Satu Korban Tewas Bus Sriwijaya Diketahui Keluarga Melalui Media Sosial
Merdeka.com - Kecelakaan bus Sriwijaya di Pagar Alam, Sumatera Selatan, menewaskan 35 orang dan 13 lainnya terluka. Jenazah terakhir berhasil teridentifikasi bernama Sari Sartika (41), warga Kecamatan Ilir Timur I, Palembang.
Keluarga korban, Rasman Sulaiman, telah menerima jenazah dari RSUD Basemah Pagar Alam dan selanjutnya dibawa ke rumah duka di Palembang. Dia mewakili keluarga karena tinggal tak jauh dari rumah sakit.
"Alhamdulillah sudah kami terima pagi tadi, dia memang keluarga kami," ungkap Rasman, Kamis (26/12).
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Mengapa jejak kaki itu sulit diidentifikasi? 'Pertanyaan ini masih jauh dari terjawab, mengingat kurangnya catatan fosil dan gambaran evolusi baru dan lebih rumit yang diberikan oleh studi DNA kuno terbaru,' lanjutnya.
-
Siapa yang menjadi korban kecelakaan bus? Dua korban yang duduk di bagian depan terkena benturan hebat hingga meninggal dunia.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
Dia mengaku mendapat kabar meninggalnya Sari setelah dihubungi keluarganya yang tinggal di Malang, Jawa Timur. Mereka mengetahui kabar itu dari foto dan identitas korban yang tersebar di media sosial.
"Tahu ada kecelakaan, tapi tidak tahu kalau salah satu korbannya keluarga kami. Justru tahunya ketika ditelpon keluarga dari Malang," ujarnya.
Identitas Korban Sulit Dikenali
Kabid Dokkes Polda Sumsel Kombes Pol Syamsul Bahar menjelaskan, tim DVI kesulitan mengungkap identitas korban Sari. Hal ini disebabkan sidik jari korban sempat tak terbaca dan minimnya data pendukung yang ada di tubuhnya.
"Alhamdulillah identitasnya bisa terungkap, tadi sudah kita serahkan ke keluarga," kata dia.
Menurut dia, seluruh korban tewas telah diserahterimakan kepada keluarga. Total ada 35 jenazah, rinciannya 16 laki-laki dan 19 perempuannya. Sebanyak 9 korban diantaranya anak-anak.
"Sedangkan korban selamat ada enam yang masih dirawat di rumah sakit, kebanyakan luka di wajah, disposisi tulang, dan seorang pasien patah tulang," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaKesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tanpa identitas tewas setelah menjadi korban tabrak lari di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna.
Baca SelengkapnyaLewat akun X @Jourahs, disebutkan kalau keluarga merasa janggal atas kematian Yosafat
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca Selengkapnya