Semangat Warga Binaan Lapas Wanita Malang Hidupkan Ramadan dengan Bertadarus
Merdeka.com - Suara bacaan Alquran mengalun terdengar lewat speaker dari Ruang Kartini di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Klas IIA Malang. Bacaannya melantun begitu merdu bergantian oleh para warga binaan yang tengah bertadarus.
Selama Ramadan, mereka memang rutin bertadarus Alquran setiap pagi hingga siang hari. Selepas kegiatan rutin pribadi, warga binaan Muslim bergabung membaca dan menyimak Alquran.
Mereka duduk berjajar di atas karpet di Aula Kartini dengan masing-masing membawa mushaf Alquran. Beberapa menempati kursi kayu panjang sebagai meja baca.
-
Siapa yang membacakan sholawat? TKW berkerudung yang bernama Fitri itu terlihat duduk di samping majikan yang sedang memegangi kepalanya. Ia kemudian menawarkan diri untuk membacakan sholawat.
-
Bagaimana cara Syekh Khalid Abdul Kafi melantunkan Al Quran? Mengutip Youtube Naqshbandi Tariqa, sosok Syekh Dr. Khalid Abdul Kafi juga memiliki keunikan dalam melantunkan bacaan surah dalam Al Quran. Ia memiliki suara yang berat, namun tetap merdu.
-
Dimana majelis pembacaan selawat Nabi dilakukan? Majelis Riyadhul Jannah telah meluas cabangnya ke berbagai provinsi di Indonesia bahkan ke berbagai negara.
Sri Nur Putri, salah satu warga binaan mengaku secara rutin mengikuti tadarus sejak awal Ramadan. Baginya tidak menjadi halangan mengisi keberkahan Ramadan, meski tengah menjalani masa hukuman di dalam Lapas.
"Tadarusnya pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB. Kita targetnya 4 kali khatam sehari. Jadi masing-masing kelompok membaca setengah juz," jelas Sri Nur Putri di Lapas Perempuan Klas IIA Sukun, Kota Malang, Selasa (20/4).
Jumlah peserta tadarus keseluruhan 60 orang dan dibagi menjadi 15 kelompok. Setiap kelompok terdiri 4 orang yang mendapat tugas membaca setengah juz per hari.
Tri Anna, Kapala Lapas mengatakan, tadarus digelar sejak awal Ramadan diikuti oleh warga binaan Muslim dengan didampingi petugas Lapas. Kegiatan tersebut bersifat tambahan di samping kegiatan-kegiatan rutin yang tetap berjalan.
"Selama Ramadan ini kami mengadakan tadarusan, alhamdulillah pesertanya banyak. Tetapi kegiatan yang sifatnya rutin tetap berjalan seperti pemeriksaan kesehatan, konseling, pondok pesantren, kegiatan kemandirian dan lain-lain," katanya.
Selain Tadarus, juga digelar salat tarawih setiap malam, namun karena suasana pandemi dilaksanakan secara bergelombang tersebar di kamar.
Lapas wanita juga memiliki kegiatan pondok pesantren dan belajar mengaji seminggu dua kali. Keseluruhan kegiatan yang diikuti warga binaan menjadi pertimbangan proses remisi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadan, para santri difabel tunarungu itu belajar mengaji dengan menggunakan bahasa isyarat.
Baca SelengkapnyaAntrean untuk mengikuti seleksi imam tarawih ini cukup panjang.
Baca SelengkapnyaTradisi patroli Ramadan di Malang viral di media sosial. Rombongan warga bernyanyi bangunkan sahur.
Baca SelengkapnyaPPPA Daarul Qur'an mengunjungi Pondok Pesantren Rehabilitasi At-Tauhid Kota Semarang pada Senin pekan lalu.
Baca SelengkapnyaTak segan, para anggota membantu ustaz memberi edukasi agama ke anak-anak.
Baca SelengkapnyaKendati tak cukup luas, namun antusiasme warganya begitu luar biasa.
Baca SelengkapnyaKegiatan tadarus Alquran yang dilakukan secara rutin ini dalam rangka meningkatkan keimanan santri di bulan suci Ramadan.
Baca SelengkapnyaSuaranya terdengar begitu indah dan mampu membius para netizen hingga merasakan kagum.
Baca SelengkapnyaTurut hadir pula Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Tonny Nainggolan.
Baca SelengkapnyaTak ingin perasaan tersebut hanya dirasakannya, wanita ini juga mengajak warganet untuk berbondong-bondong untuk menjalani iktikaf, baik di masjid atau di rumah
Baca SelengkapnyaMomen para narapidana kompak nyanyi lagu Bengawan Solo dengan sangat merdu.
Baca Selengkapnya