Satgas Covid-19: Masih Ada 1.811 Desa/Kelurahan Kurang Patuh Pakai Masker
Merdeka.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 29 persen atau sekitar 1.811 desa/kelurahan di Indonesia kurang patuh terhadap protokol kesehatan memakai masker. Kelurahan dengan kepatuhan pakai masker rendah terbanyak berada di Jawa Timur.
"Jawa Timur sebanyak 366 kelurahan," ungkap Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/3).
Aceh menyusul Jawa Timur dengan total kelurahan kurang mematuhi protokol kesehatan pakai masker sebanyak 288. Kemudian Jawa Tengah 227, Jawa Barat 140, dan Riau 137 kelurahan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa penting untuk menjaga kesehatan di tengah meningkatnya kasus cacar air? Menurut dr. Inggrid, menjaga daya tahan tubuh menjadi sangat krusial di tengah meningkatnya kasus penyakit menular seperti cacar air.
-
Bagaimana cara mencegah komplikasi? Komplikasi merupakan penyakit yang bisa dicegah sedini mungkin dengan rutin mengatur pola hidup sehat.
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran preventif? Kesadaran akan pentingnya upaya preventif terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa harapan hidup di Indonesia mencapai 73,93 tahun pada 2023, meningkat dari 73,6 tahun pada tahun sebelumnya.
"Berkaca pada data tersebut, mari kita kencangkan kembali masker kita, rutin mencuci tangan, dan sebisa mungkin hindari kerumunan, dan menjaga jarak," ujarnya.
Wiku mengingatkan, jangan sampai ketidakpatuhan menerapkan protokol kesehatan membuka ruang penularan Covid-19. Sehingga memicu kembali meningkatkan kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
"Ingat, di masa adaptasi ini tanggung jawab pengendalian kasus lebih banyak porsinya di tangan masing-masing dari kita," pesannya.
Pemda Diminta Kembali Tingkatkan Pengawasan Prokes
Wiku meminta pemerintah daerah kembali meningkatkan pengawasan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di wilayahnya. Dia mengingatkan, jika ada masyarakat yang melanggar harus diberikan teguran.
"Saya mohon pemerintah daerah untuk kembali meningkatkan pengawasan prokes di wilayahnya. Segera berikan teguran bagi mereka yang melanggar dan targetkan peningkatan kepatuhan di wilayahnya masing-masing," katanya.
Wiku juga meminta pemerintah daerah meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 primer dan booster. Dia kemudian mengimbau masyarakat mendatangi sentra vaksinasi terdekat untuk melengkapi vaksinasi.
Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini menegaskan, menjalankan protokol kesehatan saja tidak cukup untuk melindungi diri dari ancaman virus SARS-CoV-2.
"Ingat, booster dan protokol kesehatan adalah dua kunci tak terpisahkan," ucapnya.
Wiku juga mengingatkan masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi booster untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Dia menyebut, fakta di lapangan, orang yang sudah divaksinasi booster masih berisiko terjangkit Covid-19.
Dia menyinggung adanya pertanyaan mengapa harus melakukan vaksinasi jika memakai masker efektif atau kenapa harus memakai masker jika vaksin terbukti ampuh. Menurut Wiku, pertanyaan tersebut tidak tepat.
"Sebab vaksin dan prokes 3M memiliki fungsi yang berbeda," tegasnya.
Wiku menjelaskan, vaksin berfungsi membentuk kekebalan komunitas yang dapat melindungi dari gejala parah, risiko perawatan di rumah sakit, bahkan kematian. Namun, bukan mencegah tertular Covid-19.
Sementara mencegah penularan dapat dilakukan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Penting untuk dipahami, baik vaksin maupun prokes 3M tidak akan berfungsi optimal jika tidak dilakukan dengan benar," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca Selengkapnya