Selain bergamis, Anwar pelajari cap pengunjung agar bisa kabur
Merdeka.com - Anwar bin Kiman alias Rizal benar-benar mempersiapkan segala hal untuk bisa kabur dari Rutan Salemba, 7 Juli lalu. Selain bertanya pada tahanan lain soal kondisi rutan, dia juga meminta istrinya membawakan gamis.
Alasannya memilih gamis karena pengunjung wanita tidak diperiksa ketat oleh petugas sipir. Dari situ muncul ide, kabur dengan berpenampilan wanita akan memuluskan pelariannya.
"Jadi saya lihatin cara-cara nya mempelajari. Kalau cewek enggak (diperiksa)," katanya, saat ditanyai Dir Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti usai ditangkap di rumah kakak iparnya di hutan milik Perhutani, Jasinga, Bogor, Kamis (14/7).
-
Kenapa pria itu kabur dari pekerjaannya? 'Kerja tadinya, kerja proyek tapi nggak dibayar sudah sebulan. Yaudah kabur, nggak betah, lama-lama nggak betah,' kata pemuda tersebut kepada Polisi.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Siapa yang melarikan diri dari kasus tambang? “Saya mengimbau pada tersangka termasuk siapa saja yang mengetahui keberadaan saudara DR, bisa memberitahu kami atau kantor-kantor kepolisian terdekat agar dia bisa menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,“ kata Kombes Edy dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana para pelaku melarikan diri? Setelah berhasil merebut mobil korban, pelaku kemudian langsung melarikan diri dan mengubah pelat kendaraan itu menjadi BG 1544 QE gar tidak dicurigai.
-
Siapa yang kabur dari X? Pada 6 November, sekitar 115.000 pengunjung web di AS memutuskan untuk menonaktifkan akun mereka, menurut laporan dari Similarweb.
-
Apa yang dilakukan Pegi Setiawan untuk menghindari polisi? Hasil pemeriksaan mengungkap fakta, Pegi Setiawan dan keluarga melakukan pelbagai cara untuk menghindari kejaran polisi dari kasus dugaan pembunuhan Vina Cirebon.
Selain itu, dia juga menjiplak stempel pengunjung yang ada di tangan istrinya. Dia menggambar ulang stampel itu dengan spidol yang dibeli dari penjual pulpen di dalam rutan.
"Ikutin cap stempel doang. Kan istri saya punya stempel nah saya ikutin ukirannya doang pakai spidol lukis sendiri seolah-olah saya tamu. Spidol kan banyak di dalem dijual pulpen juga banyak warung di dalem. Saya gambar pakai spidol yang kecil," jelasnya.
Dia memastikan rencana kabur itu tak ada kerja sama dengan tahanan lain maupun sipir lapas. Dia hanya memanfaatkan kondisi rutan yang ramai pengunjung dan menyakini pengunjung wanita lebih mudah untuk mengelabui petugas.
"Enggak ada yang curiga," pungkasnya.
Saat ini, Anwar sedang dalam perjalanan menuju Mapolda Metro Jaya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak lapas sudah memilih dia sebagai petugas kebersihan karena sudah dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Baca SelengkapnyaCara tujuh tahanan Rutan Salemba kabur terbongkar. Mereka kabur dengan memotong teralis besi penjara.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh tahanan kabur dari Rutan Salemba. Mereka menjebol jeruji besi kamar tahanan, lalu menyusuri gorong-gorong sempit dan pengap.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan ogah keluar dari penjara dengan alasan betah. Polisi yang bertugas bahkan sempat mengusir dan memintanya untuk segera berkemas pulang.
Baca SelengkapnyaKeempat tahanan itu kabur dengan cara memanjat pintu jeruji besi.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca SelengkapnyaTujuh tahanan melarikan diri usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur, Senin (25/3) sore. Mereka kini diburu pihak berwajib.
Baca Selengkapnyagun Saufi (51), merupakan warga binaan Lapas Pontianak yang divonis karena kasus sodomi anak di bawah umur, dengan hukuman delapan tahun penjara.
Baca SelengkapnyaSementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pertama kali diketahui oleh petugas Lapas Salemba pada Selasa 12 November 2024, sekira pukul 07.30 WIB.
Baca Selengkapnya