Robi habisi Kasim lantaran sakit hati tak dikasih rokok
Merdeka.com - Motif Robi (19) warga Gempongan Mekar, Babakan, Cirebon membunuh Kasim Riyadi (40) warga Banjarnegara lantaran tersinggung omongan korban yang saat itu akan meminta rokok sebatang tidak dikasih.
"Saya hanya minta rokok sebatang baik-baik dibilang malak. Ya akhirnya saya balik warung," kata Robi saat gelar perkara di Polrestabes Semarang, Jumat (31/8).
Namun karena tidak dikasih rokok, serta tersinggung dengan perkataan korban, lanjut Robi berencana balas dendam dengan menggunakan pisau untuk menusuk tubuhnya.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
"Saya tunggu pas korban tidur langsung saya tusukan pisau di dada sebelah kiri," terangnya.
Korban sempat melakukan perlawanan dengan menendang pelaku. Pelaku yang kewalahan langsung kembali menyabetkan pisau ke lengan dan punggung. Saat hendak jatuh, pelaku masih sempat menyabetkan pisau ke arah wajah hingga bibir.
"Korban tewas akibat pisau yang ditusukkan di dada menembus jantung, serta luka tusukan di sekujur tubuh," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji.
Lanjut Abioso usai korban mengetahui tidak bernyawa berlumuran darah, lantas pelaku sempat mengambil barang korban untuk kemudian melarikan diri.
"Pelaku ambil dua handphone korban serta uang senilai Rp 96 ribu. Untuk motif sementara sakit hati dan ingin menguasai barang korban," tegasnya.
Saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan penyidik Resmob Polrestabes Semarang. Pelaku dijerat pasal berlapis 351, 365 dan 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati. Dari tangan tersangka polisi menyita barang bukti dua HP milik korban serta uang Rp 96 ribu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isak tangis orangtua, kerabat dan teman sekolah menyelimuti rumah duka.
Baca SelengkapnyaAksi pembunuhan itu terungkap setelah adanya kejadian penemuan mayat di pinggir jalan wilayah Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (29/2).
Baca SelengkapnyaKapolsek mengatakan korban meninggal dunia akibat luka parah pada bagian kepala akibat hantaman batu.
Baca SelengkapnyaPelaku dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman lima tahun penjara.
Baca SelengkapnyaPembunuhan ini dilakukan seorang remaja, DR (18) dan temannya S yang dinyatakan buron.
Baca SelengkapnyaRiski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembunuh wanita RM (50) yang jasadnya ditaruh dalam koper.
Baca SelengkapnyaKarena tak dikasih untuk utang rokok, IM membakar warung kelontong di Jakarta Barat
Baca SelengkapnyaTindak perundungan hingga menimbulkan kematian terjadi di kalangan Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Sukoharjo.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaPelaku kesal hanya mendapatkan dua batang rokok saat memalak adik kelasnya termasuk salah satunya korban.
Baca Selengkapnya