Sakit hati ditinggal nikah bikin pembunuh bercangkul habisi pacar
Merdeka.com - Misteri tewasnya seorang pekerja pabrik Eno Parihah (18) akhirnya terungkap. Eno yang sehari-hari bekerja di PT Polyta Global Mandiri, Kosambi, Kabupaten Tangerang ini ditemukan tewas bersimbah darah dengan mengenaskan di kamar mesnya, Jumat (13/5) lalu.
Pasalnya, sebuah cangkul tertanam tepat di area wanitanya. Eno juga tewas dalam kondisi bugil.
Sontak peristiwa itu pun menyedot perhatian publik termasuk aparat kepolisian. Secara maraton polisi menyelidiki kasus tersebut hingga akhirnya pelaku dapat dibekuk tidak sampai satu pekan.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
Dalam kasus yang terbilang sadis ini, polisi menetapkan 3 orang sebagai tersangka, yakni Rahmat, RA dan IH dimana Rahmat merupakan pacar korban.
Kendati sempat memberikan keterangan yang berubah-ubah, akhirnya ketiga pelaku mengakui perbuatan biadabnya.
Kepada penyidik, Rahmat mengaku emosi dan terbakar api cemburu lantaran korban hendak dijodohkan dengan laki-laki pilihan orang tuanya.
"Memang adanya unsur perjodohan korban itu menjadi pemicu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo ketika ditemui di kantornya, Senin (16/5).
Sutarmo mengatakan, sebelumnya korban bilang ke pacarnya akan akan dijodohkan. Karena itu Rahmat menghubungi korban lewat SMS dan meminta bertemu untuk memeluk dan menciumnya untuk yang terakhir kali.
"Korban membukakan pintu untuknya. Rahmat juga sempat minta untuk berhubungan badan, tapi ditolak oleh korban," tuturnya.
Mendapat penolakan, akhirnya Rahmat meninggalkan mes korban hingga akhirnya ia bertemu dengan pelaku RA dan IH. Di sanalah niat bejat dan sadis para pelaku muncul.
Kedua rekan Rahmat, RA dan IH menyarankan agar Rahmat memerkosa korban.
"Sudah perkosa saja, dia enggak bakal jadi pacar kamu lagi kok," kata Sutarmo menirukan ucapan pelaku.
Kemudian ke tiganya bersama-sama masuk ke kamar mess korban dan melakukan pembunuhan. Peran ketiga pelaku, kata Sutarmo, tidak jauhbeda.
Namun yang memasukkan gagang cangkul ke kemaluan korban adalah Rahnat. “Dia
yang memasukan itu dengan kaki menendang ke dalam,” tukas Sutarmo.
Rahmat mengambil cangkul itu di pojok luar kamar mes korban. Cangkul tersebut biasa digunakan untuk pembangunan atau renovasi mess.
"Itu kata pelaku yang kita dapat dari hasil prarekonstruksi ke tiga kali dan olah TKP empat kali," kata Sutarmo.
Untuk penyebab pasti kematian korban, Sutarmo mengaku belum memastikan apakah disebabkan oleh tindakan kekerasan dengan gagang cangkultersebut atau hal lain.
"Kita masih menunggu hasil visum," tukasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaCandaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca SelengkapnyaMayat korban dibuang ke parit sekitaran semak-semak Jalan Parit Atmo Kepenghuluan Bagan Punak Meranti, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaUsai menganiaya, pelaku langsung melarikan diri dengan membawa sepeda motor dan tas milik korban.
Baca SelengkapnyaSebelum melakukan kekejian itu, pelaku diduga sengaja membeli pisau dapur.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan tanpa kepala di kolam proyek, Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, pelaku merasa sakit hati kepada korban, hingga niat untuk membunuh.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku kabur menemui keluarganya di Muara Enim.
Baca Selengkapnya