Sebelum pelemparan bom molotov, ada orang pernah bertanya rumah Mardani PKS
Merdeka.com - Sejumlah orang dikabarkan pernah menanyakan kediaman Mardani Ali Sera, ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Tak lama kemudian, kediaman Mardani diteror bom molotov oleh orang tak dikenal.
"Istri bilang pernah ada yang nanya Pak Mardani, kebetulan jemaah masjid, itu Minggu lalu," kata menantu Mardani, Wijaya saat ditemui Jumat (20/7).
Namun, orang yang bertanya tersebut tampak mengalami gangguan kejiwaan. Karena dilihat dari penampilannya tak seperti orang normal pada umumnya. Bahkan, ketika ditanya balik justru malah kabur.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Kenapa KPK geledah rumah kader PDIP? Penggeledahan itu disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kasus ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara suap yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
-
Apa yang disita KPK di rumah kader PDIP? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
"Dari teman-teman istri juga pernah ada, ada yang menanyakan rumahnya pak Mardani di mana, terus tidak dijawab namun dia (bertanya) langsung pergi," ujarnya.
Wijaya mengatakan, Mardani setelah kejadian berpesan agar tidak memberikan keterangan tidak spekulatif perihal peristiwa pelemparan bom molotov yang terjadi pada Kamis dini hari kemarin.
"Waktu kejadian ada tiga orang di rumah, sekarang ada tujuh orang," ujarnya.
Usai kejadian itu, Wijaya mengungkapkan, pihak keluarga cukup khawatir. Namun, kini aparat kepolisian dan TNI telah melakukan penjagaan pada malam hari. Bahkan, kabarnya anggota FPI juga akan ikut menjaga.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaBahan peledak yang digunakan oleh pelaku adalah berjenis bom ikan atau bondet.
Baca SelengkapnyaPimpinan KPK mendapat teror karangan bunga di sekitar kediaman rumahnya.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaRumah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh (PA) Kabupaten Aceh Timur, Zulfazli, dilempar bom molotov.
Baca SelengkapnyaSejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaMobil milik KPU itu dirusak saat para pimpinan KPU sedang mengikuti kegiatan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKader PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, Suparjianto menjadi korban pemukulan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Semarang.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaAksi teror OTK itu terjadi pada Sabtu (16/17) dini hari.
Baca Selengkapnya