Sampan Terbalik Dihantam Ombak, Satu Nelayan Bali Tewas Tenggelam
Merdeka.com - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan nelayan yang tenggelam saat sampannya terhantam ombak di Perairan Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali, pada Minggu (26/6). Jenazah Made Turun (55) terlihat saat petugas SAR dari freedive menyelami sekitar lokasi.
Gede Darmada selaku Kepala Kantor Basarnas Bali mengatakan, sesaat setelah mendapatkan informasi dari saksi mata, nelayan setempat mencari di seputaran sampan yang terbalik, namun nihil.
Selanjutnya, mereka hanya menarik sampan yang sudah terbalik untuk dibawa ke tepi. Tim dari Basarnas unit siaga SAR Nusa Penida juga menemukan jaring yang tersangkut.
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Mengapa pelikan tersedak ikan? Meskipun mungkin terdengar lucu, situasi tersebut menjadi kritis ketika ikan itu tersangkut dan sulit untuk dikeluarkan.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Selain pengerahan satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB), masyarakat setempat juga menggerakkan dua unit speedboat. Upaya penyelaman dimulai pukul 13.00 Wita, yang juga melibatkan pihak keluarga korban.
"Setelah 30 menit berselang jenazahnya ditemukan pada kedalaman kurang lebih 4 atau 5 meter dan diangkat naik ke RIB Basarnas," kata Darmada.
Ia menyebutkan, Koordinator unit Siaga SAR Nusa Penida, Putu Cakra Negara, ketika dimintai keterangan usai melakukan operasi SAR mengatakan bahwa tim penyelam menemukan korban pada sorti ke dua.
"Sekitar pukul 13.30 korban ditemukan di bawah laut. Tim SAR gabungan membawanya ke sebelah timur Jembatan Kuning Nusa Lembongan, dan oleh pihak keluarga langsung dibawa ke rumah duka," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, sebuah sampan terbalik dan tenggelam dihantam ombak di Perairan Nusa Lembongan, pada Minggu (26/6) sekitar pukul 07.30 Wita. Kejadian itu berawal ketika dua orang nelayan bernama Kadek Ardika (24) dan Made Turun (55) akan pulang dari mencari ikan.
Namun sesampai di perairan sebelah selatan Devil's Tears Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali, mereka hendak menyeberang di antara pulau Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan menuju Jembatan Kuning. Nahas, tiba-tiba ombak datang dari belakang dan menghantam sampan hingga tenggelam.
"Informasi diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) sekitar satu jam setelah kejadian. Informasi kami terima dari Bapak Putu Vega, menyebutkan dua nelayan tenggelam, namun satu di antaranya behasil diselamatkan," kata Gede Darmada selaku Kepala Kantor Basarnas Bali.
Ia menyatakan, korban selamat atas nama Kadek Ardika merupakan nelayan asal Banjar Pegadungan Nusa Lembongan. Sementara Made Turun (55) masih dalam pencarian.
Sementara, personel dari unit Siaga SAR Nusa Penida berjumlah empat orang berupaya melakukan pencarian bersama unsur SAR lainnya. Penyisiran dilakukan dengan menggerakkan satu unit RIB dan dibantu beberapa nelayan setempat. Saat ini kondisi cuaca di area pencarian mendung, dengan kecepatan angin 6 knot.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan Polsek Nusa Penida dan nelayan setempat," ujar Darmada.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya