Sebelum dibunuh dan dicor, perempuan di Kendal sempat bersetubuh dengan pelaku
Merdeka.com - Penyidikan yang dilakukan Polres Kendal terhadap Didik Ponco Sulistyo, warga Dusun Krajan Desa Puguh Kecamatan Boja, pembunuh yang mengecor korbannya, membuka fakta baru. Korban Fitri Anggraeni sudah menjalin hubungan asmara dengan Didik selama empat bulan terakhir. Selain itu, Fitri ternyata adalah teman dari istri Didik.
Didik mengatakan, sebelum melakukan pembunuhan dia menjemput Fitri di rumahnya. Alasannya, ingin diajak menjenguk istrinya yang sedang sakit di rumah sakit. Padahal, istri dan dua anak Didik sudah diantar ke rumah neneknya di Bandungan.
"Sesampainya di rumah, saya sempat berhubungan intim sekali dengan dengan Fitri," terangnya, Senin (26/2).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Setelahnya korban mandi dan saat memakai celana, Didik menagih utang. Tagihan tersebut dijawab Fitri dengan makian. Didik emosi dan langsung mendorong selingkuhannya tersebut. Saat Fitri terjatuh, kepalanya dibenamkan di lantai dan mengambil selendang untuk mencekik.
"Itu selama dua puluh menit," kata Didik.
Dia kalut saat mengetahui Fitri tewas. Didik memilih mengubur korban di bak mandi dan mengecornya agar tidak mengeluarkan bau busuk. Setelah membeli semen dengan mobil rental yang disewanya, dia mengecor korban di bak mandi.
Istrinya pulang dari Bandungan dan curiga karena bak mandi dalam keadaan dicor. Didik menjawab bak bocor dan dijadikan dudukan untuk tandon.
"Dua hari kemudian, istri kembali tanya. Kok ada bau bangkai di rumah, saya jawab itu bangkai tikus," ucapnya.
Agar tak ketahuan, bak mandi itu lalu ditutup lagi dengan pasir dan atasnya diberi plafon.
Didik mengatakan, setelah kejadian tersebut dia beraktivitas seperti biasa. Bahkan melakukan pembegalan. "Saya membegal sendirian, dengan jalan kaki karena itu jalan rusak dan sempit. Pasti yang naik motor pelan-pelan," paparnya.
Saat Kasiyati, warga Dusun Balak, Desa Ngabean Boja pada Jumat (23/2) melintas di Jalan Ngabean-Kliris, punggungnya dia sabet pakai tebu sebanyak tiga kali. Setelah terjatuh, sepeda motor yang dipakai korban dibawanya.
Berdasar laporan Kasiyati tersebut, Didik ditangkap Satreskrim Polres Kendal.
"Saya mengaku ke polisi, selain begal saya juga membunuh Fitri," terangnya.
Dia langsung saja mengaku karena merasa bersalah dan wajah Fitri selalu membayanginya setelah pembunuhan tersebut.
"Seolah-seolah Fitri ada di hadapan saya terus dan ngomong, kamu ta cekik kamu, ta cekik," kata Didik sembari menangis.
Dia berharap dengan pengakuan tersebut bisa mengurangi bebannya.
"Meski belum plong, tapi saya berharap dimaafkan. Mohon maaf untuk keluarga, keluarga korban. Saya khilaf, saya nekat," ujar Didik.
Seperti diketahui, Didik melakukan pembunuhan terhadap Fitri Anggraeni pada Jumat (16/2). Setelah dibunuh, jasad janda tersebut dicor di bak mandi di rumah Didik.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung di Bekasi ternyata bukan dukun.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku, hubungan dengan korban hanya untuk senang-senang
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaTersangka merupakan rekan kerja korban perempuan mayat dalam koper
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaPembunuh wanita muda dalam rumah kontrakan di Gang H Daud, Jalan Raden Saleh, Sukmajaya, Depok sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaKasus seorang suami yang tega membunuh istrinya di Kabupaten Pidie, Aceh, dilatar belakangi motif cemburu.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke polisi setelah menghabisi korban.
Baca Selengkapnya