Sekap dan kuras harta korban, dua perampok di Lahat didor polisi
Merdeka.com - Berakhir sudah pelarian dua dari tiga perampok sadis di Lahat, Sumatera Selatan. Keduanya berhasil ditangkap polisi. Kaki pelaku didor lantaran berusaha menembak petugas kepolisian.
Kedua pelaku adalah Er Nawan (42) dan Firhandi alias Ali (39). Keduanya warga Desa Pulau Panggung, Kecamatan Pajar Bulan, Lahat. Polisi masih memburu pelaku lain berinisial SM (38) yang beralamat di Desa Muara Danau, Kecamatan Tanjung Tebat, Lahat.
Perampokan itu dilakukan terhadap keluarga Irhamuddin (37), warga Desa Gunggul Bute, Kecamatan Kota Agung, Lahat, Minggu (2/9) malam. Ketiga pelaku masuk rumah melalui pintu belakang. Mendengar suara seperti pintu terbuka, korban dan istrinya terbangun den mengecek rumah. Ketika itulah, korban bertemu dengan para pelaku yang sudah di dalam rumahnya.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dicuri oleh penipu dari korban? AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut. Pihaknya menduga ketika korban mencoba menghubungkan perangkat mereka ke jaringan wifi gratis, mereka diarahkan ke halaman website palsu yang mengharuskan mereka masuk menggunakan email atau akun media sosial.
Dengan ancaman senjata tajam dan pistol rakitan, para pelaku meminta korban tidak teriak. Pelaku menyekap dan mengikat tubuh korban menggunakan kain.
Selanjutnya, pelaku memaksa istri korban menunjukkan simpanan uang miliknya. Uang korban sebanyak Rp 190 juta diambil pelaku. Ada juga sepeda motor, surat-surat penting, dan barang dagangan turut dibawa kabur.
Beruntung, para korban tidak mendapatkan kekerasan. Kawanan pelaku langsung pergi meninggalkan para korban dalam kondisi tangan terikat dan mulut disekap.
Kapolres Lahat melalui Kasatreskrim AKP Satria Dwi Darma mengatakan, petugas awalnya meringkuk tersangka Er Nawan, Jumat (28/9) dini hari. Tersangka bermaksud menembak menggunakan pistol rakitan hingga akhirnya dilumpuhkan petugas.Satu jam kemudian, polisi menangkap tersangka Firhandi di Desa Pulau, Kecamatan Pajar Bulan. Tersangka juga ditembak di bagian kakinya karena berusaha melarikan diri.
"Dini hari tadi kita menangkap dua perampok yang mengikat dan menyekap korban Irhamuddin, mereka kita tembak karena melawan dan melarikan diri," ungkap Satria, Jumat (28/9).
Dalam penangkapan itu, petugas mengamankan banyak barang bukti. Diantaranya, sepucuk pos rakitan beserta empat butir peluru, senjata tajam, beberapa perhiasan emas, tiga unit sepeda motor, dan uang tunai sebesar Rp 3,7 juta hasil rampokan.
"Para tersangka kita kenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana di atas tujuh tahun penjara. Petugas masih memburu satu pelaku lain, identitasnya sudah diketahui," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDua begal di Garut babak belur diamuk massa setelah merampas tas berisi Rp125 juta. Mereka tertangkap setelah ditabrak pemotor yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaDitemukan barang bukti hasil perampokan berupa uang tunai dan emas
Baca SelengkapnyaBeruntung, polisi segera datang ke lokasi dan meredam amarah warga. Usai diamankan, kedua pelaku dibawa ke Mapolsek Kota untuk diinterogasi.
Baca SelengkapnyaDua pelaku Ali Alatas (42) dan Kodratullah (38) ditangkap dan ditahan di rutan Polsek Jelutung.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaAiptu US ditahan di Rutan Polrestabes Bandung hingga proses sidang disiplin dan pemberian sanksi.
Baca Selengkapnya