Saat ini tersisa 400 ekor Harimau Sumatera, khusus di Riau hanya 190
Merdeka.com - Harimau Sumatera yang diberi nama Bonita sudah ditangkap tim Balai Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau serta TNI. Harimau Bonita diketahui sudah memangsa 2 manusia hingga tewas meski dagingnya tidak dimakan.
Padahal, lokasi penangkapan Bonita Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir, Riau itu merupakan habitat hewan bertaring tersebut, yang berdekatan dengan perusahaan sawit Tabung Haji Indo Plantation (THIP). Kini Bonita dibawa ke lokasi observasi harimau di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir Wiratno, menyebutkan populasi harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) saat ini tersisa sekitar 400 ekor.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Bagaimana cara melindungi Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meski dilindungi, jika hutan terus berubah menjadi kebun, bukan tidak mungkin si raja hutan ini akan punah.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
"Populasi harimau di Sumatera hanya sekitar 400 ekor. Itu menyebar di Taman Nasional Ulu Masen dan membentang hingga ke Swaka Margasatwa Kerumutan, Rimbang Baling, Bukit Tiga Puluh terus ke Lampung," katanya, Sabtu (21/4).
Menurutnya, harimau sumatera yang merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini terus terancam keberadaannya akibat perubahan fungsi hutan di Sumatera. Hutan di Sumatera khususnya Riau banyak beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
"Harimau itu top predator, harus ada siklus makanannya. Indikasi pakan menentukan populasi harimau. Kita sekarang ada perubahan (fungsi hutan) besar-besaran di Sumatera," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mulyo Hutomo mengatakan populasi harimau sumatera khusus di Provinsi Riau diperkirakan sebanyak 190 ekor. Jumlah itu merupakan sepertiga dari total populasi di Pulau Sumatera.
"Ya, kalau di Riau, harimau Sumatera diperkirakan sekitar 190 ekor," kata Hutomo.
Dia mengatakan, populasi satwa predator itu tersebar di sejumlah kantong-kantong harimau di Riau. Itu ermasuk salah satunya di SM Kerumutan, atau habitat Bonita, yang selama ini diincar karena telah memangsa manusia.
Bonita muncul ke pemukiman penduduk sejak Desember 2017, dan mulai memangsa seorang warga bernama Jumiati pada awal Januari 2018 lalu. Setelah itu, BBKSDA langsung mencari Bonita. Namun dalam pencarian, Bonita kembali menerkam warga bernama Yusri hingga tewas.
Baik Yusri maupun Jumiati diterkam dan digigit bagian tengkuk hingga tewas, namun daging manusia tersebut tidak dimakan harimau betina berusia 4 tahun itu.
Yusri dan Jumiati diterkam Bonita di sekitaran Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir. Bukan hanya harimau, daerah tersebut juga sering bermunculan satwa liar lainnya seperti beruang madu. Namun, petugas banyak mendemukan perangkap dan jebakan hewan yang dipasang sekelompok orang.
Bonita berhasil ditembak bius sebanyak 2 kali lalu dimasukkan ke dalam kandang oleh tim terpadu pada Jumat pagi (20/4) sekitar pukul 06.00 Wib.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, kepolisian menerapkan restoratif justice sehingga pemilik hanya diminta buat pernyataan tidak diproses hukum.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaSi Manis merupakan spesies kucing besar dari genus Panthera yang memiliki ciri loreng khas pada bulunya.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini seekor Harimau Sumatera bernama Nurhaliza dikabarkan mati di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo.
Baca SelengkapnyaPada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaKehidupan harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi sorotan setelah tiga ekor satwa asli Indonesia itu mati dalam waktu dua bulan pada akhir 2023 lalu.
Baca Selengkapnya