Sebelum Beraksi, Penyerang Brigadir Leonardo Kasih Uang ke Ortu untuk Pemakaman
Merdeka.com - AR (20) merupakan pelaku penyerangan terhadap anggota Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan, Brigadir Leonardo Latupapua. Penyerangan yang dilakukan pelaku pada Senin (1/6) sekitar pukul 02.15 Wita dengan menggunakan senjata tajam berupa samurai.
Ternyata, sebelum melakukan penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Daha Selatan. Pelaku lebih dulu pamit kepada orang tuanya.
"Pelaku sebelum melakukan aksinya pamit kepada orang tuanya. Pelaku masih bujangan," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan Kombes Mochamad Rifai dalam keterangannya, Senin (1/6).
-
Siapa yang memberikan amplop Rp1 Miliar? Namun, ia mengakui bahwa acara tersebut menghasilkan keuntungan karena dua konglomerat memberikan amplop sebesar Rp1 miliar. Para dermawan besar tersebut adalah Tahir dari Bank Mayapada dan Prajogo Pangestu.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Siapa yang memberikan sedekah 2 miliar? Di sisi lain, April juga kembali mendapat cibiran dan hujatan ketika ia memamerkan sang suami yang baru saja memberikan sedekah dengan nominal 2 miliar.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang meminta tebusan USD 8 juta? 'Mereka minta tebusan USD 8 juta,' ujar dia.
Tak hanya pamit kepada orang tuanya, pelaku juga memberikan sejumlah uang yang nantinya digunakan untuk pemakaman.
"(Pelaku) Memberikan uang Rp1.800.000 untuk biaya pemakamannya," ujarnya.
Tak hanya mendapatkan bantuan atau santunan dari Kapolri saja, Brigadir Leonardo juga mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa.
"Kapolri juga menaikkan pangkat setingkat lebih tinggi kepada korban," ungkapnya.
Kronologi Pembacokan
Sebelumnya, Brigadir Leonardo Latupapua yang merupakan anggota Polsek Daha Selatan menjadi korban penyerangan terhadap Orang Tak Kenal (OTK). Leonardo tewas setalah diserang dengan menggunakan samurai pada Senin (1/6) sekitar pukul 02.15 Wita.
Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan Kombes Mochamad Rifai mengatakan, penyerangan yang dilakukan oleh OTK tersebut tak hanya terhadap Leonardo saja. Tetapi juga terhadap satu anggota polisi lainnya.
"Pria tersebut menyerang dengan melakukan pembacokan menggunakan samurai yang mengakibatkan dua anggota polisi terluka satu diantaranya meninggal dunia," kata Rifai dalam keterangannya.
Ia menegaskan, tindakan tegas yang diambil oleh petugas tersebut dilakukan. Setelah sebelumnya pelaku lebih dulu diberikan peringatan untuk menyerahkan diri, namun peringatan itu tak diindahkan oleh pelaku.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.
Baca SelengkapnyaJPU meminta hakim menjerat polisi yang menembak pemuda itu dengan Pasal 359 KUHP tentang pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPolres Lebak menangkap pembunuh pasangan suami istri (pasutri) Kemend (92) dan Satimah (72). Tersangka pelaku ternyata cucu tiri korbam, ZN (44).
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai koperasi berinisial AN (25) dibunuh saat menagih pinjaman kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi sejak tahun lalu dan keluarga baru mengetahuinya sekarang
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca SelengkapnyaWarga Bekasi sudah curiga sejak lama dengan gelagat DS (61), terduga pelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca Selengkapnya