Satgas: Tren Kasus Konfirmasi Covid-19 Secara Nasional Melandai
Merdeka.com - Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan tren kasus konfirmasi positif Covid-19 secara nasional mengalami pelandaian.
"Saat ini tren kasus nasional sedang mengalami pelandaian. Ini menunjukkan adanya kondisi perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu ada kecenderungan tren penularan menurun," jelas Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (18/3).
Wiku mengatakan walaupun pemerintah masih berusaha mencapai keakuratan data 100 persen untuk memotret apa yang terjadi di lapangan, namun kabar baik ini menurutnya cukup valid jika melihat tren global yang sedang membaik pula.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
Wiku menyampaikan dengan berbagai semangat kerja sama sebagaimana dilakukan pejuang kemanusiaan Covid-19, dia berharap dapat timbul semangat yang sama dalam diri warga masyarakat untuk senantiasa meminimalkan peluang penularan Covid-19. Hal tersebut sebagai sumbangsih yang dapat diberikan masyarakat untuk mendukung upaya penanganan Covid-19 yang selama ini dilakukan.
"Kedisiplinan terhadap protokol kesehatan harus selalu dilakukan. Covid-19 dapat menyerang kita di manapun dan kapanpun," jelas dia.
Adapun berdasarkan data 18 Maret 2021, terdapat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 6.570 kasus, dengan jumlah kasus aktif Covid-19 sebanyak 131.753 atau 9,4 persen.
Sementara jumlah kasus sembuh komulatif 1.272.958 (87,9 persen) dan jumlah kasus meninggal komulatif 39.142 (2,7 persen).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya