Sepatu antikekerasan seks dari SMP 1 Bogor dihina orang Malaysia
Merdeka.com - Sepatu antikekerasan seksual hasil karya Hibar Syahrul Gafur (14) siswa kelas VIII SMPN 1 Kota Bogor meraih medali emas dalam kompetisi International Exhibition of Young Investor (IEYI) di Malaysia. Siapa sangka karya itu sempat dilecehkan orang Malaysia.
Hibar mengisahkan pengalamannya menghadiri IEYI di Malaysia. Saat itu dia menjaga stand pameran tempat sepatunya dipamerkan.
Saat itu ada tiga pengunjung pameran dari Malaysia datang ke standnya. Hibar berkeyakinan tiga pengunjung itu adalah guru dari negeri Jiran.
-
Siapa yang meraih medali? Sebagai tanda keberhasilannya, Lolly dengan penuh kebanggaan mengangkat dua medali yang diraihnya di ajang panahan yang sama.
-
Siapa yang meraih Juara III? Arsa Wening Arrosyad (17 thn), membawa Indonesia meraih posisi Juara III kategori Tukic Style.
-
Siapa yang berprestasi gemilang? Niquita Juan telah menyelesaikan studinya di IFA Paris, Prancis. Ia meraih gelar wisuda pada tanggal 13 Juli 2023, namun kabar bahagia ini baru diumumkan oleh keluarga pada hari ini, Selasa (8/8). Setelah upacara wisuda, Niquita Juan kini memegang gelar Sarjana (S1) dalam bidang Bisnis Fashion dan Manajemen Prancis dan Eropa.
-
Siapa yang memberikan penghargaan? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
"Salah satu bapak tersebut bertanya kepada saya, ini (sepatu) apa, saya menjelaskan ini sepatu listrik antikekerasan seksual," kata Hibar seperti dikutip antara, Selasa (14/5).
Kemudian, kata dia, lelaki tersebut bertanya lebih detail soal listrik. "Saya tidak bisa menjawab, karena saya belum belajar mengenai itu, apalagi saya baru murid SMP yang belum mempelajari rangkaian-rangkaian fisika seperti anak kuliahan," kata Hibar mengisahkan pengalamannya saat sepatu karyanya diolok-olok orang lain.
Tidak sampai di situ, kata Hibar, pengunjung tersebut tetap bertanya mengenai penemuan siswa yang masih berusia 14 tahun ini. Hingga akhirnya dia menilai penemuan Hibar tidak ada apa-apanya.
"Ini karya apa, orang Indonesia tidak ada apa-apanya, kalah sama Malaysia," ujar Hibar menirukan ucapan pengunjung tersebut yang disampaikan dalam Bahasa Inggris.
Mendapati hasil karyanya tidak dihargai, Hibar mengaku kecewa dan sedih, bahkan sempat menangis.
Namun, teman-teman yang ada di stand langsung menyemangatinya agar dirinya tidak kecewa. "Ya, saya sedih aja, saya tidak bisa jawab pertanyaannya," kata Hibar.
Selang sehari setelah pameran berlangsung, saat pengumuman pemenang kompetisi IEYI, kesedihan Hibar terbayarkan.
Dia tidak menyangka sepatu antikekerasan seksual hasil karyanya itu meraih medali emas untuk kategori Safety and Health. "Ya, rasanya tidak menyangka aja, rasanya terbayarkan, rasa kecewa karena sempat diolok-olok pengunjung, justru malah dapat emas," katanya.
Sekembali dari Malaysia, Hibar bisa membuat bangga teman-teman dan sekolahnya atas prestasinya meraih medali emas dalam kompetisi internasional IEYI di Malaysia.
"Kami bangga, teman sekolah kami bisa menang di tingkat internasional," ujar Sakti Nugraha, teman sekelas Hibar.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Bogor Budiman BW mengatakan pengalaman yang dialami Hibar menjadi penyemangat bagi murid-murid lainnya untuk menunjukkan prestasinya agar tidak kalah dengan bangsa lain.
"Kita ceritakan kisah Hibar ini kepada anak-anak agar menjadi motivasi kepada mereka untuk terus belajar dan berkarya agar kita tidak kalah dengan bangsa lain," ujarnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.
Baca SelengkapnyaSeorang taruni Akmil baru saja dikerjai oleh teman-teman seangkatannya. Bukannya kesal, momen ini justru dianggap menjadi pengalaman tak terlupakan untuk dia.
Baca SelengkapnyaBerikut momen bocah SD borong emas buat hadiah guru di sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaGuru SMP ikut singgung kasus korupsi timah dan bandingkan dengan dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaDirinya pun khawatir anaknya akan ditertawakan siswa lain jika berpenampilan dengan rambut botak tengah.
Baca SelengkapnyaSaat membuka hadiah dari para murid, raut bahagia dan terharu terlihat jelas di wajah guru ini.
Baca SelengkapnyaPertikaian antara murid dan guru ini ujungnya berakhir damai, padahal sang guru mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKorban sudah meminta maaf dan menangis, tetapi tidak diindahkan pelaku.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan korban penganiayaan itu terjadi lantaran dirinya menolak untuk bergabung ke dalam geng alumni MAN I Medan tersebut.
Baca SelengkapnyaModus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca Selengkapnya