Satgas Soal Kasus Covid-19 Tembus 21.342 Sehari: Ini Puncak Gelombang Kedua
Merdeka.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan kasus Covid-19 mingguan di Indonesia telah mencapai puncak gelombang kedua. Bahkan, jumlah kasus Covid-19 kali ini lebih tinggi dari puncak yang terjadi pada Januari 2021.
Pada gelombang pertama di Januari 2021, jumlah kasus Covid-19 mingguan mencapai 89.902 orang. Sedangkan pada minggu ini, angkanya jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 125.396 kasus.
"Bahkan mencetak rekor baru yaitu kasus harian tertinggi selama pandemi, bertambah 21.345 kasus dalam satu hari. Hal ini menandakan second wave atau gelombang kedua kenaikan kasus Covid di Indonesia," kata juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito melalui siaran pers, Selasa (29/6).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
Wiku menjelaskan bahwa pada puncak gelombang pertama, kenaikan dari titik kasus Covid-19 terendah sebesar 283 persen dan memuncak dalam waktu 13 minggu. Sedangkan pada puncak gelombang kedua ini, kenaikan dari titik kasus Covid-19 terendah mencapai 381 persen atau hampir 5 kali lipatnya dan mencapai puncak dalam waktu 6 minggu.
Padahal, Indonesia sempat mengalami penurunan kasus Covid-19 sejak puncak pertama yaitu selama 15 minggu dengan total penurunan hingga 244 persen.
"Kenaikan yang mulai terjadi satu minggu pasca periode libur Lebaran menunjukkan dampak yang ditimbulkan akibat libur panjang ternyata dapat terjadi sangat cepat. Awalnya kenaikan terlihat normal dan tidak terlalu signifikan. Namun, memasuki minggu ke-4 pasca periode libur kenaikan meningkat tajam dan berlangsung selama tiga minggu hingga mencapai puncak kedua di minggu terakhir," paparnya.
Wiku menyebut, masih adanya masyarakat yang mudik di saat peniadaan telah diberlakukan serta arus balik satu hingga dua minggu pasca Idulfitri berdampak pada kenaikan kasus yang tinggi. Selain mobilitas, kenaikan kasus Covid-19 dapat disebabkan munculnya beberapa varian Covid-19 baru yang telah masuk ke Indonesia.
Kondisi-kondisi ini menyebabkan dampak periode libur terlihat hingga minggu ke enam dan kemungkinan masih akan terlihat hingga minggu ke delapan. Mantan dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini berharap pemerintah daerah segera menyusun dan menjalankan strategi penanganan Covid-19 terbaik di wilayahnya.
Melalui strategi tersebut, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi dapat segera ditekan dan dikendalikan sehingga mengurangi beban pada fasilitas, sistem dan tenaga kesehatan.
Tiga Provinsi Kontribusi Kenaikan Kasus Covid-19
Wiku menambahkan, jika dilihat lebih jauh, ada tiga provinsi yang berkontribusi besar pada kenaikan kasus Covid-19 baik di puncak gelombang pertama maupun kedua. Tiga provinsi tersebut yakni, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah, kemudian disusul Jawa Timur.
Adapun Sulawesi Selatan turut berkontribusi pada puncak gelombang pertama Covid-19. Namun, Sulawesi Selatan tidak kembali berkontribusi di puncak gelombang kedua Covid-19. Posisinya digantikan oleh Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wiku menyebut, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah konsisten menjadi penyumbang tertinggi pada kedua puncak kasus Covid-19 yang terjadi sepanjang pandemi. Menurutnya, segala upaya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah memang tidak akan efektif bila masyarakat abai dan lengah menjaga dirinya dari potensi tertular dan menularkan orang lain.
"Masyarakat, terutama di ketiga Provinsi ini harus berkontribusi dalam menekan lonjakan kasus Covid-19. Upaya penanganan adalah upaya kolektif. Untuk itu, inisiatif masyarakat dalam menekan dan mengendalikan kasus menjadi sangat penting," tegasnya.
"Jika terpapar, mengalami gejala Covid atau memiliki kerabat yang terkena Covid, jujur lah dengan segera melapor kepada ketua RT setempat agar segera ditindaklanjuti oleh Puskesmas. Jangan khawatir jika petugas tracing datang untuk melacak kontak erat dan jangan takut diswab karena hal ini perlu dilakukan agar kasus positif ditangani dengan cepat sehingga tidak bertambah parah," sambungnya.
Wiku juga mengingatkan, masyarakat harus terus meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan. Jangan lengah dan abai, serta merasa aman karena sudah divaksin.
"Kekebalan komunitas baru dapat tercapai apabila vaksinasi Covid-19 telah mencakup 70 persen populasi," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnya