Sang anak sakit parah, Aryanti tak berdaya lantaran tak punya uang
Merdeka.com - Di tengah hiruk pikuk kota terkenal dengan sejuta industri ini, masih ada warga yang kesulitan berobat. Meski sakit, tetapi Siti Hanifah (4) terpaksa dibawa orang tuanya saban hari buat mencari rongsokan, di area kantor Walikota Cilegon, Banten.
Perut bocah kecil itu terlihat membengkak. Putri pertama pasangan Aryanti dan Asep Supriyadi, warga Lingkungan Palas RT 03/RW 02, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, mengidap pembengkakan hati.
Kemiskinan dialami keluarga itu membuat Siti hanya mendapatkan perawatan seadanya. Dia tidak mempunyai biaya buat menjalani perawatan di rumah sakit.
-
Apa penyakit Siti Purwanti? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Kenapa wanita itu mengalami kondisi seperti itu? Wanita yang berasal dari Provinsi Henan itu diketahui telah ditegur oleh atasannya sebulan sebelumnya, yang mengakibatkan ia mengalami perasaan tidak bahagia yang berkepanjangan.
-
Siapa putri Raja Kediri yang menderita penyakit? Dewi Sekartaji merupakan putri Lembu Amiseno, Raja Kediri yang berkuasa di sekitar abad ke-11 atau abad ke-12.
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
-
Mengapa Putri Candrawathi tidak bisa menemui anaknya? Selamat ulang tahun ke 2 Mama mohon maaf ya nak, Mas Arka ulang tahun tanpa kehadiran mama. Mas Arka adalah karunia terbesar dari Tuhan yang telah diberikan kepada mama.
-
Mengapa kesehatan istri Jenderal Sayidiman menurun? Menurut pengakuan Sayidiman, kondisi kesehatan istrinya disebabkan oleh dampak emosional akibat perlakuan tidak adil yang diterima oleh suaminya.
Aryati mengatakan, anaknya divonis oleh dokter menderita liver, ginjal, dan paru-parunya membengkak. Aryati mengaku tidak berdaya saat harus merujuk anaknya ke rumah sakit di Jakarta. Jangankan buat berobat, mencari biaya hidup keluarga sehari-hari dia mengaku kesulitan.
"Saya pernah bawa ke RSUD Panggungrawi, Cilegon. Namun kata dokter, anak saya kena liver, ginjal, dan paru-parunya membengkak. Sehingga harus dirujuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta," ujar Aryanti.
Aryanti mengungkapkan, hampir saban malam putrinya menangis karena menahan rasa sakit. Perut membuncit serta benjolan di bagian pipi kanan dan kiri membikin sang anak tak sanggup menahan perih.
"Di usia empat tahun ini berat badan anak saya cuma sebelas kilogram. Padahal, kalau anak yang normal berat badannya sudah mencapai 15 hingga 20 kilogram," ujar Aryanti.
Aryati mengaku anaknya merupakan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Namun, meski terdaftar menjadi peserta BPJS, dia harus tetap mengeluarkan uang buat biaya perjalanan ke rumah sakit, dan juga kebutuhan keluarganya. Padahal pendapatannya saban hari sebagai pemungut rongsokan tidak mencukupi.
"Memang saya peserta BPJS, tapi untuk ke rumah sakit rujukan kan butuh ongkos. Sedangkan penghasilan saya dari penjualan rongsokan paling besar Rp 200ribu per dua minggu, atau setiap penjualan rongsokan. Sementara suami saya cuma tukang parkir di kawasan jalan lingkar selatan. Penghasilannya hanya Rp 35 ribu," ucap Aryanti.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah remaja putri itu sudah tiada sejak bayi dan ibunya kabur saat usianya baru empat tahun.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kondisi Ani tergolek lemas di atas rumah panggung yang terbuat dari kayu dan bambu.
Baca SelengkapnyaKartika Putri mengungkap misteri penyakitnya. Dari wajah melepuh hingga keputusan berobat ke Singapura.
Baca SelengkapnyaSepeninggal ayah berpulang, keduanya terpaksa menjadi tulang punggung.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang rela jadi tukang pijat demi anak sekolah.
Baca SelengkapnyaKedua orang tuanya mengupayakan segala kemampuan untuk proses pengobatan sang anak, tapi tidak semua obat mampu mereka tebus.
Baca SelengkapnyaKisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.
Baca SelengkapnyaIdia harus rela kehilangan kesempatan untuk bersekolah lantaran kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan.
Baca SelengkapnyaDi tengah rasa duka yang masih menyelimuti, dia kembali dihadapkan dengan situasi pelik.
Baca SelengkapnyaKabar mengejutkan datang dari anak Anang Hermansyah dan Ashanty, Arsy. Ia tiba-tiba saja dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSeorang bayi bernama Aditya harus mengalami masalah kesehatan yang hampir merenggut nyawanya.
Baca SelengkapnyaSeorang anak SD berusia 13 tahun depresi berat karena HP yang dibeli dengan tabungannya dijual oleh orang tuanya.
Baca Selengkapnya