serupa untuk menangani persoalan sampah.
"Perspektifnya, Jabar dikenal sebagai provinsi yang sangat ramah lingkungan. Tidak ada lagi sampah yang tidak terdaur ulang. Semua bisa dibereskan," ucap dia.
Proyek TPPAS Lulut Nambo ditargetkan rampung dan mulai beroperasi 2022 mendatang. Pembahasan paralel mulai dipercepat oleh Euwelle dengan pihak offtaker, yakni PT Indocement dan pemerintah kabupaten kota yang akan memanfaatkan fasilitas TPPAS Lulut Nambo.
TPPAS Lulut Nambo sendiri berada di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Kapasitas pengolahan sampah bisa mencapai 1.650 ton/hari hingga maksimum 1.800 ton/hari. Kehadirannya akan dimanfaatkan untuk mengolah dan memproses sampah dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan.
TPPAS Lulut Nambo akan menerapkan teknologi mutakhir MBT yang ramah lingkungan dalam pengolahan dan pemrosesan sampah hingga menjadi sumber energi berupa refuse derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total luas lahan TPPAS Lulut Nambo yakni 55 hektare. Hasil pengolahan sampahnya berupa Refuse Derived Fuel (RDF).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dan Presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto angkat bicara soal suasana dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaSebelum di Kota Pekanbaru, PTT PP juga telah membangun SPALDT di Palembang dan Makassar.
Baca SelengkapnyaSejumlah proyek infrastruktur PSN lainnya yang masih dikerjakan oleh perseroan saat ini yaitu seperti Proyek Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga berkomitmen menyelesaikan pembangunan jalan pendukung jalan tol Trans Sumatra lintas Jambi hingga Riau
Baca SelengkapnyaPembangunan IKN ini, kata Hashim, akan dilanjutkan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang memadai.
Baca SelengkapnyaMulai dikerjakan pada akhir tahun 2022 lalu Embung KIPP karya Brantas Abipraya ditargetkan tuntas pada awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Patimban dapat menampung sebanyak 223 ribu Completely Built Up (CBU) atau tembus lebih dari 100 persen.
Baca SelengkapnyaProyek ini mendapatkan pengawalan dan pengamanan intensif dari Jamintel Kejaksaan Agung RI melalui Program Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS).
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta terus mengintegrasikan pengolahan sampah mulai dari hulu, tengah ke hilir.
Baca SelengkapnyaPada Minggu (8/9) kemarin, Budi Karya kembali mengecek progres pembangunan Bandara Nusantara.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono harus semakin intensif melakukan peninjauan pembangunan IKN.
Baca Selengkapnya