Sehari Terpakai 200 Unit, RSUP Sitanala di Tangerang Butuh Pasokan Tabung Oksigen
Merdeka.com - Lebih kurang 200 tabung oksigen habis digunakan untuk 130 pasien yang menjalani perawatan di ruang isolasi dan ICU di RSUP Sitanala, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Saat ini, pihak RSUP Sitanala, sangat membutuhkan pasokan tabung oksigen untuk pasien Covid-19 di RS tersebut.
"Oksigen yang paling kronis kebutuhan kami dalam menangani pasien khusus Covid-19. Saat ini ketersediaanya menipis," kata Ketua Satgas Covid-19 RSUP Sitanala, Sarowoko dikonfirmasi, Rabu (30/6).
Sarowoko mengatakan RSUP Sitanala memiliki kebutuhan oksigen untuk bangsal dengan instalasi oksigen sentral dan dengan menggunakan tabung. Untuk penggunaan tabung oksigen per hari di RS tersebut, mencapai 200 tabung.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
"200 tabung perhari, ini khusus pasien Covid-19 saja. Itu untuk 130 pasien. Yang disentral itu, 50 persen dari jumlah pasien," kata Sarwoko.
Diakuinya, hampir seluruh pasien Covid-19 yang ditangani di RSUP Sitanala datang dalam kondisi sesak napas. Sehingga sangat membutuhkan bantuan pernafasan dengan oksigen.
Dia juga memastikan, keterbatasan pasokan oksigen bagi pasien Covid-19 ini terjadi bukan hanya di RSUP Sitanala, tetapi di banyak rumah sakit.
"Supply oksigen sampai sekarang itu masih terbatas. Sehingga penyedia belum bisa memenuhi semua kebutuhan oksigen. Masalah ini hampir dialami semua RS yang melayani pasien Covid-19," kata dia.
Namun dia menerangkan, baru kemarin pihaknya mendapat bantuan alat pemenuhan fasilitas kesehatan, berupa high flow nasal cannula (HFNC). Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan peralatan kesehatan di ruang ICU (insentive care unit).
HFNC merupakan alat untuk meningkatkan parameter klinis dan sesak napas untuk pengobatan pasien yang gagal napas akut.
"Kemarin siang alat HFNC sudah datang dari Kemenkes. HFNC semacam alat bantu napas yang biasa dipakai di ICU," jelas Sarwoko.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaPengacara menduga ada kelalaian yang dilakukan petugas jaga saat itu.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah mengirimkan beberapa alat kesehatan ke RSUD Rupit, Mulai dari CT Scan hingga peralatan operasi.
Baca SelengkapnyaOIKN bersama Kemenkes komitmen memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi tamu dan undangan dan seluruh personel.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya