Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sabar Subardi, pelukis tanpa tangan yang mendunia

Sabar Subardi, pelukis tanpa tangan yang mendunia Sabar Subardi pelukis tanpa tangan. ©2018 Merdeka.com/Dian Ade Permana

Merdeka.com - Sabar Subardi terlahir tanpa kedua tangan. Tapi jangan remehkan lelaki kelahiran Salatiga tahun 1979 ini. Sederet prestasi ditorehkan suami Runisa ini di bidang seni lukis.

Sabar adalah satu di antara sembilan anggota Association of Mouth and Foot Painting Artist (AMPFA) asal Indonesia, organisasi pelukis yang menggunakan kaki dan mulut. Perjuangannya untuk menjadi anggota AMPFA, dimulai sejak kelas 3 SD.

Sabar mengaku tak minder saat menekuni seni lukis. Keterbatasan fisiknya justru membuat dirinya termotivasi untuk bersaing ketat dengan orang-orang normal pada umumnya. "Saya memulai semuanya sejak duduk taman kanak-kanak pada 1985. Ketika bapak saya jadi penjaga sekolah, saya sering menggambar menggunakan kapur yang berceceran di lantai. Lama-kelamaan bapak menganggap itu sebuah bakat. Kemudian saya ditempa demi masa depan yang jelas lewat bakat saya tersebut," ungkapnya, Sabtu (21/4).

sabar subardi pelukis tanpa tangan

Setelahnya, Sabar berulang ikut lomba lukis. Karena kemampuannya menggambar menggunakan kaki dianggap unik, keberadaannya mencuri perhatian publik saat ikut lomba tingkat kota maupun provinsi.

Menapaki usia 8 tahun, bakatnya melukis menggunakan kaki semakin terasah. Saat kelas IV SD, ia dilirik Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA) yang selama ini giat mengasah bakat-bakat para difabel di bidang melukis.

"Ternyata bapak saya ngasih izin begitu aja. Harapan orangtua ya biar mapan dan punya pekerjaan tetap," terang pria 39 tahun itu, seraya menambahkan bila ia lalu ikut pameran lukisan AMFPA di Taiwan.

sabar subardi pelukis tanpa tangan

Daya tariknya sebagai pelukis kaki bahkan membuat mendiang Ibu Negara Indonesia, Tien Soeharto, kepincut. Sabar dan rekan-rekannya bertandang ke Cendana Jakarta untuk meminta restu kepada Tien Soeharto.

"Setiap anak diminta buat satu karya. Saya ngasih lukisan pemandangan alam dan Bu Tien memberi kado coretan gambar pepohonan," katanya.

Sabar mengaku masa terberatnya saat bersekolah. Dia berulangkali ditolak karena kondisi tubuhnya dianggap akan merepotkan. Dari total lima sekolah yang disambangi, semuanya kompak menolaknya.

"Saya didaftarkan sekolah umum tapi semuanya menolak. Sempat disarankan ke SLB, tapi karena banyak anak tuna grahita dan takut kalau mental saya terhambat, jadinya ibu saya ngotot masuk ke sekolah umum. Satu-satunya SD yang mau menerima saya hanya SD Kalicacing 2," ucapnya.

sabar subardi pelukis tanpa tangan

"Lalu saya berlanjut ke SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 3 sampai kuliah di Stiba Setya Wacana. Itu perjuangan terberat menempuh pendidikan yang layak," sambungnya.

Ia menyatakan jerih payahnya melukis baru bisa membuahkan hasil saat kelas V SD. Arswendo Atmowiloto yang saat masih jadi wartawan juga membeli lukisannya seharga Rp 150 ribu tahun 1990.

Saat ini, selain sibuk melukis untuk AMPFA, yang setahunya harus menyetor 15-20 lukisan, Sabar juga menulis buku dan mendongeng. Anggota AMPFA di Indonesia berasal dari Jakarta, Bandung, Medan, Madiun, Gresik, Bali dan Salatiga. Delapan merupakan pelukis kaki dan seorang pelukis mulut. Dia juga mengelola Galeri Sabar Subardi, yang menjadi tempatnya berpameran sekaligus mengasah kemampuan pelukis muda Salatiga.

sabar subardi pelukis tanpa tangan

Dia mengaku tak ada kesulitan berarti selama melukis. Kendala terbesarnya, jika harus melukis di kanvas berukuran besar. "Kaki saya tidak bisa menjangkau. Selama ini, yang paling besar hanya berukuran 170 centi," ucapnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Lebih Dekat Sindoedarsono Soedjojono, Bapak Seni Rupa Modern Indonesia Asal Kisaran Sumatera Utara
Mengenal Lebih Dekat Sindoedarsono Soedjojono, Bapak Seni Rupa Modern Indonesia Asal Kisaran Sumatera Utara

Tokoh seniman kondang ini adalah orang pertama yang mengenalkan modernitas seni rupa Indonesia dalam konteks kondisi nyata bangsa Indonesia saat itu.

Baca Selengkapnya
Bikin Lukisan Soekarno-Hatta dari Sisa Rambut Pelanggan, Aksi Tukang Pangkas Rambut di Minahasa Ini Curi Perhatian
Bikin Lukisan Soekarno-Hatta dari Sisa Rambut Pelanggan, Aksi Tukang Pangkas Rambut di Minahasa Ini Curi Perhatian

Bukan menggunakan kanvas, kuas, dan cat, namun ia membuat lukisan dengan bahan sisa potongan rambut pelanggannya.

Baca Selengkapnya
Ditemani Vincent dan Desta, SBY Melukis Sunset Gunung Lawu di Depan Penonton Pestapora
Ditemani Vincent dan Desta, SBY Melukis Sunset Gunung Lawu di Depan Penonton Pestapora

SBY kembali menghebohkan panggung di gelaran festival musik Pestapora 2024 dengan melukis ditemani oleh Vincent Rompies dan Desta

Baca Selengkapnya
Mengenakan Baret, Momen SBY Melukis Gunung Merapi dari Selo Boyolali
Mengenakan Baret, Momen SBY Melukis Gunung Merapi dari Selo Boyolali

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan waktu untuk melukis pemandangan Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Megawati Soekarnoputri Napak Tilas ke Galeri Nasional Saksikan Sejarah Kelam Bangsa lewat Pameran Seni Rupa
FOTO: Megawati Soekarnoputri Napak Tilas ke Galeri Nasional Saksikan Sejarah Kelam Bangsa lewat Pameran Seni Rupa

Pameran yang berjudul "Patung dan Aktivisme" ini menceritakan sejarah kelam bangsa yang terjadi di masa Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi.

Baca Selengkapnya
Skill Tukang Cukur Indonesia ini Jadi Perhatian Dunia, Bisa Gambar Tokoh Terkenal dari Sisa Potongan Rambut
Skill Tukang Cukur Indonesia ini Jadi Perhatian Dunia, Bisa Gambar Tokoh Terkenal dari Sisa Potongan Rambut

Tukang cukur rambut asal Indonesia mendunia karena kemampuannya menggambar dengan sisa rambut.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Nashar, Bapak Seni Lukis Modern Indonesia Asal Sumatera Barat
Mengenal Sosok Nashar, Bapak Seni Lukis Modern Indonesia Asal Sumatera Barat

Ia banyak terinspirasi dari objek kehidupan sehari-hari dan banyak belajar dari pelukis-pelukis besar lainnya.

Baca Selengkapnya
Lukisan SBY 'Kabut Pagi di Dusun Sunyi' Laku Dilelang Setengah Miliar, Begini Penampakannya
Lukisan SBY 'Kabut Pagi di Dusun Sunyi' Laku Dilelang Setengah Miliar, Begini Penampakannya

Lukisan dilelang dalam acara Merajut Persatuan di Taman Ismail Marzuki, ini pemenangnya

Baca Selengkapnya
Nyanyikan Lagu 'Sinanggar Tulo', Ini Potret Sandiaga Uno Sambangi Kabupaten Samosir
Nyanyikan Lagu 'Sinanggar Tulo', Ini Potret Sandiaga Uno Sambangi Kabupaten Samosir

Disambut dengan hangat, Ini potret Sandiaga Uno sambangi Kabupaten Samosir baru-baru ini.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Bangsawan Keraton Surakarta yang Menjadi Pelopor Batik Indonesia, Ini Sosoknya
Kisah Hidup Bangsawan Keraton Surakarta yang Menjadi Pelopor Batik Indonesia, Ini Sosoknya

Go Tik Swan tumbuh besar dalam lingkungan pembatik. Karya-karyanya dihargai oleh Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya
Megawati Meninjau Pameran Seni Rupa Karya Dolorosa Sinaga di Galeri Nasional
Megawati Meninjau Pameran Seni Rupa Karya Dolorosa Sinaga di Galeri Nasional

Megawati langsung berjalan ke arah Monumen Penghilangan Paksa 1995-66, yang berada di halaman depan Museum Nasional.

Baca Selengkapnya
Keseruan Obrolan Vincent-Desta Temani SBY Melukis di Pestapora Hasil Karyanya Menakjubkan Tentang Gunung & Senja
Keseruan Obrolan Vincent-Desta Temani SBY Melukis di Pestapora Hasil Karyanya Menakjubkan Tentang Gunung & Senja

Vincent Rompies dan Desta ikut menemani SBY saat melukis di acara Pestapora. SBY menampilkan karyanya tentang gunung dan senja.

Baca Selengkapnya