Ridwan Kamil Sebut 3 Penyakit Penyerta Ini Penyebab Pasien Covid-19 di Jabar Gugur
Merdeka.com - Angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Barat akibat Covid-19 didominasi karena penyakit penyerta. Namun, setiap kasus di tiap daerah dipengaruhi tingkat realisasi vaksinasi. Semakin banyak realisasinya, semakin rendah tingkat kematian.
Diketahui, angka kematian di Jawa Barat karena Covid-19 selama pandemi berlangsung sejak tahun lalu berjumlah 7.611 kasus.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan rasio dilihat dari jenis kelamin adalah 50:50 antara laki-laki dan perempuan. Rasio itu pun berlaku dari sisi usia di atas 50 tahun dan di bawahnya.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
“Yang Komorbid penyakit orang Jabar ada tiga, hipertensi, diabetes dan ketiga adalah jantung. Jadi ini akan menjadi perhatian kita semua bahwa tiga penyakit yang besar ini itu mayoritas itu yang menjangkiti kematian warga di Jabar (akibat Covid-19),” kata dia, Rabu (21/7).
Di sisi lain, ia menyampaikan ada korelasi antara tingkat vaksinasi rendah dengan tingkat kematian. Kesimpulannya, daerah yang realisasi vaksinasi Covid-19 rendah maka tingkat kematiannya tinggi.
Pria yang akrab disapa Emil ini mencontohkan daerah yang masuk ke dalam kategori realsiasi vaksinasi tinggi adalah Kota Bandung. Meski kasus aktifnya tinggi namun tingkat kematiannya rendah.
“Kesimpulannya ada daerah-daerah yang vaksinnya rendah tingkat persentase kematiannya tinggi. Jadi kota kabupaten di boks merah (seperti Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Indramayu, Kota Tasik) tingkat kematian tinggi dan vaksinasi rendah,” ucap dia.
Benahi Manajemen Distribusi Oksigen
Sementara itu, Ridwan Kamil menanggapi adanya kasus 14 pasien meninggal dunia di RS Holistik Purwakarta dalam satu bulan terakhir karena minimnya stok oksigen. Ia memastikan bahwa manajemen dan distribusi oksigen ke rumah sakit akan terus dibenahi untuk menghindari adanya peristiwa serupa.
"Manajemen dengan rumah sakit tentunya kita perbaiki. Setiap kabupaten dan kota diberikan hotline ke posko oksigen. Sehingga kalau ada kekurangan-kekurangan itu segera hubungi ke sana saja. Karena kondisi krisis oksigen sudah lewat, kepanikannya tidak merata tapi satu dua," tutur dia.
Sebelumnya, Direktur RSU Holistik dr Fanani Fathihah mengaku dalam satu bulan terakhir ini terjadi tiga kali kelangkaan oksigen karena tidaknya pasokan dari tingkat distributor.
Pihaknya membutuhkan 150-200 tabung oksigen per harinya, stok itu untuk memenuhi kebutuhan sekitar 50 pasien COVID-19 yang dirawat inap di ruang sakit ini.
"Karena stok habis, ada pasien yang membawa oksigen sendiri dari rumah, ada juga pasien yang pinjam tabung dari kita, mereka isi sendiri di luar, cari sendiri isinya," ucap dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.
Baca SelengkapnyaKapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnya