Seorang Pendaki Gunung Lawu Ditemukan Tewas Diduga Akibat Cuaca Ekstrem
Merdeka.com - Seorang pendaki gunung berjenis kelamin laki-laki yang belum diketahui identitasnya ditemukan tewas di kawasan Hargo Dumilah yang merupakan puncak Gunung Lawu di wilayah Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (6/7).
Petugas Perum Perhutani KPH Lawu dan Sekitarnya, Supiyanto mengatakan pihaknya menerima laporan dari relawan Paguyuban Giri Lawu (PGL) Magetan. Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh petugas dan relawan.
"Kami menerima laporan dari relawan PGL pada Senin pagi. Korban yang tewas di puncak Gunung Lawu masuk wilayah Magetan itu belum diketahui identitasnya," ujar Supiyanto di Magetan.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Mengapa jejak kaki itu sulit diidentifikasi? 'Pertanyaan ini masih jauh dari terjawab, mengingat kurangnya catatan fosil dan gambaran evolusi baru dan lebih rumit yang diberikan oleh studi DNA kuno terbaru,' lanjutnya.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
Menurut dia, berdasarkan laporan relawan, saat ditemukan korban sudah dalam kondisi meninggal. Posisinya terlentang tanpa baju atasan dan hanya mengenakan celana bahan jins.
"Korban sudah meninggal dunia di pinggir jurang yang berjarak sekitar 100 meter dari pos V Hargo Dumilah puncak Gunung Lawu," katanya.
Ia menambahkan, saat ditemukan relawan, korban tidak membawa kartu identitas apapun, sehingga menyulitkan petugas untuk proses mengidentifikasi korban.
Supiyanto mengatakan belum diketahui pasti penyebab kematian pendaki tersebut. Namun, diperkirakan karena kondisi cuaca yang ekstrem. Yakni mencapai hingga 6 derajat Celcius.
Petugas yang mendapati laporan tersebut lalu berupaya melakukan evakuasi korban dengan melibatkan relawan, BPBD, dan lainnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca SelengkapnyaBasarnas Bali akhirnya menemukan identitas pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali.
Baca SelengkapnyaSebelumnya ia ditemukan tak sadarkan diri dengan mulut berbusa di Pos 4.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaSeorang pria tanpa identitas tewas setelah menjadi korban tabrak lari di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses identifikasi masih berlangsung oleh tim RS Cipto Mangunkusumo.
Baca SelengkapnyaSeorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.
Baca SelengkapnyaSaat dievakuasi kondisi korban masih sadar namun tak tertolong saat tiba di Puskesmas
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang mengalami hipotermia dan ditolong oleh pendaki lain.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas tersebut diduga warga Sumatera Barat
Baca SelengkapnyaPengetatan prosedur ini bercermin dari kejadian atas Yodeka Kopaba yang belakangan diketahui ternyata baru pertama kali mendaki.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena kelaparan atau kemungkinan hipotermia
Baca Selengkapnya