Saksi nilai polisi gegabah jadikan transkrip alat bukti kasus Ahok
Merdeka.com - Penasihat hukum terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama menghadirkan Risa Permana sebagai saksi ahli psikologi sosial. Risa Permana menilai terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama tidak bersalah. Dia menilai pihak kepolisian terlalu dini saat menjadikan transkrip sebagai salah satu alat bukti.
Risa mengatakan menentukan seseorang melakukan kesalahan hanya dengan berlandasan transkrip merupakan tindakan kurang tepat. Sebab transkrip tidak bisa menunjukkan kondisi sebenarnya mengenai keadaan sosial saat Basuki atau akrab disapa Ahok itu berpidato.
"Saya pikir polisi terlalu gegabah menjadikan transkrip sebagai alat bukti. Kalau mau jadikan alat bukti harusnya transkrip disertakan dengan reaksi masyarakat dan kondisi sekitar," katanya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (29/3).
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Siapa yang bisa dikritik pakai sindiran? Berikut ini kumpulan kata kata singgung pacar yang bisa membuatnya lebih peka:
-
Kata-kata serba salah apa yang menjelaskan tentang kesalahan di masa lalu? Hanya karena seseorang punya kesalahan di masa lalu, bukan berarti semua yang dia lakukan saat ini selalu salah di matamu.
-
Siapa yang cocok disindir dengan kata-kata? Jika Ia tak kunjung memperbaiki diri, maka bicaralah dengannya baik-baik bahwa kamu tak nyaman dengan sikapnya yang belagu.
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
-
Siapa yang disebut Tissa Biani kurang akhlak dan etika? Tissa merasa bahwa komentar-komentar tersebut berasal dari fans Fuji yang, menurutnya, kurang memiliki akhlak dan etika.
Dia mengungkapkan, sepanjang kasus ini bergulir masyarakat beserta penegak hukum baru melihat sisi kecil dari permasalahan ini saja. Padahal sebenarnya ada kondisi yang lebih luas agar dapat diperhatikan dan dicermati, sehingga tidak jelas tujuan kasus ini.
"Makanya saya bisa katakan tuduhan ini tidak valid. Kalimat yang diambil hanya sedikit saja. Makanya saya bilang kasus ini terlalu sumir. Anda harus melihat kenapa dia merujuk surat tersebut. Siapa yang pernah mengucapkan jangan pilih saudara Basuki Tjahaja Purnama karena agama?" katanya.
Risa mengatakan, pidato Ahok di Pulau Pramuka sebenarnya bukan ingin menyinggung umat muslim, apalagi Pilkada DKI 2017. Sebab pidato pada 27 September 2016 lalu itu ingin mempermasalahkan iklim politik jelang Pilkada.
"Yang dipersoalkan terdakwa bukan masalah agama, Pilkada tapi dia mempersoalkan iklim Pilkada," katanya.
Dia mengungkapkan, mantan Bupati Belitung Timur itu sengaja menyinggung soal Al-Maidah ayat 51 karena pengalaman. "Kita perlu melihat kalimat tersebut itu diucapkan, bagaimana diucapkan bahkan reaksi masyarakat itu sendir," terangnya.
Risa menjelaskan, reaksi masyarakat Pulau Pramuka saat mendengar pidato Ahok tidak ada satupun yang mempermasalahkan. Sehingga, dia menilai, apa yang disampaikan mantan politisi Gerindra itu tidak termasuk dalam bentuk penodaan agama.
"Jadi mengutip Al-Maidah bukan desakralisasi agama," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaDalam video beredar dinarasikan Ahok menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaMereka mengaku kalau saat dilakukan tanda tangan, Asep dalam masa penyembuhan.
Baca SelengkapnyaArief Hidayat tak sepaham dengan apa yang disampaikan ahli tersebut
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaViral video dugaan kecurangan Pemilu berupaa salah input data jumlah suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca Selengkapnya