Sekolah digusur, pelajar SD di Serang belajar di ruang berdinding triplek
Merdeka.com - Siswa SDN Sadah yang berada di kampung Sadah, Desa kasengan, kecamatan Kabupaten Serang, Banten, terpaksa harus belajar dengan kondisi ruang kelas seadanya. Gedung sekolah mereka digusur untuk pembangunan kantor Pusat Pemerintahan, Kabupaten Serang.
Penggusuran tersebut dilakukan tahun 2015, rencanaya akan dibangun pusat pemerintahan Kabupaten Serang. Di mana di area tersebut akan digunakan untuk kantor Bupati dan juga kantor Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) Kabupaten Serang.
Akibat penggusuran tersebut, hingga kini 97 siswa belajar dengan menggunakan dua ruang kelas seadanya yang dibangun oleh masyarakat, dengan menggunakan bahan triplek dan beratapkan asbes. Kelas yang dibangun dengan kondisi seadanya tersebut digunakan sebagai kelas 4 dan 5.
-
Mengapa bangunan SD Negeri Butuh masih kokoh? Walaupun telah termakan usia, saat ini gedung SD Negeri Butuh masih kokoh berdiri dan masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
-
Bagaimana kondisi bangunan SDN Cipaku saat ini? Yang tersisa di antaranya dinding, pondasi antara tembok dengan lantai dan logo dari beton bertuliskan SDN Cipaku yang sudah tidak utuh.
-
Bagaimana SD Negeri Butuh dibangun? Mengutip Kemdikbud.go.id, SD Negeri Butuh dibangun menggunakan model bangunan limasan dengan penutup atap dari genteng vlaam. Dindingnya terbuat dari bambu.
-
Kenapa SDN Margamulya II rusak? Kondisi dinding serta kayunya banyak yang mengalami pelapukan, karena tidak pernah tersentuh pembangunan sejak pertama kali didirikan pada 1993.
Sedangkan kelas 1, 2 dan 3 menumpang di madrasah yaang berada di Sebelah SDN Sadah. Sementra kelas 6 belajar menggunakan satu ruang kelas yang dibangun oleh Pemkab Serang.
Aktivitas belajar dengan kondisi sekolah yang tampias dan bocor bila di guyur hujan ini, sudah berjalan kurang lebih dua tahun. Namun, pihak Pemkab Serang belum juga mengganti bangunan sekolah tersebut.
"Enggak betah belajar gini, kalau hujan air masuk dari atas. Itu (Atap) juga bolong, bocor kalau hujan. Kalau siang panas," ujar Agam siswa kelas 5 belum lama ini.
Sementara itu Kepala Sekolah SDN Sadah Ahmad Sujaeni mengatakan, Pemkab Serang tahun 2015 lalu telah berjanji akan membangun gedung sekolah yang baru. Namun hingga kini siswa SDN Sadah masih melakukan aktivitas belajar dengan kondisi kelas yang sangat memprihatinkan.
"Pembangunan belum juga karena lahan belum ada. Belum ada titik terang. Karena sebelumnya masyarakat telah mengajukan lahan, namun ditolak karena harga tidak sesuai," ujarnya.
Meski sekolah tersebut telah digusur, namun pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang hingga kini belum juga rampung. Berdasarkan pantauan lahan yang akan dibangun masih berupa lahan kosong, dan belum terlihat adanya aktivitas pengerjaan pembangunan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua ruang kelas tersebut belum kunjung diperbaiki. Aktivitas belajar mengajar terpaksa dipindah ke perpustakaan dan laboratorium IPA.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaSejak didirikan pada 1993, bangunan sekolah ini tak tersentuh renovasi hinga kondisinya mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaBangunan ambruk karena kayu atap digerogoti rayap sehingga lama-lama rapuh.
Baca SelengkapnyaUntungnya saat kejadian sore hari itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaBangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca Selengkapnya