Sepaku di Masa Lalu
Merdeka.com - Kecamatan Sepaku di Penajam Paser Utara (PPU) disebut sebagai ibu kota negara baru bersama Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Seperti apa Sepaku di masa lalu hingga kini?
Dahulu di tahun 1960, Sepaku masuk wilayah Kota Balikpapan. Di tahun 1988, wilayah Balikpapan Seberang yang berada di seberang laut, berubah menjadi di kecamatan Penajam, termasuk di dalamnya wilayah Sepaku.
Tahun 2002, mengingat luasnya wilayah, Kecamatan Penajam berubah menjadi Kabupaten Penajam Paser Utara, yang di dalamnya saat itu terdiri dari kecamatan Penajam dan kecamatan Sepaku.
-
Bagaimana Kampung Bubakan berubah? Dua puluh tahun lalu, Desa Bubakan merupakan desa yang sangat tertinggal. Kini desa itu merupakan desa tersukses di Wonogiri, khususnya di Kecamatan Girimarto. Rata-rata aset rumah di desa itu harganya mencapai Rp1 miliar.
-
Kapan pemukiman itu menjadi kota besar? Hasil penelitian menunjukkan pemukiman tersebut mulai mengalami proses urbanisasi sekitar 5000 tahun lalu dan berkembang menjadi kota besar pada periode sekitar 4000 tahun lalu.
-
Di mana Pulau Sebatik berada? Pulau Sebatik merupakan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Bagian selatan pulau ini masuk dalam administrasi Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
-
Kapan Semarang jadi kabupaten? Penetapan hari lahir itu didasarkan pada pembentukan daerah itu menjadi kabupaten pada 2 Mei 1547 oleh Raja Pajang saat itu, Sultan Hadiwijaya.
-
Kapan orang Bali bermigrasi ke Kalimantan Barat? Asal usul kampung Bali ini rupanya bekas orang-orang yang transmigrasi pada tahun 1960-an akibat erupsi Gunung Agung.
-
Dimana Kota Bagansiapiapi berada? Kota Bagansiapiapi atau biasa dikenal dengan Baganapi atau Bagan ini menjadi ibu kota Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
Sebelum itu, mulai tahun 1975, Sepaku jadi daerah tujuan transmigrasi dari pulau Jawa, dengan tujuan utamanya adalah bertani. Saat itu kawasan Sepaku dominan masih hutan belantara. Akses jalan pun tentu masih relatif sulit.
Mahdio Utomo (64), jadi saksi hidup kondisi Sepaku di tahun 70-an. Dia tercatat sebagai transmigran umum asal Kulonprogo, Yogyakarta, di tahun 1977. Saat itu, dia masuk rombongan 100 kepala keluarga (KK) tujuan Sepaku.
"Ke Sepaku ini warga transmigran datang untuk bertani," kata Mahdio dalam perbincangan bersama merdeka.com di Desa Tengin Baru, Sepaku, Kamis (29/8).
Seiring waktu, hingga saat ini pertanian hingga perkebunan sawit dan kebun karet banyak ditemui di kiri kanan jalan yang dikelilingi oleh hutan lebat. Baik itu hutan cagar alam, maupun KBK (Kawasan Budidaya Kehutanan). "Petani memang mendominasi di sini," ujar Mahdio.
Mahdio brsyukur sekarang banyak perubahan dan perbaikan infrastruktur dalam 42 tahun terakhir. Sebab, sebelumnya, dia harus menempuh dua hari perjalanan pulang pergi, kalau hanya ingin bepergian ke Balikpapan.
"Dulu kalau ke Balikpapan dan nyeberang laut, berangkat jam 8 pagi, sampai di Balikpapan jam 1 (malam). Kemudian menginap di Balikpapan, besoknya baru pulang ke sini (Sepaku). Ya sampai 2 hari," kenang Mahdio.
Sekarang ini, menurut Mahdio ke Balikpapan menjadi lebih singkat hanya sekitar 2 jam. "Tapi tetap, dengan kondisi jalan seperti ini, mudah-mudahan bisa segera diperbaiki. Apalagi, Sepaku kan jadi ibu kota negara," ungkap Mahdio.
"Kalau nanti saya tidak bisa melihat ibu kota di Sepaku seperti apa, paling tidak anak cucu saya yang bisa lihat. Karena saya kan sudah usia segini. Mudah-mudahan saya bisa lihat," demikian Mahdio.
Kecamatan Sepaku punya luasan 1.172 kilometer persegi, dan terdiri 4 kelurahan dan 11 desa. Saat ini, tercatat ada 11 kepala keluarga (KK) atau sekitar 36.000 jiwa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air laut yang terus meninggi diduga merupakan dampak dari pembangunan.
Baca SelengkapnyaSelain warga Kalimantan, kawasan ini sudah menjadi ladang rezeki bagi perantauan, bahkan saat pembangunannya baru dimulai.
Baca SelengkapnyaMenurut catatan sejarah, keduanya memiliki pengaruh yang besar sebagai pelestari kebudayaan nenek moyang Kalimantan dengan angkatan militer laut yang kuat.
Baca SelengkapnyaWilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai
Baca SelengkapnyaPernah jadi daerah di bawah bayang-bayang Jawa hingga jadi daerah khusus
Baca SelengkapnyaBelum banyak yang tahu bahwa Kabupaten Sidoarjo dulunya merupakan lautan. Bukti fisiknya pun masih bisa disaksikan hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaJakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Baca SelengkapnyaGubernur pertama Jawa Timur merupakan salah satu tokoh penting di Bojonegoro.
Baca SelengkapnyaPeninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.
Baca SelengkapnyaKedatangan mereka yang tiba-tiba membuat gempar masyarakat pesisir Tuban
Baca SelengkapnyaSalah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatra Utara ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan.
Baca SelengkapnyaSalah satu teks cerita sejarah adalah adanya gagasan Palangkaraya sebagai Bakal Ibukota Indonesia.
Baca Selengkapnya