Rumah Ahok masih satu kelurahan dengan lokasi tanggul jebol
Merdeka.com - Perumahan di Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara malam ini terendam akibat tanggul jebol di kawasan tersebut. Lalu bagaimana nasib kediaman Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tidak jauh dari lokasi kejadian?
"Rumah Pak Ahok masih satu kelurahan (Pantai Mutiara, Jakarta Utara)," kata Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian, BPBD DKI Jakarta, Bambang Surya Putra saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat (3/6).
Dia belum bisa memastikan apakah rumah orang nomor satu di DKI itu ikut terendam atau tidak.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Apa saja dampak banjir di Bali? Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan, hujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar, dan pohon tumbang di dua titik di Kota Denpasar.
-
Siapa yang terkena dampak banjir di Agam? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
"Kami masih melakukan pengecekan, yang pasti Rumah Pak Ahok lebih tinggi," kata dia.
Seperti diberitakan, tanggul di Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, dilaporkan jebol. Insiden yang terjadi Jumat (3/6) malam sekitar pukul 20.30 Wib ini mengakibatkan sejumlah rumah terendam. Menurut informasi, ketinggian air mencapai 30 cm sampai 1 meter. Akibat banjir dadakan ini, banyak mobil yang mogok akibat terendam air. Genangan air tertinggi dilaporkan terjadi tepat di depan Apartemen Mutiara. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Air, Teguh Hendarwan, mengatakan tanggul yang jebol berada di jembatan dan tanggul apartemen Pantai Mutiara. "Hal ini diakibatkan pasang laut tinggi atau rob tinggi dan tanah di bawah jembatan telah tergerus air laut," ujarnya lewat pesan singkat. (mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAnies tidak pernah melakukan hal itu saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaBanjir masuk ke area basement tempat penyimpanan empat kendaraan milik Anggota DPR-RI, KH Asep Maoshul Affandy.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaTanggul pantai setinggi 4,8 meter tersebut mampu melindungi pesisir utara Jakarta dari banjir rob.
Baca SelengkapnyaDari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
Baca SelengkapnyaPerumahan tersebut sangat tidak terurus. Mayoritas bangunan rumah-rumah itu hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca Selengkapnya