Ridwan Kamil Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Jabar: Jangan Sampai Kolaps
Merdeka.com - Hasil evaluasi dan analisa Pemerintah Provinsi Jawa Barat, lonjakan kasus Covid-19 akibat mudik dengan mayoritas klaster keluarga. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berharap fasilitas beserta tenaga kesehatan bisa cukup untuk melakukan penanganan pasien.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, angka keterisian rumah sakit secara keseluruhan pada saat Idulfitri berada di angka 29 persen. Pekan ini, angkanya meningkat 65 persen secara keseluruhan. Di beberapa rumah sakit daerah angkanya hampir menyentuh 100 persen.
Persiapan yang paling memungkinkan adalah menambah kasur untuk pasien di rumah sakit agar angka keterisiannya tidak sampai 85 persen. Kalau sudah mentok, opsi hotel dan gedung non pemerintah untuk fasilitas kesehatan dihidupkan lagi.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara menghindari penularan penyakit saat kembali bekerja? 'Pastikan segera berobat ke dokter atau puskesmas terdekat untuk diobati segera. Kalaupun masuk kerja dalam keadaan sakit, mohon terapkan pola hidup bersih 3M ya. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak agar tidak terjadi penularan,' kata Ngabila.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
“Titik terbaik penanganan Covid-19 justru statistiknya pada saat hari Salat Idulfitri, kita di 29 persen rumah sakit. Sekarang naik ke 65 persen. Oleh karena itu dalam kedaruratan ini, tindakan kita adalah menambahi kapasitas (tempat pasien) di rumah sakit,” kata dia di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (14/6).
“Klasternya mayoritas klaster keluarga. Jadi walaupun tidak mudik ada kunjungan kunjungan ke rumah rumah itu ternyata tinggi. Kalau di Jateng yang tinggi itu dari ziarah, dan sekarang lagi luar biasa bahayanya,” jelasnya.
Dia mengingatkan kepada masyarakat untuk bisa membantu penanganan dengan berdisiplin dalam protokol kesehatan di tengah pemerintah mempercepat jangkauan vaksinasi. Emil mengerti bahwa kondisi pandemi yang berkepanjangan membuat sebagian besar masyarakat mengalami kejenuhan.
Jika protokol kesehatan terabaikan, maka peningkatan kasus akan terus terjadi. Kondisi itu akan membuat kebijakan pengetatan bisa dihidupkan kembali. Tempat perekonomian seperti mal bisa ditutup lagi hingga work from home (WFH).
“Nah harapannya jangan sampai kita kolaps. Oleh karena itu, jangan jadi korban lagi dengan selalu protokol 5 M saja. Semua juga sudah jenuh, semua juga sudah bosan tapi kalau nanti terjadi kedaruratan yang dirugikan kita juga,” terang Emil.
“(Kalau tidak taat protokol kesehatan) Kita harus WFH lagi dari rumah, mall ditutup lagi jam operasionalnya, jalan jalan dan sebagainya. Kita tidak menginginkan itu menjadi berkepanjangan. Makanya bantulah penanganan ini dengan 5 M tadi. Plus kita lagi mengakselerasi vaksinasi,” tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca Selengkapnya