Sakit hati dituduh mencuri, Ego bunuh asisten pendeta di Malang
Merdeka.com - Motif pembunuhan asisten pendeta Yulianti Dwiastuti Liemanto (59), dilatarbelakangi sakit hati. Sopir korban, Abednego Rudyanto alias Ego (29) tersinggung dituduh sering mencuri barang-barang milik korban.
Pelaku merasa tidak melakukan pencurian itu, namun oleh korban dituduh melakukannya. Semakin marah saat korban memaksa akan melaporkan kepada orangtuanya.
"Motifnya ingin memiliki barang-barang milik korban, selain itu dilatarbelakangi perasaan sakit hati. Pelaku dituduh sering mencuri barang milik korban," kata Kasatreskrim Polres Malang, AKP Wahyu Hidayat melalui telepon, Rabu (11/3).
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
Dalam kejadian itu Ego merebut handphone korban saat akan menelepon orangtuanya. Namun korban tetap nekat dengan mengambil handphone-nya yang lain. Seketika itu kepala korban langsung dipukul oleh pelaku.
Karena ketakutan korban akan berteriak minta tolong, pelaku langsung mendorongnya hingga terjatuh ke lantai. Saat itu korban pingsan, dan dibawa masuk ke dalam kamar.
Ketika siuman, korban yang saat itu ditinggal mengambil lakban berusaha melarikan diri. Secara spontan, pelaku mengambil batu yang biasanya untuk mengganjal ban mobil, kemudian memukulkan di kepala korban sebanyak dua kali. Ego juga memukulkan batu tersebut ke tubuh korban.
Korban kemudian ditutupi dengan selimut dan mengikatnya di kedua ujungnya. Setelah itu, pelaku mengambil harta korban, berupa perhiasan, uang, dompet, rokok, laptop dan printer, serta handphone. Untuk menutupi perbuatannya, pelaku sempat berpura-pura mencuci mobil agar tidak ada yang curiga.
"Ada unsur keinginan untuk memiliki harta korban. Atas perbuatannya tersebut, pelaku akan dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana," tegas Wahyu. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaKode itu diberikan tersangka sekaligus pedagang soto usai dilaporkan mengenai pembunuhan pedagang warung.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaSeorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaPelaku memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum bocah remaja itu
Baca Selengkapnya