Sadisnya bocah SD di Sukoharjo hajar teman sampai tewas
Merdeka.com - Kasus kekerasan pelajar Sekolah Dasar (SD) kembali terjadi. Pada awal Mei lalu, seorang siswa SDN 09 Makassar, Jakarta Timur, tewas setelah dianiaya kakak kelasnya. Kali ini giliran siswa SD di Sukoharjo, Jawa Tengah, yang tewas juga gara-gara dianiaya temannya.
Namanya Fajar Murdiyanto, siswa SD Klumprit 1, Mojolaban, Sukoharjo. Dia meninggal dunia pagi tadi, diduga sering dianiaya beberapa temannya di kelas. Sejumlah siswi yang melayat ke rumah duka mengaku mengetahui penganiayaan tersebut.
Berikut ini kesadisan teman-teman Fajar di SD Klumprit yang diduga menganiaya Fajar hingga tewas:
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Apa yang dilakukan anak SD di Jombang terhadap temannya? Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial.
-
Dimana penganiayaan anak SD di Jombang terjadi? Penganiayaan yang melibatkan dua anak di bawah umur itu terjadi di belakang salah satu SD di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (24/6).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
Dipukuli gara-gara tak mau bantu mengerjakan PR
Ini dikatakan Abdul Aziz (28), kakak ipar Fajar Murdiyanto, siswa SD Klumprit 1, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang tewas diduga menjadi korban kekerasan teman-temannya di sekolah.Abdul Aziz menduga kematian adiknya akibat dipukuli oleh teman-temannya di kelas. Kejadian tersebut, kata dia sudah berlangsung berulang kali. Bahkan sejak kelas 4 setahun lalu, Fajar sudah sering dianiaya oleh 3 temannya.Menurut Aziz, Fajar pernah mengaku sering dipukuli teman-temannya gara-gara tak mau membantu teman-temannya mengerjakan tugas sekolah. "Fajar itu sering dimintai tolong ketiga temannya ngerjain PR. Tapi nggak mau, terus dipukuli," ujarnya.
Kepala ditendang dan dihantamkan ke tembok
Sementara pengakuan sejumlah siswi, teman-teman Fajar Murdiyanto. Sejumlah siswi yang melayat ke rumah duka mengaku mengetahui penganiayaan terhadap Fajar."Saya sering lihat, Fajar dipukul kepalanya, ditendang, dihantamkan ke tembok," ujar salah seorang siswi yang tak mau disebutkan namanya, Minggu (25/5).Beberapa siswi lain juga mengatakan, kejadian kekerasan tersebut diketahui oleh guru kelas. Namun mereka diam saja. Mereka juga mengakui jika perbuatan nakal teman-temannya tersebut dilakukan sejak lama.
Guru melarang Fajar mengadu ke orangtua
Surono (40), paman Fajar mengaku kesal dengan sikap para guru di SD Negeri 1 Klumprit. Menurut dia guru dan kepala sekolah membiarkan kejadian kekerasan yang dilakukan di sekolah."Fajar itu sering merasa sakit kalau pulang sekolah. Pusing, mual sampai kadang-kadang muntah. Tapi dia nggak mau cerita, katanya dilarang gurunya. Tapi setelah saya desak dia baru ngaku, kalau sering dipukuli 3 orang temannya," katanya.Surono mengaku sudah sering melakukan protes ke sekolah, untuk menindak para siswanya yang nakal. Namun protesnya tersebut tak pernah ditanggapi oleh guru dan kepala sekolah.
Meski sudah memukuli, pelaku tidak membesuk
Sementara itu, kakak Fajar, Abdul Aziz juga mengaku pernah melakukan protes ke wali kelas. Sesuai pengakuan korban, wali kelas sudah memanggil para pelaku penganiayaan, yakni Novan, Adam dan Paus."Ketiga anak itu saat dipanggil sudah mengakui perbuatannya, tapi tak ada tindakan dari sekolahnya. Sampai adik saya meninggal pun mereka tidak pernah datang atau membesuk di rumah sakit," ujarnya menegaskan.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Baca SelengkapnyaDendam Sering Di-bully, Remaja di Mamuju 28 Kali Tikami Teman Sekolah hingga Tewas
Baca SelengkapnyaTewasnya Ketua OSIS SMA di Klaten ini menyisakan kepedihan mendalam bagi orang tua, keluarga, kerabat sekolah.
Baca SelengkapnyaKepolisian total telah melayangkan surat panggilan terhadap tiga saksi dari pihak sekolah. Satu saksi itu merupakan kepala sekolah SMA Negeri 70.
Baca SelengkapnyaFajar tewas setelah tersengat listrik saat diceburkan ke kolam sekolah oleh teman-temannya, Senin (8/7) kemarin.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SMAN 1 Cawas bernama Fajar Nugroho di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah diceburkan teman-temannya ke kolam.
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaSosok Fajar Nugroho, ketua OSIS SMA N 1 Cawas yang meninggal dunia usai diceburkan ke kolam di hari ulang tahunnya ke-18.
Baca SelengkapnyaKabar duka kembali datang dari dunia pendidikan. Kali ini, seorang siswa SMAN 1 Cawas bernama Fajar Nugroho di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPihak SMA Negeri 70 melakukan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga ada kelalaian dari pihak guru yang menjadi pendampingi siswa selama di sekolah.
Baca SelengkapnyaEnam pelakutawuran di Ciledug, Kota Tangerang ditangkap polisi. Mereka diduga membacok dan menyiram rivalnya dengan air keras.
Baca Selengkapnya