Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejumlah nelayan di Aceh tak melaut karena cuaca ekstrem

Sejumlah nelayan di Aceh tak melaut karena cuaca ekstrem Ilustrasi Nelayan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi melanda perairan Aceh sepekan ini, membuat sejumlah nelayan enggan melaut. Gelombang laut sekarang mencapai 2 hingga 4 meter yang berbahaya bagi nelayan tradisional untuk ke laut.

Bahkan ratusan boat nelayan tradisional kini bersandar di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Lampulo, Banda Aceh. Untuk mengisi waktu kosong, sejumlah nelayan mempergunakan waktu memperbaiki boat dan jaring sambil menunggu cuaca normal kembali.

Musliadi (45), seorang nelayan mengaku sudah 2 hari tidak melaut karena cuaca buruk. Selama tidak melaut, dia mengaku hanya memperbaiki beberapa boat yang rusak dan juga beberapa peralatan lainnya.

Orang lain juga bertanya?

Dia juga mengeluhkan bila cuaca tak bersahabat, bisa-bisa keluarganya tak makan. Karena dirinya tidak memiliki penghasilan lain selain melaut untuk menafkahi keluarganya.

"Beginilah bang, cuaca buruk kami tak bisa melaut. Bisa-bisa kami gak makan kalau seperti itu. Semoga cuaca segera membaik," kata Musliadi, Selasa (19/7) di Banda Aceh.

Musliadi menuturkan, akibat gelombang tinggi ada kapal nyaris karam saat merapat ke TPI Lampulo dihantam gelombang. Kapal tersebut, terpaksa harus ditarik agar tidak tenggelam semuanya.

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengimbau masyarakat terutama berada di kawasan pantai barat dan selatan Aceh mewaspadai cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Prakirawan cuaca BMKG Aceh, Akbar mengatakan, cuaca ekstrem diperkirakan akan terus terjadi hingga beberapa hari ke depan. Hal itu akibat terjadinya gangguan tekanan udara yang rendah di kawasan Laut Cina Selatan.

"Sehingga massa udara banyak mengandung uap air dari Samudera Hindia tertarik melewati wilayah selatan Aceh dan intensitas hujan dan angin juga ikut meningkat," jelas Akbar.

Diperkirakan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan terus terjadi di sejumlah wilayah Aceh Selatan, Tapak Tuan, Meulaboh, Takengon dan Kuta Cane hingga tiga hari ke depan pada sore hingga malam. Sedangkan pada pagi hingga siang, kondisinya cuaca cerah dan berawan.

Sedangkan kecepatan angin, diperkirakan minimum berkisar antara 27 hingga maksimum 40 kilometer per jam yang terjadi di kawasan Sabang dan Sinabang. Ketinggian gelombang laut juga diperkirakan lebih dari 2,5 meter.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris Ribuan Nelayan Lebak Banten Tak Bisa Cari Nafkah Dampak Cuaca Buruk, Begini Kondisi Mereka
Miris Ribuan Nelayan Lebak Banten Tak Bisa Cari Nafkah Dampak Cuaca Buruk, Begini Kondisi Mereka

Ribuan nelayan tradisional di Lebak Banten tak bisa cari nafkah akibat cuaca buruk. Begini kondisi mereka.

Baca Selengkapnya
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut

Potret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.

Baca Selengkapnya
Sudah 10 Hari Gelombang Laut Tinggi, Nelayan di Lumajang Tidak Bisa Melaut
Sudah 10 Hari Gelombang Laut Tinggi, Nelayan di Lumajang Tidak Bisa Melaut

Para nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.

Baca Selengkapnya
Cuaca Buruk Ancam Keselamatan, Satpolairud Tasikmalaya Minta Nelayan Tak Melaut
Cuaca Buruk Ancam Keselamatan, Satpolairud Tasikmalaya Minta Nelayan Tak Melaut

Cuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Aliran di Bendungan Cibeet Karawang Nyaris Kering Akibat El Nino
FOTO: Potret Aliran di Bendungan Cibeet Karawang Nyaris Kering Akibat El Nino

Sementara pada musim kemarau ini, aliran di Bendungan Cibeet menjadi tumpuan warga untuk mencuci pakaian hingga mandi.

Baca Selengkapnya
12 Nelayan Asal Lamongan Ditemukan Terapung di Atas Sisa Material Kapal di Selat Bali, Tiga Masih Hilang
12 Nelayan Asal Lamongan Ditemukan Terapung di Atas Sisa Material Kapal di Selat Bali, Tiga Masih Hilang

12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengintip Geliat Perbaikan Kapal di Galangan Muara Angke
FOTO: Mengintip Geliat Perbaikan Kapal di Galangan Muara Angke

Galangan kapal Muara Angke menjadi salah satu ujung tombak industri kemaritiman di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Tak Ada yang Mau Menolong, Aksi Heroik Ayah Lindungi 3 Anaknya Terombang-ambing di Laut Selama 2 Jam Ini Viral
Tak Ada yang Mau Menolong, Aksi Heroik Ayah Lindungi 3 Anaknya Terombang-ambing di Laut Selama 2 Jam Ini Viral

Tak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.

Baca Selengkapnya
Kabut Asap akibat Karhutla Kian Tebal, Nelayan di Jambi Berhenti Melaut
Kabut Asap akibat Karhutla Kian Tebal, Nelayan di Jambi Berhenti Melaut

Para nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.

Baca Selengkapnya
71 Nelayan di Sukabumi Terjebak di Bangunan Bekas Dermaga Usai Dihantam Ombak, Begini Detik-Detik Evakuasi Korban
71 Nelayan di Sukabumi Terjebak di Bangunan Bekas Dermaga Usai Dihantam Ombak, Begini Detik-Detik Evakuasi Korban

Proses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.

Baca Selengkapnya
Kapal Pengungsi Rohingya Tenggelam di Laut Aceh Barat, Banyak Perempuan dan Anak Terkatung-katung
Kapal Pengungsi Rohingya Tenggelam di Laut Aceh Barat, Banyak Perempuan dan Anak Terkatung-katung

Satu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.

Baca Selengkapnya
Terombang-ambing Dua Hari karena Patah Kemudi, Kapal Nelayan Sulawesi Tenggara Terdampar dan Tenggelam di Kupang
Terombang-ambing Dua Hari karena Patah Kemudi, Kapal Nelayan Sulawesi Tenggara Terdampar dan Tenggelam di Kupang

Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.

Baca Selengkapnya