Sejumlah nelayan di Aceh tak melaut karena cuaca ekstrem
Merdeka.com - Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi melanda perairan Aceh sepekan ini, membuat sejumlah nelayan enggan melaut. Gelombang laut sekarang mencapai 2 hingga 4 meter yang berbahaya bagi nelayan tradisional untuk ke laut.
Bahkan ratusan boat nelayan tradisional kini bersandar di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Lampulo, Banda Aceh. Untuk mengisi waktu kosong, sejumlah nelayan mempergunakan waktu memperbaiki boat dan jaring sambil menunggu cuaca normal kembali.
Musliadi (45), seorang nelayan mengaku sudah 2 hari tidak melaut karena cuaca buruk. Selama tidak melaut, dia mengaku hanya memperbaiki beberapa boat yang rusak dan juga beberapa peralatan lainnya.
-
Apa yang dibuat istri Nelayan Banyuwangi saat musim paceklik? Di Blimbingsari, misalnya, para istri nelayan membuat produk olahan ikan bakar. Para istri nelayan di sejumlah kecamatan di Banyuwangi didampingi untuk mengembangkan usahanya saat musim paceklik ikan.
-
Dimana Nelayan Bojonegara cari ikan? Selain rumpon, memperkirakan waktu melaut berdasarkan pengalaman mereka menjadi salah satu strategi melaut. Mereka mengamati pola cuaca dan kondisi laut yang memengaruhi ikan seperti Januari hasil tangkapan akan baik serta November dan Desember ikannya akan sedikit.
-
Kenapa istri Nelayan Banyuwangi perlu didampingi saat musim paceklik? Kondisi ekonomi keluarga nelayan ditentukan oleh hasil tangkap Ia menyebut, kondisi ekonomi keluarga nelayan amat ditentukan oleh hasil tangkap. Saat ikan melimpah, pundi-pundi yang bisa dibawa pulang juga cukup banyak. Sementara saat musim paceklik tiba, pemasukan sebagian nelayan nyaris tak ada.
-
Apa makna dari tradisi nadran bagi nelayan? Selain itu, nadran dalam tradisi budaya juga merupakan bentuk tolak bala dengan memberikan rezeki kepada penguasa laut agar aktivitas mencari ikan dilancarkan dan nelayan diberi keselamatan.
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Apa tanda alam yang diwaspadai Nelayan Bojonegara? Kemunculan angin jadi hal yang patut diwaspadai oleh nelayan di Bojonegara. Tiupan yang akan bertambah besar berisiko memunculkan puting beliung atau seret taun.Kemunculannya ditandai oleh mendung hitam mirip jantung pisang.
Dia juga mengeluhkan bila cuaca tak bersahabat, bisa-bisa keluarganya tak makan. Karena dirinya tidak memiliki penghasilan lain selain melaut untuk menafkahi keluarganya.
"Beginilah bang, cuaca buruk kami tak bisa melaut. Bisa-bisa kami gak makan kalau seperti itu. Semoga cuaca segera membaik," kata Musliadi, Selasa (19/7) di Banda Aceh.
Musliadi menuturkan, akibat gelombang tinggi ada kapal nyaris karam saat merapat ke TPI Lampulo dihantam gelombang. Kapal tersebut, terpaksa harus ditarik agar tidak tenggelam semuanya.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengimbau masyarakat terutama berada di kawasan pantai barat dan selatan Aceh mewaspadai cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Prakirawan cuaca BMKG Aceh, Akbar mengatakan, cuaca ekstrem diperkirakan akan terus terjadi hingga beberapa hari ke depan. Hal itu akibat terjadinya gangguan tekanan udara yang rendah di kawasan Laut Cina Selatan.
"Sehingga massa udara banyak mengandung uap air dari Samudera Hindia tertarik melewati wilayah selatan Aceh dan intensitas hujan dan angin juga ikut meningkat," jelas Akbar.
Diperkirakan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan terus terjadi di sejumlah wilayah Aceh Selatan, Tapak Tuan, Meulaboh, Takengon dan Kuta Cane hingga tiga hari ke depan pada sore hingga malam. Sedangkan pada pagi hingga siang, kondisinya cuaca cerah dan berawan.
Sedangkan kecepatan angin, diperkirakan minimum berkisar antara 27 hingga maksimum 40 kilometer per jam yang terjadi di kawasan Sabang dan Sinabang. Ketinggian gelombang laut juga diperkirakan lebih dari 2,5 meter.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan nelayan tradisional di Lebak Banten tak bisa cari nafkah akibat cuaca buruk. Begini kondisi mereka.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaSementara pada musim kemarau ini, aliran di Bendungan Cibeet menjadi tumpuan warga untuk mencuci pakaian hingga mandi.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaGalangan kapal Muara Angke menjadi salah satu ujung tombak industri kemaritiman di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca SelengkapnyaPara nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya