Saodah bayar pembunuh bayaran Rp 4 juta habisi nyawa suami
Merdeka.com - Emosi sudah tidak bisa lagi kendalikan oleh Saodah setelah mendengar suaminya telah menikah lagi. Bahkan, istri muda itu kini tengah mengandung 7 bulan, benih dari suaminya, Mustain.
Kemarahan Saodah semakin menjadi lantaran istri muda itu juga akan dibelikan rumah baru oleh suaminya yang seorang penjual besi-besi tua. Saodah kesal lantaran dirinya dan ketiga anaknya sudah setahun lebih tidak dinafkahi suaminya dan kini malah akan membeli rumah untuk istri muda.
Kekesalan Saodah diwujudkan dengan menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suaminya. Saodah lalu menghubungi kerabatnya, Hasun. Hasun lalu merekomendasikan Panidi yang selama ini menjaga rumah Saoda di kampung halamannya di Gresik, Jawa Timur.
-
Siapa yang berdosa jika tidak menafkahi? Dosa ayah tidak menafkahi anak juga Nabi shallallahu alaihi wasallam jelaskan dalam hadis riwayat Abu Daud yang artinya berbunyi,'Hukumnya berdosa orang yang menyia-nyiakan orang-orang yang wajib dinafkahi.'
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Apa dosa ayah tidak menafkahi? Tidak menafkahi anak tidak hanya akan mendapat ancaman pidana. Dalam Islam, karena memberikan nafkah sesuai kemampuan hukumnya adalah wajib seorang ayah, maka jika tidak dilaksanakan hukumnya yaitu dosa ayah tidak menafkahi anak.
-
Siapa anak pertama Soimah? Soimah punya anak pertama namanya Aksa Uyun Dananjaya, lahir 7 Mei 2003.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Apa arti kata 'Sad' dalam bahasa Indonesia? Sad merupakan bahasa Inggris yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti sedih.
Panidi inilah yang akhirnya mengeksekusi Mustain. Mustain dihabisi oleh Panidi di rumahnya di Jalan Bengawan Solo RT 02 RT 01, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabut 25 Januari 2014 siang. Mustain dipukuli dengan benda tumpul.
"Panidi mengaku dibayar Rp 4 juta oleh Saodah, selain itu biaya hidup dia selama di Jakarta juga akan ditanggung," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara, AKBP Daddy Hartadi, Selasa (11/2).
Panidi juga mengaku dirinya menerima tawaran untuk membunuh Mustain karena tidak enak dengan Hasun. Panidi mengaku banyak utang budi dengan kakak ipar Saodah itu.
"Dia merasa utang budi karena selama di kampung sering di tolong Hasun. Makanya waktu Hasun minta dia tidak bisa menolak apalagi ada upahnya," imbuhnya.
Kini Saoda, Hasun dan Panidi harus mendekam di balik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ketiga pelaku terancam hukuman mati karena melanggar pasal 340 KUHP dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terhadap istrinya terancam hukuman 15 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaDari perceraian tersebut, HA wajib memberikan nafkah terhadap anaknya.
Baca SelengkapnyaAyah dan anak di Karawang bunuh pria dengan motif penggandaan uang.
Baca SelengkapnyaTersangka yang berprofesi sebagai petugas parkir, tersinggung terhadap perlakuan VH yang tidak menghargai diri dan hasil kerjanya.
Baca SelengkapnyaDari keterangan RAD, dia tega menjual anaknya pada pria hidung belang karena terlilit utang pinjaman online (pinjol). Jumlah utang RAD mencapai Rp 100 juta.
Baca SelengkapnyaSeorang penjahat kasus pembunuhan di Jawa Tengah mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan, namun ia terpaksa karena keadaan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, para tersangka masih belum mengakui perbuatannya.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca Selengkapnya