Satgas Covid-19: KIPI dari AstraZeneca di Sulut Tergolong Ringan
Merdeka.com - Juru bicara penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menyampaikan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari vaksin AstraZeneca di Sulawesi merupakan kategori ringan. Namun demikian, pihaknya memastikan akan tetap memantau dampak dari vaksin tersebut.
"Analisis oleh Komnas KIPI berdasarkan laporan yang diterima di Sulawesi Utara menunjukkan bahwa kejadian ikutan yang muncul pada beberapa penerima vaksin di antaranya menggigil demam dan pegal adalah reaksi yang tergolong ringan," kata Wiku, Kamis (1/4).
Wiku menuturkan, untuk memastikan KIPI dari vaksin AstraZeneca tidak berdampak cukup parah, Satgas Covid-19 secara intensif berkoordinasi dengan pihak terkait, baik nasional seperti ITAGI maupun internasional.
-
Bagaimana proses pengumuman hasil tes kesehatan? 'Kami tadi sepakat dalam rapat sebelumnya juga bahwa kita akan terima hasilnya (dari RSUD Tarakan) di tanggal 2 September pukul 15.00 di kantor KPU DKI Jakarta,' kata Komisioner KPUD Jakarta, Dody Wijaya dikutip Sabtu (31/8).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi? Menurut Siruaya, meski Program JKN sudah berjalan hampir sepuluh tahun, namun edukasi dan sosialisasi harus terus digencarkan untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat menerima informasi yang tepat mengenai Program JKN.
Ia juga memastikan, hasil selama proses monitoring akan dipublikasi dengan transparan kepada masyarakat luas.
"Pemerintah tidak berhenti melakukan monitoring setelah proses vaksinasi dilakukan. Namun terus-menerus diamati dampaknya agar proses vaksinasi ke depan yang lebih baik," kata Wiku.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pemberian vaksin AstraZeneca hingga saat ini masih berlangsung. Dan belum ditemukan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang berat usai penyuntikan vaksin AstraZeneca.
Demikian dikatakan Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
Nadia dalam konferensi pers virtual di Jakarta pada Selasa, mengatakan bahwa AstraZeneca telah didistribusikan ke tujuh provinsi dengan yang pengiriman terbesar adalah untuk Jawa Timur dan Bali.
"Di mana sampai saat ini pemberian vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca masih tetap berlangsung dan tetap dijalankan dan tidak ditemukan adanya kejadian ikutan pascaimunsiasi yang berat pascapenyuntikan AstraZeneca," kata Nadia, seperti dikutip Antara, Selasa (30/3).
Dia menjelaskan dari laporan hasil uji klinis memang menyebutkan bahwa demam di atas 36 derajat Celcius, bengkak dan rasa sakit di tempat suntikan adalah beberapa gejala yang dialami sekitar satu sampai 10 persen penerima vaksin.
Namun, dia menegaskan hal itu tidak mengurangi manfaat dari vaksin AstraZeneca dan bahwa vaksin tersebut memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan risikonya.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes itu menjelaskan bahwa saat ini banyak negara yang sedang memperebutkan kuota vaksin Covid-19.
Dia menyebut masih ada sekitar 130 negara yang masih belum bisa menyediakan vaksin Covid-19 untuk warganya.
"Sehingga kita harusnya tetap terus menyelenggarakan pelaksanaan vaksinasi ini karena kita tahu vaksin ini akan memberikan manfaat untuk kita bersama, untuk kita keluar dari pandemi Covid-19," kata Nadia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU RI memastikan, tujuan SIREKAP digunakan adalah untuk memotret proses penghitungan suara di TPS
Baca SelengkapnyaKepala Seksi Layanan Informasi Publik, Muhammad Ayubkhan, melakukan presentasi yang merupakan tahap akhir dari Uji Publik Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaKomisioner KPU Idham Holik menyatakan, pihaknya bakal tetap menjaga transparansi hasil rekapitulasi pemilihan umum (Pemilu) 2024 secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaKolaborasi penting dilakukan bersama jejaring badan koordinasi kehumasan dan Dinas Kominfo seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak khawatir jika ada hambatan dari badan publik bukan hanya masalah Tapera,
Baca Selengkapnya