Selundupkan 103 ekor tringgiling, 4 ABK dituntut 2 tahun bui

Merdeka.com - Empat anak buah kapal (ABK) KM Rezeki Abadi dituntut dengan hukuman masing-masing 2 tahun penjara. Tuntutan itu disampaikan jaksa yang menyatakan mereka telah bersalah karena menyelundupkan 103 ekor trenggiling ke Malaysia.

Keempat ABK KM Rezeki Abadi yang dituntut yaitu Faisal Rahman, Zuhri, Adi Sutrisno dan Taufik. Tuntutan terhadap mereka disampaikan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (17/3).

"Meminta kepada majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menjatuhkan hukuman kepada masing-masing terdakwa dengan pidana selama 2 tahun penjara, denda Rp 50 juta subsider 1 bulan kurungan," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sri Lastuti di hadapan majelis hakim yang diketuai Ahmad S.

Terdakwa dalam perkara ini dinilai telah melakukan perbuatan yang diatur dan diancam dengan Pasal 21 ayat 2 huruf a jo Pasal 40 ayat 2 UU nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 e KUHPidana.

Setelah mendengarkan tuntutan jaksa, majelis hakim menyatakan para terdakwa berhak menyampaikan pledoi. Agenda itu dijadwalkan pada sidang pekan depan.

Perkaea ini berawal saat petugas Dipolair Polda Sumut menerima informasi mengenai adanya penyelundupan trenggiling dari Belawan ke Malaysia. Mereka menyelidik dan menggeledah KM Rezeki Abadi di Pelabuhan Belawan pada Rabu 11 November 2015.

Dalam penggeledahan itu, petugas menemukan sebanyak 103 ekor trenggiling disimpan dalam karung, 94 ekor di antaranya masih hidup, sisanya sudah dikuliti. Empat ABK pun ditangkap.

Berdasarkan pemeriksaan, tringgiling itu rencananya akan dibawa ke perbatasan Indonesia-Malaysia. Rencananya semua trenggiling akan dibongkar ke kapal lain yang telah menunggu di laut perbatasan.

Para ABK itu diperintah bos mereka Athiam. Mereka diupah masing-masing Rp 1,2 juta.