Selama Ramadan, Kota Tangsel hasilkan 300 ton sampah tiap hari
Merdeka.com - Dinas Lingkungan Hidup kota Tangerang Selatan mencatat terjadi peningkatan konsumsi masyarakat disaat ramadan, hal itu diikuti dengan bertambahnya sampah yang ada di kota Tangsel selama bulan Ramadan.
Kepala Bidang Persampahan kota Tangsel Wismansyah, menerangkan peningkatan volume sampah tersebut berasal dari produksi sampah rumah tangga, pasar dan restoran di kota Tangsel.
"Karena ada peningkatan konsumsi masyarakat, kenaikan volumenya 15 persen dari biasanya," kata dia, Kamis (14/6).
-
Mengapa Wali Kota Tarakan menekankan pengelolaan sampah? Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan beberapa poin penting terkait pengelolaan sampah demi kenyamanan dan keindahan kota Tarakan melalui program TPS3R.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Apa yang menyebabkan polusi di Tangsel? Berdasarkan informasi, buruknya kualitas udara di wilayah Kota Tangerang Selatan dipincu oleh tingginya mobilitas transportasi di sana. Belum lagi, masih banyak masyarakat yang membakar sampah rumah tangga sehingga memperburuk kualitas udara.
-
Bagaimana Pemkab Sleman atasi masalah sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Kenapa polusi di Tangsel lebih tinggi dari Jakarta? Saking parahnya, kualitas udara yang buruk di Tangerang Selatan disebut lebih tinggi dari Jakarta.
Diungkapkannya, setiap hari produksi sampah di Tangsel menghasilkan 300 ton. Jumlah itu, disumbang terbesar oleh produksi sampah rumah tangga.
"Rata-rata sampah harian kita 300 ton. Selama ramadan kemarin naik 15 persen," ucap dia.
Wismanyah juga memperkirakan kenaikan volume sampah terjadi pada hari pelaksanaan salat id.
"Biasanya meningkat, dari aktivitas pelaksanaan salat id, kami sudah tugaskan seluruh penyapon dan petugas angkut untuk bekerja membersihkan sampah. Total petugas 650 orang," kata dia.
Mereka nantinya akan bertugas membersihkan sampah di titik pusat kegiatan salat id, dan tempat-tempat biasa pengumpulan sampah yang kemudian dilakukan pengangkutan ke TPA.
"Untuk volume sampah di hari pertama lebaran kami kira sampai 15 persen dari harian biasa. Petugas setelah selesai membersihkan dan mengangkut sampah kami persilakan berlebaran juga," kata dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama libur lebaran armada tidak berhenti beroperasi untuk mencegah penumpukan-penumpukan sampah di lingkungan masyarakat.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaPemkot) Surabaya mengklaim sampah plastik di wilayah setempat menurun. Namun, fakta menunjukkan bahwa sampah organik naik berkali-kali lipat.
Baca SelengkapnyaTak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaMenurut Ibar tanpa transparansi dan komitmen untuk mengurangi produksi plastik, krisis saset tidak akan teratasi.
Baca SelengkapnyaSetiap memasuki musim hujan sampah kiriman memang selalu berdatangan ke kawasan pesisir di Kabupaten Badung.
Baca SelengkapnyaDalam sehari, mereka bisa mengolah sekitar 15 ton sampah.
Baca SelengkapnyaRibuan ton sampah yang berdatangan setiap hari telah membuat kapasitas TPA Cipayung tak mampu lagi membendung sampah.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaDaerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca Selengkapnya