Rumah Pejabat Kemenkum HAM Riau Dilempar Molotov, Pelaku Terekam CCTV
Merdeka.com - Rumah dinas Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Riau di jalan Pekanbaru dilempar molotov oleh orang tak dikenal, Kamis (16/9) pagi tadi.
Kadivpas Kemenkum HAM Riau, Maulidi Hilal saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Sebutnya, kejadian itu persis terjadi pada pukul 04.40 WIB.
"Iya benar. Kejadiannya menjelang subuh tadi pagi. Sempat meledak tapi hanya mobil dinas saja yang lecet," kata Hilal saat dihubungi merdeka.com.
-
Bagaimana pelaku membakar rumah wartawan? Selain itu, penyidik juga menemukan dua botol minuman kemasan tak jauh dari lokasi kebakaran.'30 meter dari lokasi kita temukan barang bukti di sekitar, 2 botol minuman kemasan yang ada sisanya,' ungkap Kapolda Sumut. Setelah diperiksa, ternyata sisa dari dalam botol tersebut adalah Bahan Bakar Minyak (BBM).'Jadi sudah kita periksa dan kita temukan sisa bahan bakar yang ada di botol adalah campuran solar dan pertalite,' ungkap Kapolda Sumut.
-
Siapa yang membakar rumah wartawan itu? Polisi menangkap dua eksekutor kebakaran rumah Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumut beberapa waktu lalu.Adalah dua pria inisial R dan G. '2 orang eksekutor R dan G ditetapkan tersangka,' kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi saat jumpa pers, Senin (8/7).
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Dimana rumah wartawan itu dibakar? Polisi menangkap R dan G, dua terduga pelaku pembakar rumah wartawan Tribrata TV bernama Sempurna Pasaribu hingga ludes dilalap api dan menewaskan korban serta tiga keluarga lainnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/6).
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Hilal tidak mengetahui penyebab rumah dinasnya menjadi sasaran molotov tersebut. Sebab, dia merasa tidak pernah terlibat perselisihan dengan pihak mana pun.
"Tadi petugas kepolisian Polresta Pekanbaru sudah datang untuk melakukan olah TKP," tuturnya.
Hilal mengetahui adanya bom molotov itu saat dia mendengar adanya letusan yang berasal dari halaman rumahnya. Awalnya Hilal berpikir suara kecelakaan di lingkungan rumahnya tersebut. Setelah dicek, ternyata ada molotov.
"Saya bangunkan asisten pribadi saya, dan kita lihat ke depan. Begitu dibuka kok bau minyak tanah dan ada pecahan botol serta sumbunya," jelas Hilal.
Sementara itu, saat dilihat dari rekaman CCTV yang ada di rumah dinasnya tersebut, tampak dua orang tak dikenal melemparkan bom molotov ke arah rumah dinasnya. Kini rekaman CCTV itu telah diserahkan kepada pihak kepolisian.
Hilal juga telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Ia berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas dalang bom molotov tersebut.
"Mudah-mudahan pihak kepolisian bisa mengungkap pelaku dan motifnya. Sebelumnya tidak pernah terjadi terhadap saya kasus seperti ini. Tapi kalau kawan-kawan saya Kepala Keamanan Lapas Gobah beberapa tahun yang lalu pernah dilempari molotov juga. Pintunya juga dimolotov, kemudian kaca mobilnya pecah dilempari. Kalapasnya juga pernah terjadi tembak-tembakan. Itu beberapa tahun yang lalu," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.
Baca SelengkapnyaAksi teror OTK itu terjadi pada Sabtu (16/17) dini hari.
Baca SelengkapnyaBahan peledak yang digunakan oleh pelaku adalah berjenis bom ikan atau bondet.
Baca SelengkapnyaAksi pelemparan bom molotov itu terjadi pada Selasa (17/12).
Baca SelengkapnyaKantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika dirusak oleh Orang Tak Kenal (OTK).
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaRumah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh (PA) Kabupaten Aceh Timur, Zulfazli, dilempar bom molotov.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaSejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, Aipda Soni berdinas di Polsek Peudawa, Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaMayat tahanan yang tewas kini diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi. Meski awalnya disebut bunuh diri, polisi belum memastikan penyebab kematiannya.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca Selengkapnya