Sempat ditahan TNI, senjata kiriman BNN dipastikan tak bermasalah
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) memastikan pengiriman lima pucuk senjata laras panjang dan 21 pistol softgun yang sempat bermasalah di Bandara Fatmawati Bengkulu sudah selesai. Senjata tersebut kini sudah berada di BNN Provinsi Bengkulu.
"Sudah dilakukan pengecekan dan dicocokkan secara fisik disesuaikan dengan dokumen yang dibawa petugas dan sekarang senjata itu sudah diserahkan ke BNN Bengkulu tadi pagi," kata Kabag Humas BNN Kombes Sulistiandriatmoko saat dihubungi merdeka.com, Kamis (5/10).
Pengecekan berkas senjata itu dihadiri oleh perwakilan BNN pusat maupun BNNP Bengkulu serta Korem dan pihak Bandara Fatmawati. Setelah berkas disesuaikan dengan bentuk fisik senjata dipastikan pengiriman senjata itu resmi.
-
Apa yang diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Siapa yang mengesahkan TNI? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
"Jadi sebenarnya itu adalah salah komunikasi saja antara pihak kargo Bandara Bengkulu dan Soekarno Hatta. Pihak kargo Bandara Bengkulu melihat item itu penting namun tak ada dokumen sehingga menelepon Korem dan melakukan penahanan. Dokumen itu dibawa anggota yang berbeda pesawat sehingga senjata itu dibawa Korem," kata Sulistiandriatmoko.
Sementara itu, Kepala Staf Komando Resort Militer (Kasrem) 041 Garuda Emas, Letkol Inf Imam mengatakan, persoalan senjata api itu tidak ada masalah.
"Sudah tidak ada masalah, semuanya sudah jelas, jadi tidak usah diperpanjang lagi," kata Kasrem usai mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-72 TNI di lapangan olahraga Pantai Panjang, Kota Bengkulu.
Sementara Kapolda Bengkulu, Brigjen Polisi Coki Manurung menolak berkomentar tentang pengiriman senjata via Bandara Fatmawati itu.
"Saya 'no coment'," kata Kapolda.
Diketahui pada Rabu (4/10) di terminal kedatangan Bandara Fatmawati Bengkulu terdapat sebanyak 10 koli barang milik Adi Darmawanto, warga Kota Bengkulu. Barang yang dibawa oleh pesawat Garuda dengan nomor penerbangan 296 diketahui dikirim dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta.
Berdasarkan hasil identifikasi menggunakan sinar X, dari 10 koli barang tersebut, sebanyak dua berisi senjata api. Mendapatkan laporan keberadaan senjata api tersebut, Kasrem bersama sejumlah pihak memeriksa langsung dan mencari tahu kebenaran kepemilikan senjata itu.
Namun, dari hasil pengecekan dan konfirmasi langsung dengan pihak BNN Provinsi Bengkulu, barang tersebut sudah sesuai prosedur dan tidak ada masalah.
Adapun jenis senjata yang dikirim tersebut antara lain senjata jenis Saiga-12CEXP-01 kaliber 18,3 MM, buatan Rusia sebanyak 5 pucuk, senjata pistol jenis CZ P-07 (Softgun) kaliber 22 mm berjumlah 21 buah, sarung pistol jumlah 42 buah, dan rompi antipeluru 21 buah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memastikan tetap mengirim personel pengamanan dari Puspom TNI kepada KPK
Baca SelengkapnyaSenjata FN tersebut diduga milik pilot heli yang hilang kontak di Pegunungan Bintang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaPanglima perintahkan dua jenderal periksa anggota TNI yang geruduk Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal TNI musnahkan miras hingga senpi dengan kacamata hitamnya.
Baca SelengkapnyaPaket tersebut dikirim dari Bandung menuju Ternate yang telah dibuntuti sejak di Bandara
Baca SelengkapnyaHadi menyebut penjagaan dari TNI untuk wilayah Gedung Kejagung direalisasikan saat dirinya Panglima.
Baca SelengkapnyaSyarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaPada alur X-ray ini, barang-barang kiriman itu akan terdeteksi apakah masuk ke jalur merah atau jalur hijau.
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca Selengkapnya